Who?

43 5 0
                                    

Aku...
Harusnya lebih kuat.
Harusnya lebih mandiri.
Harusnya lebih bisa menjaga diri.

Bagaimana bisa aku selalu dibantu oleh orang asing.

Terus menerus..




Aku berterima kasih kepada Tuhan, selalu melindungiku.

Tapi... Aku tidak ingin bergantung kepada mereka melebihi ini.

Cukup!

Mengapa hanya pikiran negatif yang ada di kepalaku?

Coba lebih bersyukur Yoora!










Pulang ke rumah, sekarang rasanya seratus kali lebih pedih.
Terlalu menyakitkan mengingat hal-hal yang awalnya wajar menjadi kurang ajar.

Orang bilang, Rumah segalanya.
Surga diantara dunia.
Tapi, aku benar-benar tidak mengerti...
Apa kesalahanku hingga mengalami kejadian seperti ini.

Dua hal dalam hidupku.
Menderita atau melepaskan.

Tidak tau akhirnya bagaimana, tapi... Inilah aku, inilah hidupku.

Aku yang menginginkan sesuatu seperti bercerita tentang bagaimana hari ini, mencintai orang yang kucintai, dan hidup bahagia bersama keluargaku... adalah hal yang mustahil.

Aku telah mengetahuinya sejak awal bahwa itu hanyalah ekspektasiku terhadap kehidupan.

Berekspektasi tinggi ternyata bisa se-menyakitkan ini.

Apa yang salah denganku? Dengan hidupku?

Aku tidak akan mempermasalahkan cobaan dari yang atas.

Tapi aku mempermasalahkan 'Apa aku sudah benar dalam keputusan ini?'

'Apa aku sudah baik dalam tugas hari ini?'

Warna hitam. Iya benar aku berpikir hidupku sekarang sudah benar-benar akan berakhir,

Suram...

To My Youth || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang