XI

623 110 25
                                    

Siapa yang tidak tau Sakusa Kiyoomi? Atlet volly remaja dengan kemampuannya yang luar biasa membuat dia menjadi anggota terbaik di dalam timnya. Tidak, bahkan mungkin akan menjadi kandidat terbaik untuk Tim Jepang bila ia direkomendasikan menjadi atlet nasional. Namanya bertengger dijajaran top ace Jepang menyusul dua orang lagi yang mempunyai kemampuan yang sama seperti Sakusa.

Sakusa Kiyoomi, pria yang memiliki rambut hitam bergelombang itu menjadi ancaman bagi semua tim volly. Pukulan spikenya yang bisa membuat lawan diam tak berkutik menjadi acuan fokus kedua pelatih Inarizaki dan managernya.

"Setiap hal hebat pasti mempunyai kekurangan." Itulah kata-kata Kurosu-sensei ketika sedang melakukan rapat kecil bersama Oomi-sensei dan (y/n).

Sebagai ancang-ancang, pelatih senior itu meminta (y/n) untuk mencari segala informasi tentang Itachiyama. Bukan hanya sebatas tentang Sakusa, (y/n) juga mendapatkan perintah untuk mencari data tim unggulan sekolah lain yang berpotensi masuk ke dalam jajaran tim yang akan bertanding di Interhigh nanti.

Berkat jabatannya sebagai ketua OSIS, (y/n) dapat dengan mudah mendapatkan segala informasi itu melalui teman sepengurus OSIS-nya dari berbagai sekolah. Gadis itu mempunyai 'cabang' informasi dimana-mana karena itulah dalam hitungan hari data itu ada pada genggamannya.

Kita terdiam sesaat seraya menaikkan sebelah alisnya ketika ia selesai membaca kumpulan data dari catatan milik managernya itu.

"Darimana kau mendapatkan informasi sebanyak ini?"

Gadis itu tersenyum kecil sambil bersidekap dada. "Kau tidak perlu tau darimana aku mendapatkannya," ujarnya.

Kapten volly itu ber-he ria. "Apa kau menggunakan cara kotor demi mendapatkan semua informasi ini?" tanyanya yang langsung dibantah oleh (y/n).

"Tentu saja tidak! Cara kotor seperti yang kau bayangkan tidak ada di dalam kamusku," terang (y/n). Kita lantas tertawa kecil.

"Berapa lama kau menyiapkan semua ini?"

"Satu minggu... Mungkin."

Kita terkejut ketika mendengar jawaban itu, tidak percaya dengan ucapan temannya. Pria itu menatap managernya seolah berkata "Kau serius?! Ini bohong kan?!"

Mengerti arti tatapan itu, (y/n) mengangguk tipis dengan kedua tangan memegang pinggangnya santai. "Tidak mudah untuk mendapatkan semua informasi itu," balasnya.

Kita menutup buku catatan (y/n) lalu memberikannya pada sang empu. Seulas senyum tipis terpatri di wajahnya.

"Kau hebat. Aku tau kau memang bisa diandalkan."

Ucapannya itu membuat sang gadis merasa senang. Hasil jerih payahnya beberapa hari yang lalu akhirnya diakui dan dihargai oleh orang lain. Hal itu membuat (y/n) semakin bertekad untuk lebih bekerja keras lagi.

Priiitttt

Suara peluit yang berasal dari Oomi-sensei berbunyi di tepi lapang sana. Itu artinya intruksi untuk semua anggota agar mereka segera berkumpul dan memulai latihan mereka.

Sebelum berjalan ke tempat pelatih mereka berada, (y/n) mendekati Kita lalu membisikkan sesuatu padanya.

"Ada yang ingin kuberitahu padamu. Sebenarnya..."

"..."

"..."

"Hah??"

Gadis itu tertawa kecil ketika mendapati Kita menganga dengan wajah terkejut. (y/n) menempelkan jari telunjuk pada bibirnya seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Ini rahasia," ujarnya. Ia lalu berjalan santai membelakangi Kita dan ikut berkumpul bersama teman-temannya.

Seolah masih mencerna dengan baik ucapan yang tadi dibisikkan oleh (y/n), pria itu terdiam beberapa saat di tempatnya.

Euphoria || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang