Be a wise reader.. Udah diingetin di awal ya, full of smut. Tapi, alur masih ada kok.
Happy reading.
.
.
.
.Keesokan paginya, sekitar jam 8. Wonwoo terbangun dengan Mingyu yang masih di sampingnya. Ia bangkit dan membenahi kekacauan kamar Mingyu. Membawa baju kotor milik Mingyu dan seprei yang sudah sempat diganti semalam ke tempat pencucian. Wonwoo kemudian mencucinya menggunakan mesin cuci, dan sembari menunggunya, ia juga membersihkan bercak darah Jaehyun di lantai rumah tersebut. Setelah itu ia menjemur baju dan seprei.
Ia kembali naik, mendekat ke Mingyu dan mencium kening Mingyu yang masih terlelap begitu pulasnya. "Gyu~" Panggilnya pelan sembari mengelus pipi Mingyu. "Gyu.." Panggilnya lagi dan membuat Mingyu menggeliat. "Gue pulang dulu ya.."
"Heumm?" Mingyu masih menutup kedua matanya, tapi ia samar-samar mendengar Wonwoo.
"Gue pulang.." Ulang Wonwoo.
Mingyu membuka matanya dan menyipitkannya. "Kenapa, kan hari minggu." Ucapnya.
"Nggak papa, lo tidur lagi aja. Sini cium." Wonwoo mendekat dan Mingyu memanyunkan bibirnya sembari menutup kedua matanya. Wonwoo mencium bibir itu lembut dan penuh afeksi. "Tidur lagi." Finalnya lalu mengecup kening Mingyu. Mingyu kembali terlelap.
Wonwoo beranjak keluar dari kamar tersebut sekaligus rumah Mingyu. Ia bergegas menaiki mobilnya dan melajukannya ke kediamannya. Menghabiskan waktu perjalanan sekitar tiga puluh menit karena rumah Wonwoo yang berada di pinggir kota.
Sesampainya di rumah dan memarkirkan mobilnya, ia langsung masuk. "Dari mana kau Won? Dan kenapa kau membawa anak itu ke ruang bawah tanah." Ucap ayahnya yang berada di ruang tamu.
"Dari rumah Mingyu." Wonwoo menoleh dan menatap ayahnya. "Semalam dia mencoba memerkosa Mingyu."
"Haruskah sampai seperti itu?"
"Bukankah aboeji yang selalu mengajariku untuk membalas siapapun yang menyentuh milikku?"
"Wonwoo!"
"Aku melakukan hal sesuai ajaran aboeji." Finalnya dan ia bergegas menuju lantai bawah tanah. Ia menyuruh anak buah ayahnya yang berjaga untuk membuka pintu tersebut dan menyalakan lampu karena ruangan begitu gelap.
Mendapati Jaehyun yang meringkuk di lantai kotor itu dengan darah kering hasil pukulannya semalam. Wonwoo mendekat, ia menepuk pipi Jaehyun dan membuatnya sadar. Wonwoo menyeringai. "Makasih Jae, semalam bener-bener malam terpanas gue sama Mingyu." Ucapnya.
Jaehyun berusaha bangkit, kedua tangannya terikat tali begitu kuat. "Najis!" Dan seketika itu, dia meludahi Wonwoo di wajahnya. Wonwoo membulatkan kedua matanya dan menatap tajam Jaehyun. Ia menghapus saliva yang ada di pipi kirinya dengan kasar menggunakan telapak tangan kanannya.
PLAKK
Dan menampar Jaehyun begitu keras dengan tangannya itu. Jaehyun meringis kesakitan, darah kembali keluar dari ujung bibirnya yang semalam terluka.
Wonwoo kemudian meraih lehernya dan mencekiknya perlahan. "Gue udah peringatin lo buat nggak nyentuh Mingyu atau hidup lo dan keluarga lo hancur. Dan.. lo berani banget ya ngelakuin kayak gitu semalem." Wonwoo mendorong begitu saja Jaehyun dan ia bangkit, menghela napasnya begitu panjang.
"Gue kira lo udah tahu siapa gue Jae." Ia kembali menatap Jaehyun.
Jaehyun menatap balik Wonwoo dan malah tertawa dengan sisa suara dan tenaganya. "Mafia keparat! Lo itu nggak lebih baik dari gue Won. Lo sama aja kayak gue, manfaatin Mingyu. Lo nggak tulus sama Mingyu."

KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH
FanfictionMINWON/WONMIN • COMPLETED Wonwoo mencintai sahabatnya sendiri, Mingyu, tak peduli dengan status dirinya, ia mencoba mendapatkan sahabatnya. Tanpa tahu jika ayahnya telah berbuat buruk pada Mingyu dan membuat Mingyu pergi. Enam tahun bukanlah enam h...