VII

869 143 9
                                    

"Mereka... Sedang apa di sini?" gumam (y/n) ketika ia menemukan dua rekan OSIS-nya sedang berdiri menunggunya di pintu masuk gym.

Mendapati ketuanya itu menatap ke arah mereka, kedua orang itu melambaikan tangan mereka dan memintanya untuk menemuinya di luar gym.

Mengerti maksud itu, (y/n) berlari kecil menuju pintu gym. Namun sebelum itu, gadis itu melirik sekilas pada Kita, bermaksud meminta izin. Kita mengangguk mempersilahkan dan gadis itu segera menemui teman-temannya.

"Dia mau kemana?" tanya Aran pada Kita yang sedari tadi memerhatikan kepergian temannya itu.

Kita menjawab, "Sepertinya ada hal yang harus dia urus dengan teman-temannya."

(y/n) menemui kedua temannya dengan wajah penuh tanda tanya.

"Teman-teman? Ada apa kalian datang kesini?" tanyanya ketika ia sudah berada di dekat mereka.

Seorang gadis bernama Rika memberikan sebuah berkas pada (y/n). "Hasil laporan bulan ini. Tadinya aku ingin memberikan berkas ini pada Rei tapi dia malah menolak," tuturnya.

Satu orang lagi yang ikut bersama Rika menimpali ucapannya. "Dia bahkan meminta kami untuk memberikannya padamu," ujar orang itu yang bernama Jiro, teman sedivisi Rika.

(y/n) menepuk jidatnya seraya menghela napas panjang. "Hanya ini maksud kedatangan kalian padaku?" tanyanya. Jiro dan Rika lantas mengangguk.

"Kenapa kalian tidak berikan saja nanti setelah golden week selesai???" ujar kembali (y/n) seraya menatap kedua rekannya dengan sorot frustasi. Padahal masih banyak waktu tapi kenapa mereka malah memberikan laporan ini sekarang seperti tidak ada lagi waktu yang tersisa?

Jiro dan Rika tertawa kecil melihat ketua sekaligus temannya itu frustasi.

"Bukannya lebih cepat lebih baik?" celetuk Jiro.

Rika mengangguk setuju. "Dia benar. Dan... Sepertinya saat ini kau sedang tidak sibuk," ujarnya, berniat menggoda (y/n) seraya menatap jahil pada sang gadis.

(y/n) menahan emosinya dengan menahan napas di dadanya. Beberapa detik berselang baru ia membuangnya dengan menghela napas panjang. Ia mendadak tersenyum.

"Ya. Aku memang sedang 'sangat' tidak sibuk," ujarnya memberikan tekanan di tengah kalimat.

Melihat wajah (y/n) yang berubah semrawut membuat Jiro dan Rika tertawa.

Gadis itu kembali menghela napas untuk kesekian kalinya dan memijat keningnya. "Ngomong-ngomong kenapa Rei tidak mau menerima berkas ini?" tanyanya.

"Dia bilang dia tidak mau waktu liburannya terganggu karena laporan-laporan ini," terang Rika, membuat (y/n) berdecih pelan.

"Dasar dia itu! Wakil macam apa dia huh?!" geramnya.

Jiro mengangkat bahunya enteng. "Dia kan memang seperti itu, datang disaat orang lain tidak membutuhkannya."

Rika menimpali ucapan temannya. "Sedangkan kau datang disaat semua orang membutuhkanmu," ujarnya yang langsung mendapatkan tatapan maut dari (y/n).

"Maksudmu kalian hanya datang padaku saat kalian membutuhkanku saja begitu?" ucapnya yang langsung mendapat gelengan dan tawaan dari Rika.

"Tentu saja tidak. Kau ketua yang paling kami andalkan (y/n)-chan..." ucapnya yang justru mendapatkan deheman dari sang empu.

"Dasar pembual," balasnya. Rika tertawa seketika.

Jiro menatap pemandangan yang ada di balik punggung (y/n). Dapat ia lihat anggota volly sedang berlatih di dalam gym sambil menyemangati satu sama lain.

Euphoria || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang