Chapter 9 : A Heart that Flutters

2.9K 581 91
                                    


SUNOO POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUNOO POV

"I like you."

Aku berusaha mencerna tiga kata itu. Apa Sunghoon sedang bercanda? Tapi ini kedua kalinya aku melihat wajahnya seserius itu, yang pertama saat ia hampir marah waktu di pantai dulu.

"Dalam beberapa kasus, lo ini bisa disebut stalker dan gue bisa nuntut lo." kataku sebagai jawaban.

"Ah benarkah? Kalau gitu gue juga bisa dong nuntut lo gara-gara merusak privasi gue di kamar waktu itu?"

"Kan tadi gue bilang hanya beberapa kasus."

"Berarti bukan masalah dong kalau gue bilang gue suka lo?" Sunghoon menggodaku kembali, senyuman manisnya itu memang memabukkan. Kuakui aku tertarik. Tapi, tidak secepat ini!

"Gue nggak bisa jawab."

"Jangan dijawab dulu." kata Sunghoon, ekspresinya kembali serius. "Lo harus lihat gue usaha dulu, baru lo boleh jawab perasaan gue."

Aku hanya menggelengkan kepala, tak percaya dengan tingkah Sunghoon. Setelah putus dari Riki, aku tidak pernah berpacaran lagi. Jadi, di usiaku yang sekarang, pengalaman pacaranku hanya sampai cinta monyet sekolah sama Riki. Apakah hubungan cinta di usia dewasa lebih blak-blakan?

"Gue mau pulang." kataku. Akhirnya aku bisa melewati jalan yang daritadi diblok oleh Sunghoon.

"Gue anter."

"Kosan gue jauh. Gue naik MRT." jawabku. "Bukannya apartemen lo di sekitar sini ya?"

"Tinggal jalan kaki aja gue. Udahlah biarin gue anter lo sampe MRT." balas Sunghoon sambil berjalan mengikutiku dari belakang.

Sunghoon benar-benar berjalan di belakangku, lebih tepatnya tujuh langkah di belakang. Tadinya aku mau tanya kenapa dia tidak menyamai langkahku saja, tapi kalau dipikir lagi kok kesannya jadi aku yang mau dia bersamaku, yang ngaku suka kan dia!

Jadi aku biarkan saja Sunghoon berjalan di belakangku layaknya pengawal pribadi. Oke juga sih kalau punya pengawal seperti dia. Tinggi, menarik, kuat, tampan...

What the f--, Sunoo lo mikirin apa sih?

Posisi Stasiun MRT tidak jauh dari kompleks kantorku. Aku hanya menghabiskan waktu 10 menit untuk jalan kaki, kemudian memasuki MRT dengan eskalator ke bawah (underground). Aku menengok ke belakang ternyata Sunghoon masih ada di situ. Ia sedang memandangi interior stasiun MRT yang baru pertama kali dia lihat.

Dia mau mengantarku sampai mana?

Aku tidak perlu menuju loket untuk beli tiket karena aku punya kartu aksesnya jadi aku langsung masuk dan turun lagi ke bawah menggunakan eskalator. Waktunya tepat, MRT yang menuju stasiun dekat kosanku baru saja tiba. Aku mempercepat langkahku dan saat pintu kereta MRT terbuka, aku menghambur masuk.

In Blue ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang