1.9

134 4 0
                                    

"Apa matamu masih perih? TaeHo?"

What!!? Bagaimana dia bisa mengenali diriku? Apa aku sebelumnya pernah bertemu dengannya? Kata dirinya dalam hatinya. Lalu ia bertanya pada seseorang itu,

"Siapa kau?"

"..." orang ini langsung pergi begitu saja, memasuki bus yang akan berangkat di terminal itu.

"Hei!!!"

TaeHo masih penasaran, siapakah orang itu? Bagaimana dia bisa tahu namaku? Ia memikirkan dua pertanyaan itu disepanjang jalan menuju tempat kerjanya.

-

"Hai Bratz, maaf ya agak kesiangan."

"Baru juga jam 8 pagi. Ih baju mu kenapa?"

"Tadi disiram bus kena air biasalah."

"Bentar ya, aku bawa baju di loker."

"Aduh, gausah."

Beberapa menit kemudian setelah Bratz mengambil pakaian ganti nya dari lokernya.

"Nih, ganti dulu biar ga bau."

"Oke."

"Ini mah kegedean akunya."

"Hahaha lucu kok kau terlihat imut."

"Biasa aja, thanks ya."

"Iya, hari ini aku selesai lebih awal ya. Jadi sisanya dan toko tutup inget ya."

"Baik boss."

-

"Hufftt.. bos pulang lebih awal, aku cape sekaliii ahhh."

Hari ini memang hari yang cukup berat bagiku, semunya terlihat normal dalam kehidupanku. Gak seperti dulu, apa-apa dibantu sama malaikat. Tapi sekarang, udah gaada Fleux, Zen dan yang lainnya juga buat aku merasa kesepian.. Eum.. tapi kenapa ya aku ketemu orang itu merasa kalo aku itu pernah ketemu sebelumnya? Trus aku berdebar lagi hatiku. Apa jangan-jangan....?? AHHSJSSJ MASA ITU DOOSIK!!!??? No,Taeho. Jangan menghayal seperti itu. Eh-tapi gimana itu DOOSIK?? besok aku harus cari dia.

Keesokan harinya, ia pergi keterminal yang kemarin, tapi ia berjaga-jaga untuk tidak kecipratan air lagi. Ia menunggu hampir 2 jam untuk melihat orang itu, tapi.. Taeho tidak bisa menemukannya. Ia pun pergi dan meninggalkan tempat itu.

"Kemana aku harus cari lagi?" katanya.

-

"Hey TaeHo, muka mu kenapa seperti itu?"

"Entahlah. Aku seperti nya salah melihat orang."

"Hah? Sudah sudah cuci muka dulu sana."

"Baiklah."

"Taeho, layani dulu ini ya, aku mau keluar ke kantor sebentar."

"Lagi dan lagi aku sendiri disini."

"Malemnya aku yang jaga tenangg."

"Hah? Yes okayy!!"

*kleneng suara pintu cafe terbuka

"Selamat datang mau pesan apa?"

"Ice coffe latte with cream and extra expresso 1"

"Baik, totalnya 7won."

"Terimakasih."

"Baik ntar saya antar."

Ia pun menunggu pesanannya dan duduk di dekat jendela.

"Permisi tuan, ini coffee nya."

"Terimakasih."

"Eh? Kamu yang kemarin diterminal?"

"Bukan."

"Masa ya? Kayaknya iya deh."

"Bukan."

"Oh maaf ya."

"Kau gak ingat aku?"

"Aku ingat mas nya yang kemarin diterminalkan?"

"Bukan."

"Lah terus?"

"Kau punya boneka, coba periksa kembali. Aku akan menunggumu."

"Boneka? Ah iya mas.."

Boneka apa ya? Sumpah deh ngeri!!

"Taeho, kau boleh pulang hari ini."

"Kau sudah datang. Oke deh terimakasih hari ini."

"Hati hati dijalan." Ia mengibas rambut Taeho dan melepas celemeknya.

"Ndee."

Oke, aku hariini harus cari apa boneka yang dimaksud, eum.. sepertinya aku punya beberapa boneka di gudang.

Setelah kembali kerumah, ia lalu mengecek ke gudangnya dan melihat bebberapa boneka yang disimpannya. Namun, ada satu boneka kecil yang menarik perhatiannya. Ya itu boneka mirip dengan Doosik! Ia lupa mempunyai barang ini, setelah dia simpan selama 3 tahun belakangan ini.

Dan di boneka itu ada tombol "Push Me" ia penasaran apa yang terjadi ketika menekan tombol itu. Dan ketika ia menekannya.. sesuatu tidak ada yang terjadi, namun... bel rumahnya berbunyi.

*ting nong

TaeHo membuka pintunya dan ternyata orang ini mirip dengan boneka yang diberi oleh Doosik beberapa tahun lalu. TaeHo menangis dan memeluk Doosik yang ada di hadapannya.

"Aku kembali, Taeho."

"Doosik!! Aku tidak mengharapkanmu kembali kesini."

"Tapi aku sudah kembali Taeho. Aku bukan lagi malaikatmu, aku sekarang sepertimu. Aku kembali untukmu."

"Doosik, aku merindukan mu. Aku sengaja tidak menyimpan barang pemberian mu, agar aku tidak mengingatmu, tapi itu benar-benar hanya menyakiti ku saja."

"Maaf. Aku tidak akan pergi kemanapun lagi."

"Doosik. Terimakasih sudah menepati janjimu."

"Maaf, karena aku lama kembali kepadamu."

"Tidak apa."

"Taeho sudah, jangan menangis lagi. Taeho, maukah kau jadi pacarku lagi?"

"Ya! I love u so much Doosik. Please don't leave me again."

"Yes. I always by your side."

-TAMAT-

MainRole : Doosik & Lee TaeHo
Support : Zen, Fleux & Bratz
Guest : Vart, Doy, Yuri, Zuan & Plug

Thank you for your suppport, don't forget to vote (click the star) and share this story. Also read the finished story, click our profile to find out!

My ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang