Chapter II

870 95 3
                                    

Setelah mengalami perjalanan yang memusingkan didalam portal aneh tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengalami perjalanan yang memusingkan didalam portal aneh tersebut.
Erwin dan Levi pun pada akhirnya menjejakan kaki diatas tanah berumput.

Levi memegangi kepalanya yang terasa begitu berdenyut nyeri, dan perutnya yang sedikit mual. Sebab ketika ia ditarik kedalam portal oleh Erwin, ia merasa semuanya berputar dengan cepat, tubuhnya serasa melayang, ditarik dan dipelintir ke segala Arah.
Jika saja ia tak memegang erat tangan Erwin mungkin saja ia akan terlempar ke segala arah.

Ia pun kini merasa sedikit menggigil dengan udara dingin dan sejuk yang baru saja menerpa kulit dan wajahnya.
Levi mengerjapkan matanya dan berusaha mengatur akomodasi matanya, ia pun kini bisa menangkap keadaan sekitar.

Levi mendongakkan kepalanya dan ia bisa melihat banyaknya pepohonan raksasa dengan berbabagi bentuk yang meliuk-liuk aneh.
Pepohonanya nampak rapat dan seolah dedaunanya memayungi kehidupan yang ada disana.
Beberapa kelopak bunga rambat raksasa berwarna merah muda nampak menggantung dari pepohonan, bunga-bunga tersebut nampak berbetuk kuncup.
Beberapa bunga nampak mekar dan menampakkan beberapa manusia yang keluar dari dalam bunga tersebut seolah rumah tersebut adalah rumahnya.

Beberapa orang juga keluar dari dalam batang pohon raksasa.
Permukaan batang pohon tersebut nampak dipenuhi oleh jendela-jendela yang sepertinya dihuni oleh orang-orang.

Burung-burung kecil berbentuk aneh dengan bulu berwarna warna biru, empat sayap dan paruh panjang nampak berkicau dan berterbangan di hutan tersebut.
Beberapa hewan-hewan hutan sebesar ukuran kuda juga nampak ditunggangi sebagai alat tranportasi.
Hewan tersebut berkaki empat, memiliki leher panjang, berwajah seperti Alpaca namun berkulit seperti gajah.

Orang-orang yang tinggal di bagian atas pepohonan juga memiliki tunganggan, mereka mengendarai burung yang berukuran besar sebagai alat transportasi.
Burung tersebut nampak berukuran sebesar sapi dengan bulu berwarna-warni, paruh bulat bengkok, bersayap empat dan memiliki suara nyaring.

Semua orang-orang yang hidup di hutan tersebut nampak sangat bahagia, dan sejauh mata menandang semua adalah lelaki tak ada satupun perempuan disini.
Banyak diantara mereka yang bahkan nampak tak segan-segan menunjukkan rasa cintanya dengan berciuman dan saling bercumbu di tempat umum seolah hal itu merupakan hal yang biasa terjadi disini.
Levi juga melihat nampak beberapa pria yang mengenakan baju kemeja longgar dengan perut yang membuncit sedang membawa keranjang yang penuh dengan buah dan sayuran yang ia dapat dari memetik hasil hutan.

"E-Erwin tempat apa ini?" Tanya Levi dengan suara yang sedikit terbata-bata akibat perasaan yang begitu bercampur aduk. Bercampur aduk antara kagum, terkejut, penasaran, dan juga masih banyak pertanyaan lainya yang akan ia lontarkan pada Erwin saat ini.

Erwin pun tersenyum seraya masih tetap menggenggam tangan Levi "Selamat datang di duniaku Levi,tempat dimana aku Lahir dan dibesarkan....Estrealdant"

Levi mendongak menatap Erwin dan mengernyitkan dahinya "Tempat dimana kau lahir dan dibesarkan? Erwin hentikan omong kosong ini! Kau Lahir dan besar di Paradis! Ini semua hanyalah alam setelah kematian bukan?"

Estrealdant | Erwin x Levi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang