01

21 5 9
                                    

assalamualaikum. Haii,, ini cerita pertama aku. Semoga menghibur ya.
Selamat membaca!!

Hari pertama masuk sekolah di kelas XI IPS 1. Mood nya hari ini sangat bagus, ia pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum.

Ayra Dwi Putri , anak pertama dari 2 bersaudara. Ia bersekolah di SMAN 1 Bandung. Setelah lulus SMP ia pindah ke Bandung dan melanjutkan SMA nya di Bandung. Di sekolah ini, ia hanya mempunyai beberapa teman saja. Tidak ada yang benar-benar dekat dengannya, hanya sebatas kenalan saja.

Ayra mempunyai banyak teman dekat saat ia SMP, menurutnya masa SMP lah yang paling ia rindukan, masa SMP lah yang menurut nya paling seru dan tak terlupakan.

Di kompleks nya pun ia mempunyai 5 orang sahabat yang sefrekuensi dengannya. Ayra sangat hiperaktif saat bersama kelima sahabat nya. Berbanding terbalik dengan dirinya di sekolah. Menurutnya teman perempuan di SMA sangatlah munafik. Didepan Ayra saja baik-baik, tapi dibelakang mereka menjelekkan nya. Ahh sial.

Ayra turun dari angkutan umum dan membayar ongkos nya. Kemudian ia  memakai earphone dan mendengarkan lagu Butter - BTS. Ayra berjalan santai sambil melihat-lihat penyemangat nya (Cogan).

Ia memasuki kelasnya yang berada di lantai 2. Tidak ada yang menyapanya saat ia masuk kelas, ia langsung duduk di kursinya.

“Yoo washup Ra!!” Fakhri duduk si sebelah Ayra.

“Mau minjem LKS apa Ri?” Ayra tersenyum manis, ia sudah tahu semua teman sekelasnya hanya akan datang ketika membutuhkan.

“Sekarang gue ga akan minjem LKS kok Ra, cuma mau nemenin lo aja kasian sering sendiri.” Ayra tersenyum, memang kadang para laki-laki di kelas nya lah yang menemani Ayra. Entah itu sekedar menyapa atau bercanda , kadang menjahili Ayra.

“Tumben ga minta LKS , udah beres emang tugas nya?” Tanya Ayra.

“Beres dong, gue ngerjain sendiri kali ini.”

“Dasar sombong” Ayra tertawa geli, memang paling asik kalo temenan sama laki-laki. Teman laki-lakinya cenderung sering menemani Ayra ketika sendiri dan itu membuat teman perempuan sekelasnya makin membenci Ayra. Yaa terserah.

Ayra kembali fokus dengan handphone nya. Sedangkan Fakhri bermain game online di samping nya. Tak berselang lama Syam, Khadavi dan Dika menghampiri nya.

“Ra minjem hp lo dong bentar” Ayra menatap aneh kepada Syam.

“Mau diapain hp gue?”

“Minjem doang elah bentar, mau liat ig.”  Ayra menatap curiga pada ketiga teman laki-lakinya itu. Tetapi ia tetap memberikan hp nya.

“Jangan lama!”

“Iya Ayra cantik, ga lama kok.” Ayra berdecak pelan, aneh melihat tingkah temannya.

Ayra tak sengaja melirik kearah belakang, dimana para perempuan di kelasnya berkumpul. Ayra dapat melihat mereka sedang menatapnya tajam. Ayra tersenyum saja, mereka begitu karena tidak mampu dekat dengan laki-laki. Cih!

“Nih Ra, makasih ya.”

“Iya sama-sama.”

“Awas Ra jangan dihapus ya!” peringkatnya dengan wajah serius.

“Iya iya”

Apa yang harus dihapus sih, Ayra melihat galerinya tidak ada foto yang bertambah. Ck! Dasar aneh. Setelah itu Ayra tersenyum, laki-laki adalah moodnya. Saat ia membuka aplikasi IG , Ayra berdecak malas karena tahu apa yang sudah diperbuat temannya. Mereka membuat snapgram dengan foto mereka yang menurut Ayra tidak buruk. Ah senangnya dikelilingi laki-laki. Batinnya.

Maafin Ayra yaallahh, hambamu ini telah banyak berdosa.

Bel masuk berbunyi, seorang guru perempuan memasuki kelasnya dan pelajaran pertama dimulai.

Jam pelajaran sudah berakhir. Bel pulang sudah  berbunyi. Ayra bergegas pulang karena takut ketinggalan angkutan umum. Angkutan umum yang mengarah ke rumahnya sangat sedikit. Ia berjalan cepat tetapi mata nya melihat kesana-kemari untuk mencari laki-laki tampan. Ayra berdecak kagum karena banyak sekali laki-laki tampan di sekitarnya.

“Astagfirullah Ayra inget kata pa ustad, itu dosa. Tapi mau gimana lagi yaallah, mereka semua pada ganteng-ganteng.” Batinnya.

Saat sampai di gerbang, Ayra tak sengaja melihat seorang siswa laki-laki yang menaiki Vespa berwarna putih, siswa itu memakai jaket berwarna hijau army dan memakai kacamata. Itu nilai plus nya bagi Ayra, kacamata!

Ayra tak berhenti menatap siswa itu sampai hilang dari pandangannya. Jantung Ayra berdegup kencang. Ayra berfikir ohh ini ya yang dirasain orang jatuh cinta.

Ayra akan mendapatkan nomornya terlebih dahulu!!

Beauty's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang