15. Kembali Mengingat

10K 1K 404
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA 🙋‍♀️TEMAN-TEMAN🙋‍♀️
🌈 HAPPY READING!!!🌈





******


Setelah rara melihat 3 komentar dari abangnya tadi rara langsung buru buru pulang ke mansion karena takut dengan ancaman si Devin yang akan mengadukannya ke sang mom ya walaupun mommy Nathasya itu lemah lembut tapi sekalinya marah buehhh satu mansiom bisa berantakan karena teriakan dan amukan kanjeng ratu

Kini rara sudah berada di belakang mansion yang menghubungkan jalan rahasia menuju garasi bawah tanah miliknya ia memarkirkan mobilnya dan keluar mengendap endap naik ke atas balkon dengan meloncat memegang pagar satu ke pagar yang lain pokoknya benda apapun yang menghubungkan ke kamarnya ia panjat. Setelah sampai di depan balkon dengan susah payah ia naik ke pagar balkon

"Ck segala ini tubuh pendek amat makin susah kan buat gw kek gini dasar boncel" monolog rara pelan agar tidak terdengar

Setelah bersusah payah naik akhirnya ia bisa melewati pagar balkon, ia mendudukkan diri di balkon untuk mengatur nafas sebentar lalu ia bangkit untuk membuka pintu balkon dengan pelan agar tidak ketahuan

Tak

Uhh akhirnya pintu balkon bisa terbuka kuncinya. Ia sedikit heran padahal saat berangkat tadi ia sudah menyiapkan agar kuncinya terbuka tapi kenapa sekarang terkunci?? Ahh mungkin dia berhalusinasi tadi pikir rara

Ia masuk mengendap endap dan sekali lagi ia dibuat bingung kenapa lampu di kamarnya mati padahal rara paling tidak suka gelap apalagi saat tidur ia akan tetap menyalakan lampu tapi ini??? Kenapa semua lampu mati, lampu utama, lampu tidur juga mati

Apa mommy daddy lupa isi listrik yak?? Tapi yakali batin rara

dia meraba raba tembok untuk mencari saklar tapi saat meraba tembok dia malah menyentuh benda seperi hmm halus tapi agak besar, ada bulunya, bentuknya anehh

"Dih ini apaan dah kok besar banget ehh ini kok kaya kulit,ihh ada uratnya juga apaan dah" ucap rara bermonolog tapi tiba tiba

Ctak

Lampu menyala dan rara dapat melihat apa yang tadi ia pegang, ia melihat perlahan ke objek didepannya, ia kaget sebuah tangan kekar milik abangnya yang ia pegang

Alex dan twins menatap datar rara yang ketahuan keluar malam melewati balkon

"Darimana hmm" tanya Alex dengan suara dinginnya tapi ada sedikit kelembutan di sana

"Dari mana kamu malam malam gini keluar!" tanya Devin dengan nada tinggi kesal karena rara diam tidak menjawab

"DARI MANA JAWAB!!" bentak Devin membuat alex,devan, dan rara kaget

"Vin jangan bentak bentak" peringat Devan penuh penekanan tidak suka adiknya dibentak

"Rara dari mana aja hmm kenapa malam malam gini keluar" tanya Devan lembut mendekat ke rara berniat untuk mengelus rambutnya tapi rara tepis membuat mereka bingung

"Bukan.urusan.kalian" jawab rara dingin penuh penekanan membuat mereka kaget mendengar suara dingin adiknya

"Kamu kenapa ra?? Kok jadi dingin gini" tanya Devin tak suka

"Ada apa" tanya Alex dingin

"Rara capek mau tidur mending kalian keluar dari kamarku" ucap rara datar tak menjawab pertanyaan mereka

"Jawab dulu kenapa pulang jam segini dan kenapa kamu bicara datar sama kita" ucap Alex semakin membuat rara emosi karena dirinya sangat capek dan apa ini huh mereka malah membuat dirinya harus meladeni mereka

TRANSMIGRASI ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang