SUNGHOON POV
Percaya atau tidak, sepanjang hidupku aku tidak pernah berjuang untuk seseorang yang aku sayangi. Semua hasil jerih payahku hanya kulakukan untuk diriku sendiri. Menjadi peselancar justru membentuk diriku jadi pribadi yang self-centered, harus aku akui itu.
Karena bagiku, sekali kamu berhasil menaklukan ombak, maka kamu menaklukan dunia.
Setelah kupikirkan lama, aku juga tidak pernah benar-benar merasakan kasih sayang orang tua. Ibuku meninggal di usia muda karena sakit, saat itu aku pun juga sudah diasuh oleh baby sitter. Lalu ketika Ayahku tiada, aku tidak bisa merasakan duka itu, dan anehnya aku tidak mempedulikan itu.
Sampai akhirnya aku bisa merasakan sesuatu yang hangat menjalar di hatiku ketika Sunoo menyelamatkan hidupku. Hadirnya Sunoo membangkitkan kembali suara Angel yang selama ini membisu dalam diriku, karena selama ini aku hanya mengandalkan sisi jahatku, well---tidak jahat sih, lebih ke egois saja.
Setelah mendengar cerita dari Riki tentang insiden di kamar waktu itu, aku baru sadar masalah sekolah Sunoo itu bukan hal sepele. Awalnya aku hanya ingin tahu saja tentang dirinya karena kebetulan sekolah itu diurus oleh perusahaan mendiang Ayahku, ternyata ada yang lebih daripada itu.
Apalagi saat Riki mengatakan, "Flicker bikin teori nggak jelas kalau perusahaan bokap lo emang ngerencanain ini semua."
Di titik ini aku merasa sebagai anak yang payah. Apa rasanya sudah terlambat untuk turun tangan? Di tambah lagi, aku tidak punya kemampuan yang lebih untuk melawan pamanku.
Ah tunggu, apa memang benar dia? Semuanya kan hanya teori. Tapi katanya ... Sunoo sempat sakit gara-gara salah makan sebelum pertandingan? Lalu ada suara senjata api yang dikiranya starter pistol? Aduh, aku tidak bisa menyatukan semua petunjuk abstrak ini satu per satu.
Pikiranku terpecah belah. Aku belum terbiasa dengan gaya hidup ini. Selama di laut, hidupku hanya berporos pada papan selancar dan ombak. Sekarang aku jadi dipaksa berpikir lebih keras dan harus multitasking.
Lihat saja sekarang, pekerjaanku bersama Tim 20 CUBE lebih padat. Sepulang dari Nemberala kami langsung pergi lagi ke Bali, lalu pemberhentian terakhir ke Karimun Jawa. Banyak pantai dan tempat wisata yang sudah kami jelajahi selama tiga minggu terakhir, membuatku jadi sulit berkomunikasi dengan Sunoo akhir-akhir ini.
Namun kejutan dari Sunoo malam itu membuatku senang. Mendengarnya mengajakku berkencan membuat rasa lelah di tubuhku langsung hilang. Aku tidak bisa menahan diri melompat-lompat di kasur setelah mendapatkan telepon darinya.
Dia memintaku untuk membawa handuk, peralatan mandi dan pakaian renang? Lucu sekali, ini kencan yang unik. Aku tidak pernah mendapat ajakan kencan berenang bersama seperti ini. Aku baca lagi chat dari Sunoo lewat ponsel :
KAMU SEDANG MEMBACA
In Blue ✔
أدب الهواة∙SUNSUN AREA∙ The blue tides almost took my life away. Then I was drown in blue, until I found you. Are you, My Angel? ⚠️ BXB AREA! ⚠️ 16+! Start Date : 18 Mar 2021 End Date : 16 June 2021