ceklekGadis itu membuka pintu sebuah kamar apartemen di daerah pinggiran kota Dallas, Texas.
"Ini tempat tinggalku, yahh walaupun sempit masih bisa menampung dua orang" ujarnya
Dolores hanya menanggapinya dengan senyuman. Lalu keduanya masuk ke ruangan tersebut.
"Disini hanya ada ruang tamu, satu kamar tidur, dan satu kamar mandi." Jelasnya.
"Oh iya, disini tidak ada dapur karena aku tak pernah memasak makanan sendiri." sambungnya
Ya, ruang tamu kamar apartemen ini memang cukup luas. Masih bisa membuat dapur kecil.
Tapi gadis itu memilih untuk membiarkannya kosong karena dia tidak terlalu membutuhkan dapur, dia biasa pergi ke kedai terdekat untuk membeli makanan.
"Tidak masalah, aku juga tidak membutuhkannya. Emm... Terima kasih banyak Fei, telah mengijinkanku untuk tinggal disini" ucap Dolores diiringi senyuman manisnya.
"Tidak usah berterimakasih, sudah kewajibanku untuk membantu sesama" jawabnya.
Flashback
"Apa kau ingat namamu?" Tanya gadis itu
"Dolores" jawabnya
Mengingat mereka berdua masih dengan posisi duduk di rerumputan yang sudah kering di pinggir jalan, gadis itu mengajaknya untuk duduk di bangku yang disediakan untuk umum.
"Apakah kau merasa pusing atau tidak enak badan?" Tanyanya.
"Umm...tidak" jawab Dolores.
"Okay, mari kita mulai. Namaku Feira Tonal, dan kau bisa memanggilku Fei. Salam kenal, Dolores" ucapnya sambil menyodorkan tanggannya.
Dolores yang melihat itu pun langsung menjabat tangan gadis bernama Fei itu.
"Eumm.. kenapa tadi kau tiduran di pinggir jalan? Apa kau mabuk semalam? Kau ingat kejadian sebelum kau tertidur?"
Dolores pun mencoba mengingat kejadian sebelumnya.
Coffee shop, Five, Handler dan... pistol.
Dorr
"NOOOOO"
Ya dia ingat, Dolores ingat kejadian itu. Tapi mengapa dia justru disini, tertidur di rerumputan samping jalan kota Dallas?
Dolores berfikir sejenak dan memutuskan untuk tidak menceritakan itu kepada Fei.
Dia menjawab pertanyaan Fei dengan gelengan kepala."Okay mungkin kau masih belum sadar sepenuhnya. Kau tinggal dimana?" Tanyanya lagi.
"A- aku..tidak tau" jawabnya
"Hmm..kau bisa tinggal di apartemen ku" Ujarnya
"Wait.. kau sudah boleh tinggal di apartemen sendiri?" Tanya Dolores, mengingat gadis bernama Fei itu seumuran dengannya, 15 tahun.
Dolores mengingat kebiasaan orang tua yang melepas anak diatas 17 tahun untuk mandiri.
Tapi Fei masih belum cukup umur untuk dibiarkan di dunia luar sendirian. berbeda dengan dirinya.
"Orang tuaku sudah meninggal satu tahun lalu, dan saudara tiriku mengusirku dari rumah. Itulah kenapa aku tinggal di apartemen." Jawabnya dengan nada sendu.
"Maafkan aku Fei, aku tak bermaksud membuatmu sedih."
"Tidak masalah" jawabnya diiringi dengan senyum tipis.
"Bagaimana kalau kita langsung saja ke apartemenku." Lanjut Fei dibalas anggukan dari Dolores.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dolores (TUA SPOILER ALERT)
FantasyWanita itu kini bisa merasakan kembali bagaimana rasanya hidup. Tak perlu menunggu seseorang untuk melihat kearah kamera untuk menyadari dirinya. Apa yang membuatnya seperti ini? atau haruskah kutanya 'siapa'? [Ongoing] ---------- Cerita ini mengan...