chapter 1

156K 8.2K 632
                                    

Disebuah tempat pelelangan.

Terdapat senjata.

Barang terlarang.

Narkotika.

Dan manusia.

Semuanya ada dipelelangan itu.

Dan hampir semuanya terjual habis.

Orang-orang yang hadir dipelelangan itu juga bukan orang biasa.

Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berkuasa dan tentunya sangat berbahaya.

"PUNCAK PELELANGAN INI SUDAH TIBA. MAKA TANPA BERLAMA-LAMA LAGI, BARANG PALING BERHARGA YANG KAMI MILIKI AKAN SEGERA DIKELUARKAN."

Sang mc pun memberi kode kepada anak buahnya agar membawakan barang berharga tersebut.

Tak lama kemudian, turun sebuah kurungan besar yang ditutupi kain hitam.

"Buka kainnya."

Dan kain hitam yang menutupi kurungan tadi pun dibuka.

Sorak riuh para orang-orang pun terdengar heboh dan semangat.

Disana.

Mereka semua melihat pemandangan yang sangat erotis.

Dimana ada pemuda kecil yang tengah tergeletak dengan wajah sayu.

Matanya sembab.

Mulutnya sedikit terbuka.

Yang hanya memakai sebuah kemeja putih dengan kancing atas terbuka.

Kalung anjing dengan nama 'Nico' pun tertera dilehernya.

Pahanya juga terekpos sempurna karna tidak dipakaikan celana ataupun celana dalam.

Badan yang sangat putih dan bersih.

Wajah yang cantik.

Dengan ekor kucing yang menancap di bagian belakangnya.

Sangat erotis.

Lalu sang mc pun menarik tali kalung anjing yang ada dileher Nico.

Benar, nama anak tadi adalah Nico.

"Menungging."

Lalu Nico menurutinya.

Percuma jika dia melawan, karna itu malah akan membuat para anak buah sang mc menyiksanya tanpa ampun.

Tidak.

Dia tidak ingin disiksa lagi.

Maka dia pun menungging.

Tampak jelas ekor kucing yang ada dibelakangnya berdiri melengkung keatas.

Sorak riuh orang-orang kini semakin terdengar jelas.

Sang mc pun mencabut ekor kucing itu dan digantikan dengan sebuah dildo.

Nico mendesah.

"Ahhh mmhh."

Efek dari obat perangsang yang diberikan padanya tadi mulai bekerja.

Seketika tubuhnya menjadi panas.

Dia ingin sesuatu.

Tapi dia sendiri tidak tahu apa yang dibutuhkannya.

Sementara itu, volume dildo yang ada dilubangnya pun semakin bertambah.

Dan tentunya desahan Nico semakin jelas.

Tapi itu justru membuat semua orang semakin bersemangat untuk segera menikmati dirinya.

"DIMULAI DARI HARGA LIMA MILLIAR."

"Enam milliar."

"Sepuluh milliar."

"Dua puluh milliar."

"Tiga puluh lima milliar."

"Lima puluh milliar."

"Tujuh puluh milliar."

"Delapan puluh milliar."

"SUDAH TIDAK ADA LAGI? BAIKLAH SAYA HITUNG SAM--"

"Seratus milliar."

Semua orang pun menoleh ke asal suara itu.

Dan mereka mendapati seorang Pria tua dengan perut buncit yang tersenyum penuh kemenangan.

"BAIKLAH SAYA HITUNG SAMPAI TIGA. SATU . . . DU--"

"Lima ratus milliar."

Seketika tempat itu senyap.

Sorak riuh penonton yang tadinya ramai kini menjadi hening.

Karna semua orang yang ada disana langsung menoleh ke asal suara tadi.

Dan mereka mendapati seorang Pria dengan memakai masker hitam.

Tapi jika dilihat dari pakaiannya, semua orang akan langsung tahu jika Pria ini bukan orang biasa.

Maka mereka pun memilih untuk diam dan tidak mengusiknya.

Berbeda dengan Pria tua gemuk tadi.

Dia menggertakkan giginya.

Bagaimana bisa dia kalah dengan seorang Pria yang mungkin lebih muda darinya?

Sialan.

Ingin rasanya dia menaikkan harganya lagi tapi uangnya saat ini hanya tersisa seratus milliar.

"APA SUDAH TIDAK ADA LAGI?"

"BAIKLAH, SAYA HITUNG SAMPAI TIGA. JIKA MASIH BELUM ADA YANG MENAWAR LAGI MAKA BARANG KAMI AKAN MENJADI MILIK TUAN INI."

"SATU . . . DUA . . . TIGA. . . SELAMAT TUAN, BARANG INI MENJADI MILIK ANDA."

Pria tadi pun menyeringai dalam diam dan dia berdiri dari tempatnya.

"Kalian urus semuanya." titahnya dengan nada yang dingin dan arogan.

Anak buahnya mengangguk patuh.

Lalu dia pun pergi meninggalkan tempat pelelangan itu.

"Kau akan segera menjadi milikku, sayang."

Menyeringai setelahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
TBC.

MY PSYCHO {COMPLETED}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang