"bright, kau kenapa?" tanya dokter joss kala melihat bright terus mondar-mandir di depannya.
"entahlah, aku merasa resah. perasaan ku tak enak, aku tidak tenang." katanya.
dokter joss menggelengkan kepalanya, "tidak ada apa-apa, lagipula ini masih pagi."
"tidak, aku merasa seperti.. sesuatu mungkin terjadi.."
"apa yang terjadi? tidak ada, duduklah, kau jangan terlalu lelah."
mau tak mau bright mengikuti apa yang dokter joss suruh, ia duduk di sebelah dokter joss-di tepi ranjangnya. "apa dokter luke tidak menghubungimu hari ini?" tanyanya.
dokter joss mengangkat bahunya. "belum, lagipula disana sudah malam, ia pasti sudah tidur sekarang."
"aku mengkhawatirkan win.."
"hey, bukankah sudah ku bilang, dia sudah jauh lebih baik disana." kata dokter joss.
"tid–"
drttt drttt
kedua orang itu mengalihkan pandangan mereka kearah ponsel dokter joss yang tersimpan diatas ranjang.
itu dokter luke.
senyum merekah muncul dari keduanya, dokter joss cepat-cepat mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan itu dengan antusiasme tinggi. "halo? kenapa kau–"
"joss.. w-win.."
belum ada satu menit wajahnya riang, kini raut wajahnya terlihat cemas setelah mendengar nada bicara dokter luke yang terdengar gemetar.
"hey, k-kenapa?"
ia harap semua yang dipikirkannya tidak benar-benar terjadi, ia melirik sekilas kearah bright yang tengah menantikan kabar baik darinya.
"w-win.. d-dia.."
dokter joss dibuat semakin cemas.
"tolong, bicara yang benar." ucapnya.
terdengar suara isakkan dan suara orang ramai entah sedang apa. "phi, tolong katakan apa yang terjadi, aku cemas."
"joss.. maafkan.. a-aku.."
dokter joss dibuat jengkel. "bicara yang benar dan jangan setengah-setengah."
"w-win.. meninggal sekitar dua j-jam yang lalu, a-aku.. hiks."
tubuh dokter joss membeku seketika. "kau sedang membuat lelucon 'kan? katakan iya."
"a-aku serius.. aku benar-benar gemetar luar biasa sekarang.. a-aku tidak bisa menyelamatkannya.. joss.. rasanya sebagian ruhku ikut terbawa.. w-win sudah pergi.."
air mata berhasil lolos dari bola mata dokter joss, namun tak lama ia hapus lagi karena takut bright menanyai. "tidak mungkin, bagaimana bisa? kau pasti bercanda." katanya di selingi kekehan pelan.
"maafkan aku.. aku mohon jangan beri tahu bright dulu tentang ini.. aku takut dia shock.. jaga dia baik-baik joss.."
"phi?? kau bercanda?! phi!!"
pip.
panggilan berakhir secara sepihak, dengan tangan gemetar–dokter joss menurunkan tangannya sekaligus ponselnya dari telinga, badannya lemas.
"dokter joss, bagaimana keadaan win?" tanya bright antusias.
dokter joss menoleh, rasanya tidak tega menyembunyikan ini dan berbohong pada bright. "oh? dia baik-baik saja." katanya, bibirnya mencoba membuat senyum simetris.
KAMU SEDANG MEMBACA
between promise and us, brightwin ✓
Fanfictionmereka berjanji untuk kembali pulih, mereka berjanji untuk kembali pulang dengan keadaan yang lebih baik, mereka berjanji untuk bertemu lagi disana. janji bisa saja di ucapkan, namun takdir.. mungkin bertolak belakang. [!] bxb, short story, lowerca...