9. Assistant Manager

643 160 34
                                    

Kemudian aku berada di minggu selanjutnya.

Setelah tahu kalau Mbak Arin sudah punya suami aku PLONG. Ya even Mark juga bukan tipe cowok baperan yang lihat cewek cakep dikit langsung naksir. Ya kali dia already met a beautiful girl in this world dan lihat berbagai macam jenis beautiful. Tapi kan yang aku takutin kedekatannya yang awalnya 'Baik Pak Mark, saya tunggu proposalnya' jadi 'Kamu jadi ke rumah hari ini?' tuh agak bahaya gk sie???

Aku nggak suka ya ada saingan cewek cakep.

Kemudian hari kemarin, adalah jadwal walk interview. Dengan 3 tim HRD yang handle aja masih seharian ngurusin anak-anak fresh graduate sama calon-calon pelepas masa pengangguran <peace>.

Meski begitu, beberapa karyawan baru sudah bisa mulai bekerja hari ini <katanya>. Include sekretaris Pak Hanbin pengganti mantannya Mark, Naeun.

"Gamer katanya seleb val yang biasa turnamen-turnamen." Gosip si Yeri pas lagi di Alfamart beli camilan.

Mbak Jisoo langsung lihatin handphonenya.
"Lihat aja! Muka-muka tiktokers yang followersnya diatas seratus ribu, inimah." Katanya.

Aku yang lagi milih kopi di showcase minuman langsung tutup pintu kacanya dan langsung ikut ke dalam percakapan mereka.

"Mana sini gue pengen lihat."

Spontan iPhone 13 Pro Max hasil nyicil 6 bulan milik Mbak Jisoo aku rebut #denganhati-hati.

Pas lihat langsung aneh banget. Orang cakep kenapa pada ngelamar ke perusahaan ini, sih, heran? Aturan kalo gue yang buat kualifikasinya dilarang good looking selagi Mark masih kerja di sini!

 Orang cakep kenapa pada ngelamar ke perusahaan ini, sih, heran? Aturan kalo gue yang buat kualifikasinya dilarang good looking selagi Mark masih kerja di sini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi orang-orang kenapa pada bisa cakep begitu? Kalau mukaku kayak dia aku lamar diri sendiri, lah??????????

Aku langsung mengembalikan ponselnya dan ambil kopi kembali di showcase minuman, kemudian berjalan mendahului menuju kasir.

Hal baru yang buat aku makin geram adalah ketika seorang cowok muda merampas posisiku. Dia tiba-tiba menaruh barang pembeliannya di meja kasir untuk segera dilayani.

Maksudnya apa nggak pernah diajarin ngantre?

Aku yang basically males ribut pagi-pagi masih menusukan tatapan tajam ke arahnya tanpa mengatakan apapun. Mungkin kecuali, "Ngantri, dong dek?" Gitulah.

Dia menoleh sambil jawab, "Sorry, ya, buru-buru." Katanya tanpa ada intonasi melawan atau membalas pasif atas ucapanku. Ya aku sih jawab, "Bodo amat?¿?"

Maksudnya ya bodo amat nggak sie? Aku juga buru-buru ni bentar lagi udah mulai masuk kerja ini!

Yang di belakang nggak ada usaha buat bela padahal mereka juga mau bayar. Si cowok nggak jawab lagi. Ya okelah dia cuma beli satu barang, tapi ya take the risk namanya juga minimarket?

(✓.) Mark, Someone Who Always On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang