He saw it

537 70 3
                                    

"What? lo mau nganterin gue, serius?bukannya motor lo ada disekolahan?"Jaemin tersenyum remeh kearah Jeno.

"Gue gak bodoh kayak lo, kalo gue niat mau bolos, gue uda mempersiapkan semua nya, termasuk motor gue yang uda ada di sana." tunjuk Jeno pada bengkel seberang jalan tak jauh dari mereka berdiri saat ini.

"Nggak kayak lo, yang serba dadakan dan nggak ada persiapan." ucap Jeno berlalu pergi untuk mengambil motor nya.

Dan Jaemin, dia hanya menatap jeno cengo, tak percaya dengan yang di ucapkan pria itu.

Jeno kembali datang dengan menaiki motornya iya kali diangkat markonah,plak
dengan sebotol air mineral yang di sodorkan ke arah Jaemin.

"Apa?"

"Minum, gue tau lo haus karena lari tadi."

"Cuma satu? Buat lo mana?" tanya Jaemin mengambil botol minuman itu, dan langsung meneguknya.

"Satu cukup untuk kita."

Jaemin yang sedang minum langsung tersedak mendengar ucapan Jeno.

"Katanya orang kaya, masa beli air yang murah gini cuma satu sih."

"Gue emang orang kaya, tapi gue gak sombong dan gue gak mau mubazir air."
Jawab Jeno merebut botol air ditangan Jaemin, dan langsung meminumnya hingga habis.

"Dih, bilang aja lo pelit." cibir jaemin.

"Naik,atau gue tinggal lo disini."

Dengan terpaksa akhirnya Jaemin naik keatas motor besar Jeno, dari pada dia di tinggal sendiri.

"Jangan ngebut, gue tempeleng tar lo kalo ngebut."

Jeno tidak menggubris ucapan jaemin dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan yang tidak ngotak, membuat jaemin berteriak terus di perjalanan.
Ingin sekali jaemin menempeleng kepala Jeno tetapi dia takut akan terjungkal, tanpa sadar jaemin memeluk erat perut Jeno sambil menyenderkan kepalanya ke punggung jeno dangan memejamkan mata.

Jeno yang tiba tiba merasakan pelukan erat di perutnya melirik kebawah, dan melihat ada tangan kecil kurus yang memeluk nya dengan erat.
Melihat itu jeno tersenyum kecil dan lebih menambah kecepatan motornya dari sebelumnya.

___________

Motor yang di kendarai Jeno berhenti didepan tempat yang dimaksud Jaemin,di sebuah kafe yang cukup terkenal di kalangan remaja sepertinya.

Plakk..

"Anjing banget lo ya, kan gue bilang jangan ngebut! Kalo mau mati jangan ngajak gue dong!"

Jeno mengelus kepalanya yang baru saja terkena tempelengan dari Jaemin dan langsung menatap jaemin dengan tatapan tajam nya.

"Masih mending gue tumpangin, bukannya bilang makasih malah nempeleng.0"

"Ya kan salah lo nya! bodo ah."

"Itu semua temen-temen lo?" tunjuk jeno pada ketiga sahabat Jaemin yang duduk di meja sudut ruangan sambil bercengkrama ria.

Jaemin membalikkan badannya melihat teman-temannya yang ternyata sudah ada disana dan kembali menatap Jeno

"Iya,"

"Yang itu siapa nama nya?" tunjuk nya pada sahabat Jaemin yang berambut hitam pekat.

"Kenapa? Lo naksir?"

"Nggak,"sahut Jeno cepat.

"Ten namanya, emang kenapa?" tanya Jaemin heran menatap wajah serius Jeno.

Danadyaksa Baswara [Nomin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang