"Pak, tolong nyalain handphone lo bentar lah. Gue jadi nggak bisa kerja ini."Suara Erico yang mengeluh pada Juno untuk yang kesekian kalinya memenuhi ruangan. Hilman, Migu, dan Mario mengangkat kepala mereka, menunggu reaksi Juno yang tidak bergeming ditempatnya.
"Lo kerja pake skype aja dulu. Nanti sore gue nyalain handphone gue."
"Pak, astaga." Erico berdeham.
"Kenapasih?" tanya Mario akhirnya.
Erico menunjukkan ponselnya pada layar. Kiara calling. Lalu telepon masuk itu mendadak berhenti. Dan layar menampilkan empat missed call yang berasal dari orang yang sama. Erico menghela napas.
"Emang gue doang ya yang diteror?" tanya Erico. "Curang nih! Padahal Juno sering banget keluar meeting bareng Migu sama Mario. Masa gue doang yang diteror?"
"Juno kan di kantor, Kiara tau kali jadwal ngantor dia tiap hari." Celetuk Mario, yang akhirnya kembali fokus pada pekerjaannya di depan mata.
"Emang kenapa lo dicariin?"
Pertanyaan Migu membuat Erico menoleh pada Juno. Sia-sia, laki-laki yang duduk di bagian tengah ruangan tidak memberikan respon apapun. Masih sama seperti sebelum-sebelumnya. Perkara keluarganya yang meskipun sudah menjadi rahasia umum semua orang, Juno selalu enggan membuka mulutnya sendiri.
"Gara-gara dia punya pacar." Kata Erico akhirnya.
"Lah? Bagus dong kalo akhirnya punya pacar?"
Erico duduk di tempatnya, memperhatikan ponselnya yang sekali lagi menampilkan nama Kiara.
"Itu dia masalahnya, Guntara," Erico menghela napas. "Pak CEO kita ini pacarannya sama Karisya Salim."
"HAH?!"
"ANJING?? BENERAN?"
Hilman adalah satu-satunya orang yang terbahak menikmati pemandangan di ruangannya saat ini.
"Heh, man, jangan bilang lo udah tau?!" tunjuk Migu pada sosok di depannya.
"Gue nggak tau kalo udah jadian!"
"Tapi lo tau mereka dekat lagi? Wah kacau. Gue seruangan sama kalian tapi gue nggak tau?!" pekik Mario.
"Nggak usah dramatis."
Suara Juno membuat semua orang di ruangan berlapis kaca itu menoleh.
"Gimana nggak dramatis?!"
"DRAMATIS LO BILANG???"
"Juno Wiranata, lo bukan kucing gue. Nyawa lo bukan sembilan."
Ucapan Migu membuat Juno menoleh. Migu menggeleng tidak percaya sebelum akhirnya duduk di bangkunya lagi. Sebagai salah satu sahabat Juno sejak kecil, dia tidak menyangka kalau Juno benar-benar mengambil langkah seberani ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Had Me At Hello | wonwoo x joy
FanfictionMeet Juno Wiranata Hadikusumo, anak bungsu dari dua bersaudara keluarga Hadikusumo. Young, rich, and smart. Everyone wants his place, except the man himself. The founder of The Ox Photo Studio & Creative Agency. Meet Karisya Putri Salim, the younges...