⚠️ REMINDER ⚠️
Hello, it's been a long time since the case about Naeun, dan aku gamau baca komentar tentang kasus Naeun disini ya. Apalagi sambil keluarin kata-kata kasar seperti pemb**ly. Thanks.
🍛 Happy Reading 🍛
Aku nggak tahu harus jawab apa ketika Mark berkata demikian, dan aku mematung seperkian detik di ruangannya. Jujur, jadi kepikiran, nasi padang gue belom abis tadi, mana masih laper, keburu masuk.
Aku mendekati mejanya guna membaca kembali secuil surat yang aku tinggalkan di laci meja Mark. Mana ada pemikiran aku ke surat itu, Demi Tuhan. Masih kesenengan sama perpanjang kontrak, terus masalah ruangan samping Mark, bahan presentasi besok dan menata ruangan baru buat hari ini.
"Terus saya cek di komputer." Kata Mark melanjutkan perkataannya.
Mampus, kayaknya gue jadi keluar dari perusahaan kalau gini caranya, asli dua kelinci.
"Dan nggak ada apa-apa. Jadi maksud kamu apa, ya?" Tanyanya.
Aku melotot.
"Hah?"
"Coba kamu sini." Kata Mark.
Jalanlah aku menghampiri dirinya. Sekali lagi aku ulangi, potongan rambutnya hari ini rapi dan ganteng banget. Mau lihat? Begini lah kira-kira bentukannya.
Kedeketan gk sie?
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓.) Mark, Someone Who Always On My Mind
Fanfiction𝗦𝗨𝗠𝗠𝗔𝗥𝗬 : Bekerja di satu perusahaan dengan seseorang yang aku dambakan sejak 12 tahun yang lalu adalah sebuah privillege hidup yang mungkin nggak bisa orang lain dapatkan, namun pada akhirnya takdir yang terdengar mulus itu justru membawaku...