1.8

45 4 0
                                    

"Hai TaeHo."

"Ohhh haiii Bratzz!! Aku senang kau datang."

"Iya dong, pasti."

"TaeHo!"

"Zen!! Fluex!! Cakep banget gila. Jadi siapa yang lulus disini? Hahaha." Ia menertawakan fleux dan juga zen."

"Salah ya? Abisnya pertama kali sih."

"Oh ya? Gak salah sih.. tapi terlalu rapi.. Bagus-bagus.. oh ya kenalin ini Bratz owner tempat aku kerja."

"Oh hai. Makasih ya udah jaga TaeHo." Kata Zen.

"Ah—iya.."

"Bratz, ini Zen dan Fleux. Mereka itu teman aku."

"Iya.. namanya bagus, keren."

"Jelas dongg.." kata fleux.

"Yaudah. Masuk aja yuk."

"Oke-oke."

-

"Duh gak sabar aku.."

"Selamat ya kamu, semoga kamu kelak menjadi lebih hebat." Kata Zen.

"Makasih ya Zen, sudah menasehati ku, berkat kamu juga aku bisa seperti ini.."

"Aku?" Tanya Fleux.

"Iya kau juga.. pokoknya makasih banget buat kalian berdua.." ia mengeluarkan airmatanya.

"Neh kan.. nangis."

"Aku gak nangis, tapi bahagia."

"Eh nama mu dipanggil TaeHo." Kata Bratz.

"Aku naik kepanggung dulu ya."

"Selamat atas kelulusan Lee TaeHo." Kata panitia itu.

"Terimakasih."

"Selanjutnya TaeHo akan menyampaikan hal-hal tentang dirinya sebentar disini, silahkan."

"Baik, semua para hadirin yang saya hormati, terimakasih sudah meluangkan waktu buat saya berbicara. Terimakasih juga para panitia, dosen dan yang lainnya. Saya disini sangat bangga dan senang sudah lulus saja. Saya juga berterimakasih buat kakak kakak saya, Zen , Fleux yang menyemangati saya buat bangkit. Dari yang awalnya saya merasa tidak ada semangat, kini saya merasa bahwa saya sudah terlalu bersemangat. Dan disini saya juga sangat merindukan teman saya yang satu ini, saya harap ia akan datang melihat saya sedang berbahagia disini. Saya ingin bilang bahwa, saya merindukannya. Tapi saya bisa apa.. ia tidak mungkin juga berada disekitar sini. Hehe, Terimakasih juga buat Bratz, sudah mau menjadi teman dekat saya. Itu saja yang mau saya sampaikan, terimakasih semuanya.

"Oke baiklah.. terimakasih.. kita akan lanjut..."

"Wah keren banget!!!"

"Makasih Bratz."

"Kau hebat!"

"Makasih ya Fleux."

"Sudah, hari ini aku traktir kalian makan bbq gimana?" Kata Zen.

"Boleh banget!!"

"Oke kita ketemu nanti sore jam 6 di bbq DSix ya."

"Aku akan menjemput mu TaeHo." Kata Bratz

"Eum.. okey."

"Hai Fleux! Oh kau bawa yang lain nya juga?"

"Iya, gapapa kan?"

"Gapapa aja sih..."

"TaeHo ini hadiah buatmu." Kata Bratz sambil memberi hadiah yang berukuran kotak besar itu.

"Aduh, repot-repot kau."

"Gapapa eheehe."

"Apa ini kok besar banget?"

"Coba aja buka."

Kemudian TaeHo membuka isi hadiah itu dan...

Damn! Ia terkejut!

"Anjir!!!! Bratz woeee kau darimana aku suka sepatu ini??"

"Lah kan kau dapet ngetweet pengen ini?"

"Oh masaa? Lupa! Btw ini kan mahal anj."

"Santuy njir uang gue banyak."

"Buset dah.. berarti kau bayarin ini ya Bratz." Kata para malaikat itu..

"Aduh.. emm gimana ya." Bratz menyengir kebingungan."

"Heh. Jangan njir, kan aku yang punya acaranya." Sahut TaeHo.

"Tapi makasih banyak ya Bratz!"

"Your welcome."

"Oh ya TaeHo, maaf ya aku ga ngasih apa-apa."

"No problem kakk."

"By the way, aku punya satu kejutan nih buat kamu."

"Apa?"

"Tapi ga hari ini ya."

"Ish anjir jangan kasik tau kalau gitu ya."

"Iya biar semangat aja."

"Dah dah ayok makan aku lapar."

Mereka menikmati makanan itu, dan TaeHo terlihat sangat bahagia merayakan kelulusannya. Ya walaupun, Doosik sampai saat ini belum kembali ke Bumi menemui Taeho. Tapi ia tidak berharap begitu banyak sekarang, ia menerima keadaan seperti ini, dimana ia hidup sendiri seperti ia sebelum memulai hidup di Seoul.

Tidak adalagi namanya malaikat penjaga, dan teman-teman khayalan di alam goib. Ia mulai mencari teman di dunia nyata dan bergaul dengan mereka.

"Semua ini seperti dialam berbeda!" Kata dirinya. Ia menatap gedung-gedung besar itu dan langit yang sangat cerah hari ini.

"Aku akan memulai hari yang bagus hari ini. Fighting!"

Beberapa detik kemudian bus yang berlaju cepat itu berlintas di hadapannya.

BRUAK!

Muncratan air genangan itu membuat pakaian TaeHo menjadi kotor dan juga basah.

"Sial. Baru pagi hari sudah sial!"

Ini bukan hari yang bagus mungkin.. Kata siapa? Beberapa saat kemudian, Seseorang datang menghampirinya.

TaeHo yang masih kesal dengan bus itu dan membersihkan pakaiannya tidak melihat orang itu, ia berusaha untuk membersihkan wajah dan mata nya yang perih dari air kotoran itu. Namun, seseorang itu meniup matanya.

"hush!"

"aw!!" TaeHo kemudian membuka matanya.

"...."

Dan apa yang terjadi? TaeHo berdiam diri seperti patung, menatap wajah seseorang yang masih meniup matanya, jantungnya berdebar lebih kencang dari sebelumnya. Seperti nya ia mengenali orang ini.. tapi siapakah itu?

My ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang