Chapter 25 : Triumph

2.1K 447 59
                                    

SUNOO POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUNOO POV

Polisi telah kembali bersama Detektif Seokjin sambil membawa dua tahanan baru. Penantian semua orang telah berbayar. Kami menyoraki kedatangan mereka sambil menyerukan jargon-jargon unik. Aku turut berbahagia untuk Flicker dan 20 CUBE yang sudah bersusah payah mengulik semua rekam jejak pamannya Sunghoon.

Ayahku juga kembali, ia datang lebih dulu sebelum polisi menangkap tahanan. Ia memelukku yang masih gemetaran karena mengkhawatirkan Sunghoon. Ayahku berkali-kali menenangkanku kalau Sunghoon baik-baik saja.

"Dia sangat berani, dia menyelamatkan Ayah. Dia bahkan berhasil membuat sebagian orang mengakui kejahatannya."

Ayahku tetap harus pergi ke kantor polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Aku sempat mengkhawatirkannya tapi Ayah bersikeras kalau beliau akan baik-baik saja, karena semua bukti sudah jelas dan rekam jejak nya valid, jadi tidak masalah.

Gedung kantorku penuh sekali malam itu, dimulai dari mobil polisi, mobil PLN, semua berkumpul. Bisa dipastikan listrik yang mati di dalam gedung kantor ini ada penyelewengan karena jaringannya seperti sengaja dimatikan. Ini menambah pekerjaan baru para polisi untuk menyelidiki masalah ini.

Melihat situasi yang masih tidak kondusif di sini membuat aku lupa kalau Sunghoon tidak ikut turun bersama polisi. Jungwon yang menyadarkan kami semua.

"Loh, yang lain mana? Bukannya tadi Kak Jay juga turun? Kak Sunghoon? Kak Jake?"

Refleks, tubuhku langsung bereaksi lagi. Sedang apa mereka bertiga saat ini kenapa tidak kunjung turun ke bawah?

"Tenang, mungkin mereka turun pelan-pelan." ucap Mas Namjoon yang masih setia menemaniku.

Di sebelah Mas Namjoon, aku mendengar Mas Hobi bicara lewat ponselnya, "Halo Jay?"

Percakapan singkat Mas Hobi membuat jantung kami semua berdebar tak karuan, seolah akan ada hal buruk terjadi. Lalu benar saja. Mas Hobi memanggil beberapa polisi untuk cepat kembali ke lantai atas karena ternyata memang ada bom.

Aku panik lagi. Aku langsung menenggelamkan wajahku pada Mas Namjoon yang refleks memelukku. Aku lihat dia juga merangkul Bang Heeseung yang daritadi mengkhawatirkan Kak Jake.

"Tenanglah kalian berdua," ucap Mas Namjoon. "Tenang yah, mereka semua baik-baik saja."

⋘ ──── ∗ sh ⋅⋅ sn ∗ ──── ⋙

SUNGHOON POV

"Dikit lagi dikit lagi!!!!" teriakku pada Jake dan Jay.

Kami bertiga masih berusaha menggeser nakas panjang itu, di mana ia menutupi sebuah benda kecil yang sewaktu-waktu bisa meledak. Aku mengambil sisi paling ujung, Jay sisi lainnya sementara Jake di tengah. Dalam waktu yang bersamaan kami menggeser nakas itu perlahan-lahan tapi hanya sedikit perubahan yang bisa dihasilkan.

In Blue ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang