6 - killer

1.7K 79 2
                                    

Be a wise reader.. Udah diingetin di awal ya, Tapi, alur masih ada kok.
Happy reading.
.
.
.
.

Sudah semestinya menjadi bodyguard itu untuk menjaga jarak dengan yang mereka jaga. Seperti halnya Mingyu, ia menjaga jarak dengan Wonwoo. Mengikuti ke mana pun Wonwoo pergi, termasuk menjaganya di depan toilet. Jika Wonwoo tidur, ia akan berjaga di depan kamar Wonwoo. Hal tersebut tentu saja mengurangi jam tidur Mingyu, tapi ia sudah terbiasa.

Ia menjaga Wonwoo layaknya menjaga anak kecil. Memang Wonwoo jarang keluar dari rumahnya, tapi sekalinya ia keluar, ia akan pergi ke tempat yang jauh, Busan, Jeju, Gwangju, dan lainnya. Tak hanya itu ia akan menetap berhari-hari di tempat tersebut. Ia juga akan pergi ke beberapa negara yang ingin ia kunjungi, dan sekarang itu pun terjadi.

Wonwoo dan Mingyu baru saja mendarat di Italia. Wonwoo bilang, ia harus mengunjungi markas pamannya atas perintah ayahnya. Dan di tempat pamannya itulah ia bertempat selama empat tahun ketika berkuliah di sini. Mingyu menarik koper yang berisi pakaian Wonwoo juga dirinya.

Ia mengikuti Wonwoo dan terhenti di depan pintu keluar bandara tersebut. Menunggu jemputan dari paman Wonwoo. Salah satu mafia juga di negara tersebut. Beberapa menit menunggu, sebuah mobil X6 M G-Power Typhoon Widebody berdiri tempat di depan mereka.

"Lama tidak berjumpa, paman." Ucap Wonwoo, pamannya sendiri yang menjemput Wonwoo. Bagasi terbuka, Mingyu kemudian memasukkan koper tersebut, Wonwoo duduk di depan dan Mingyu di belakang. "Dia Kim Mingyu, bodyguard pribadiku." Ucap Wonwoo mengenalkan dan pamannya mengangguk untuk menanggapinya.

Mobil tersebut kemudian melaju menuju rumah pamannya Wonwoo, mereka menghabiskan waktu selama tiga puluh menit hingga sampai di sebuah tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat. Sedikit menaiki bukit di daerah San Marino.

Mereka kemudian berhenti tepat di depan sebuah villa dengan arsitek khas Eropa. Setelah mereka turun, Mingyu mengambil koper di bagasi, ia mengikuti Wonwoo masuk ke rumah atau markas? tersebut.

Paman Wonwoo kemudian menyuruh anak buahnya untuk mengecek Mingyu, meskipun Mingyu adalah bodyguard pribadi Wonwoo, tapi mereka tetap harus melakukannya.

Mingyu meletakkan koper tersebut, ia merentangkan kedua tangannya dan anak buah paman Wonwoo mulai mengecek Mingyu, tidak ada yang lain selain pistol yang ada di balik jas hitam yang Mingyu gunakan. Pam Wonwoo mengernyitkan dahinya. Ia kemudian mengambil pistol tersebut.

Ia menarik Wonwoo untuk menjauh dari sana. "Wonwoo, siapa sebenarnya bodyguardmu?"

"Memangnya kenapa paman? Wonwoo bingung.

"Ini." Pamannya menunjukkan pistol Mingyu yang ada di tangannya. "Ini adalah salah satu senjata api paling mematikan di dunia. Tidak mungkin dia hanya bodyguard biasa." Wonwoo mengamati senjata tersebut, ia tidak tahu apa-apa mengenai senjata seperti itu. "Colt M1911A1. Hanya beberapa orang yang memilikinya di dunia ini, atau mereka yang bekerja di CIA." Lanjutnya.

"Sungguh?" Wonwoo mengernyitkan dahinya dan pamannya mengangguk. "Tapi, aku sudah mengenalnya sejak kami di sekolah dasar."

"Paman juga tidak tahu. Tapi, kau memang perlu mencurigainya." Ucap pamannya. Wonwoo masih berdiri di tempatnya ketika pamannya ke arah Mingyu untuk mengembalikan pistolnya. Selesai pengecekan, mereka kemudian menuju kamar yang sudah disediakan setelah pamannya menyuruhnya.

Keduanya masuk ke kamar tersebut dan Mingyu tengah sibuk membenahi pakaian mereka dari dalam koper. Wonwoo terduduk di salah satu kursi di kamar tersebut, ia mengamati Mingyu. Memang selama dua minggu ia bersama Mingyu sejak Mingyu kembali, banyak perubahan, bukan disifat tapi suatu hal yang lain.

SWITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang