Selamat Hari Lahir uri Tzuyu kesayangan! Semoga selalu diberi kesehatan dan kasih sayang yang berlimpah. Berbahagialah! 💖
Dalam rangka hore-hore kelahiran si Cantik, kami mempersembahkan kumpulan Flash Fiction yang tergabung dalam Tzuyu's Birthday...
Halo teman teman semua! Pertama-tama ku ingin mengucapkan happy birthday untuk wanita cantik yang berulang tahun dihari ini.
Ya! Ditanggal 14 Juni si manis Tzuyu kesayangan author-author nim bertambah usia kembali! Dan tentu, untuk hari yang spesial Chou Tzuyu ada hadiah istimewa juga untunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ara masih menunggu pesanan minumnya di pantry cafe.
"Americano panasnya satu Mbak." Ara menoleh saat ada seorang lelaki jangkung disebelahnya yang sedang memesan minuman. "Kok gak pesan yang dingin aja Mas?" Lelaki berhoodie abu itu melirik aneh pada gadis disampingnya. "Ya terserah gue dong, yang mau minum juga gue."
Karena tadi Ara bertanya dengan pandangan lurus kedepan, sekarang dia baru menoleh lagi dengan menatap heran juga kearah lelaki itu."Sinis amat Masnya, padahal tadi saya bukan ngomong sama Mas," dia menggeleng sembari terkekeh kecil.
"Oh, berarti lo gila." Jawab Alan lempeng seakan males meladeni. Karena dia sudah tau siasat gadis itu terhadapnya akan seperti apa.
"Tapi by the way, Mas ganteng juga sih."
Nah kan! Apa kata ngana tadi.
"Gue tau kok." Sahutnya berusaha tak peduli.
"Kirain gak nyadar,hhi—"
"Berisik!"
"Galak. Jadi pacar saya aja Mas, biar saya pawangin."
Ara tersenyum,"Mas kalo ngomong bisa gak sih ada ekpresinya sedikit? Jadinya saya sangsi dengan ucapan yang Mas ucap barusan, mau ngutuk kok gak ada gairahnya gitu."
Alan heran, kenapa didunia ini mesti ada gadis aneh seperti Cewek disampingnya. Kasihan, padahal cantik. Akhirnya dia memilih untuk manarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat.
"Shh—lo kenapa sih?" Tatapan Alan pada gadis itu seolah mengatakan bahwa dirinya lelah melihat tingkah lakunya yang aneh.
Cewek mana yang tak marah setelah dikatai sinting oleh orang tak dikenal?
Tentu cuma Ara, dan malah menyangka itu adalah suatu pujian.
"Saya? Saya gapapa kok Mas," Gadis itu malah terkikik.
"Kenapa? Masnya khawatir ya?" Dan memberikan tatapan jail, yang membuat Alan semakin pening kepala.
"Astaga! Gue bisa gila kalau terus nanggepin cewek aneh kayak lo. Mbak cepet duluin pesanan punya gue ya! Kebelet nih." Padahal sebenarnya Alan ingin cepat-cepat minggat.
