"Hey! Kembalikan itu! Hey! Hey!" Ucap seorang penjaga toko roti sambil mengejar orang yang bisa dipanggil pencuri itu.
"Klaus." Ucap Five.
"Tidak mau membantunya?" Tanya Dolores.
Tentu saja Dolores bertanya seperti itu, pasalnya orang yang mencuri tadi adalah saudara dari pria didepannya itu.
"Tidak penting" Ucap five dengan santai.
Dolores hanya tersenyum mendengar jawaban itu.
Klaus (Number Four) bernafas lega ketika penjaga toko itu tidak mengejarnya lagi, ia pun membuka salah satu bungkus roti yang dicurinya itu kemudian memakannya.
Sebenarnya dia bisa saja membayarnya, tetapi dia suka tantangan, itu sebabnya dia mencuri, karena lebih seru dan menantang dari pada dengan membayarnya langsung, membosankan.
Dia berjalan menuju toko untuk membeli beberapa botol minuman beralkohol untuk cadangan dirumah.
Setelah itu dia pulang ke rumahnya atau bisa dibilang rumah ayahnya.
"Hey guys! Am I miss an important meeting? Ucapnya ketika melihat ke lima saudaranya berkumpul di ruang keluarga, termasuk Ben (Number Six) yang sudah meninggal dari beberapa tahun yang lalu.
"Tidak Klaus, kita hanya bersantai." Ucap Vanya (Number Seven).
Klaus pun duduk di salah satu kursi disana. Tepat disamping Luther.
"You're high Klaus?" Tanya Allison (Number three) sebab saudaranya itu terlihat sedikit aneh, ditambah dia memegang minuman beralkohol.
"Just a little bit Allison." Jawabnya.
"Don't you know Allison? He always drunk." Sela Diego (Number Two).
Suara decitan pintu membuat mereka mengarahkan pandangannya ke sumber suara.
"Ouh. Siapa gadis cantik disampingmu Five?" Ucap Klaus diiringi suara tawa.
"That manequine!" ucap Luther.
"Don't call me like that." Sela Dolores.
"Dolores." Ucap Five.
"How" Ucap Diego tak percaya.
"Listen. Dia sama seperti kita, lahir di tanggal 1 Oktober 1989,singkat cerita dia pernah diadopsi Handler, mantan atasanku yang dulu pernah mencoba membunuh kita semua, ingat? Setelah dia dewasa, dia mencoba menghentikan Handler secara diam-diam."
"Sayangnya Handler tau akan hal itu, dia marah dan mengubah Dolores menjadi patung manekin lalu membuangnya ke masa depan,saat kiamat dan saat itulah aku menemukannya, dan entah bagaimana keluarganya juga ikut menjadi patung."
"Ayah tau kalau Dolores dan keluarganya bukan patung manekin biasa, lalu ia membuat serum yang sekarang membuat Dolores menjadi manusia kembali." Ucap Five yang dijawab dengan anggukan oleh semua saudaranya itu.
"Did you say she's same as all of us? Then she should have a super power!" kata Klaus.
Mendengar hal itu, Dolores langsung mengangkat tangannya. Tak lama muncul tanaman rambat dari jendela ruangan dan mendekati mereka semua yang tengah duduk.
"Wow, j-jadi kekuatanmu mengendalikan tanaman?" Tanya Vanya
"Yep" jawab Dolores singkat.
"Magnificent" ucap Diego kagum.
Tanpa disadari Diego memperhatikan Dolores dari tadi. Dia benar-benar kagum dengannya.
Sayangnya Five menyadari tatapan Diego kepada wanitanya itu.
"Dia terlalu tua untukmu Diego." Ketus Five.
Seketika ekspresi Diego berubah drastis. Apa yang dibilang Five ada benarnya juga.
Secara teknis Dolores memang lebih tua darinya, tapi jika dilihat dari tubuhnya, yah kalian tau sendiri lah ya.
Dolores yang sejak awal sudah tau jika dia diperhatikan oleh Diego pun tertawa kecil. Tanpa sadar dia memeluk Five di sampingnya.
Five yang menyadari sebuah tangan melingkar di pinggangnya pun menoleh. Dia tersenyum mengetahui siapa pemilik tangan itu.
"Yaa. Kau benar, dia terlalu tua sekaligus terlalu muda. Dia lebih cocok denganmu." Jawab Diego kepada Five.
Mereka semua tertawa setelah mendengar pernyataan dari Diego. Jarang sekali dia begitu pasrah dengan keadaan seperti saat ini.
"Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja" sahut Diego
Seketika semuanya terdiam.
****
Yah ternyata gajadi pasrah haha
Gimana? Kalian suka ngga?
Kalo suka di kasih like dong, kasihan bintang di pojok kiri bawah gaada warna kuning di tengahnya.Lanjut ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dolores (TUA SPOILER ALERT)
FantasyWanita itu kini bisa merasakan kembali bagaimana rasanya hidup. Tak perlu menunggu seseorang untuk melihat kearah kamera untuk menyadari dirinya. Apa yang membuatnya seperti ini? atau haruskah kutanya 'siapa'? [Ongoing] ---------- Cerita ini mengan...