Home

102 12 5
                                    


“Siapa kau?” Ucap seseorang yang suaranya terdengar seperti pria dewasa.

“Oh hai” Ucap wanita tersebut setelah membalikkan badannya.

“Katakan siapa dirimu?” Tanya pria itu lagi.

“Orang yang pernah ingin kau lempar dari lantai dua.” Jawab wanita tersebut dengan santai.

“Apa maksudmu? Aku tidak pernah berniat untuk membunuh orang!” Ucapnya sambil menyerngit kebingunguan.

“Are you sure about that, Luther?” Tanya wanita tersebut dengan senyuman yang mengiringinya.

“Wait what? How did you know my na-“

“Jika saja Five tidak menelamatkanku, mungkin tubuhku sudah jatuh dari lantai dua, berkat kau.” Ucap wanita itu lalu membalikkan badannya dan melanjutkan jalan.

“five?”

“That manequine?” Ucap pria bernama Luther itu.

  Wanita tersebut memberhetikan langkahnya dan tersenyum.

“Lihat! Sapa yang sudah mulai pintar sekarang” Ucap wanita tadi sambil melangkahkan kakinya ke anak tangga.

“Bagaimana bisa kau menjadi manusia?” Tanya Luther.

“Jika Five sudah datang, beritahu dia kalau aku menunggu di ruangannya!” Ucapnya menghirukan pertanyaan dari Luther.

Luther (Number One) yang masih tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya pun masih diam mematung.

  Kemudian dia berjalan ke kursi yang selalu kosong itu. Dia duduk dan masih memikirkan kejadian tadi. Apakah ini hanya halusinasinya?

  Tapi tidak mungkin, kejadian tadi benar-benar tampak nyata. Dia jadi tidak sabar memberitahu Five.

Dia menunggu kehadiran Five, sudah sekitar 90 menit ia menunggu. Tak lama kemudian terdegar suara decitan pintu yang dibuka.

  Benar saja, Five yang membukanya yang berarti dia sudah pulang. Luther pun segera menghampirinya.

“Tebak apa yang baru saja terjadi!” Ucap Luther

  Five hanya diam dan menautkan kedua alisnya.

“Manekin itu ternyata hidup.” Ucapnya antusias.

“What are you talking about, Luther” Tanyanya sedikit kebingungan.

“Dia menunggu di ruanganmu.” Jawab Luther.

Five langsung pergi meninggalkan Luther tanpa sepatah kata pun. Dia menuju ruangannya di lantai dua untuk mencari jawaban apa yang sebenarnya Luther bicarakan.

  Setelah sampai, dia membuka pintu perlahan. Pintu sudah terbuka lebar, dia menjelajahi seluruh ruangan namun tidak ada seorang pun disana kecuali dirinya.

“Hai there stranger!” Ucap seorang wanita.

  Five membalikkan badannya dan terkejut apa yang dilihatnya saat ini.

“Dolores?” ucapnya tak percaya.
Wanita bernama Dolores itu pun menghampiri pria didepannya.

“This can’t be right!” ucap five masih tak percaya.

Dolores hanya membalasnya dengan senyuman, tak lama ia mendekat dan memeluk pria didepannya itu. Begitupun sebaliknya, Five balik memeluk Dolores.

 Setelah cukup lama mereka diposisi itu, Dolores mengendurkan pelukanya.

“Wanna get some cup of coffee?”

Tanya Dolores yang dijawab dengan anggukan oleh Five.

***
Haii...

2 chapter bisa bikin kalian penasaran kan?
Haha semoga

Kalian kalo mau chapter 3 nya cepet update, komen yang banyak.

biar author dapet notif terus biar ga lupa kalo author punya cerita yang harus dilanjutin. Biar authornya semangat juga buat ngelanjutinnya.

Sekian terimakasih.

Dolores (TUA SPOILER ALERT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang