Dimulai pelukan yang salah

13 1 0
                                    

Tibalah saatnya pesta ulang tahun Laura yang digelar di gedung mewahnya. Dibagian tinggi Berlin place pesta itu dirancang sangat elegan. Pantas saja hanya mengundang orang yang berdompet tebal. Semua tamu undangan rekan bisnis dan kenalan Direktur Simon.

Laura sendiri masih merendam diri di bathub. Tubuhnya bermandikan air susu, malam ini akan menjadi malam yang sangat indah. Sebelumnya Direktur Simon mengatakan, mengenai semua tamu undangan orang berada, dan salah satu dari mereka akan mengisi hari-hari Laura yang penuh makna.

Selesai mandi susu, berlanjut ke rias wajah. Tidak butuh make-up tebal untuk wajah cantiknya. Laura hanya memberikan sentuhan ringan untuk wajahnya. Menata rambut panjangnya, tidak dibiarkan sehelai pun jatuh ke bawah. Sanggulan rapih, tapi menyisakan sedikit rambut di depan. Menambah kesan anggun dan elegan.

Ketika melihat gaun pemberian Direktur Simon. Bibir merona itu cemberut. Rasanya tidak mungkin memakai gaun tertutup seperti itu. Akhirnya Laura nekad memotong bagian atas gaun, dan memberikan belahan panjang sampai kaki jenjangnya terlihat.

Di sulap gaun itu menjadi gaun yang sangat berbeda dari sebelumnya. Gaun tertutup menjadi gaun terbuka yang mewah. Hingga menampilkan bagian atas yang terbuka.

"Wow! Sangat luar biasa. Aku suka." Laura tersenyum manis menatap pantulan dirinya di kaca besar.

Sekarang penampilan istimewanya sudah siap. Make-up, hair style, gaun cantik dan high heels berkilau. Laura ke luar dari sarangnya menuju lantai paling atas di gedung Belin Place.

~~
Namun di sisi lain, Bara tengah memainkan gitar di kamar kostnya. Untuk menghibur diri yang tengah gundah gulana karena tidak bisa datang ke acara ulang tahun mewah tersebut. Beruntunglah sahabatnya Zidan mendapatkan tawaran pekerjaan di Belin Place.

Awalnya Zidan antusias karena bisa masuk ke pesta ulang tahun orang kaya. Tapi takdir berkata lain, Zidan tidak bisa bekerja di Belin Place karena mendadak orang tuanya sakit keras. Zidan harus lapang dada menyerahkan pekerjaan itu pada Bara, yang kebetulan lagi sepi job.

Tentu saja Bara antusias, mendapatkan pekerjaan yang menguntungkannya. Sudah tak sabar lagi ingin melihat Laura di malam ulang tahunnya.

"Gunakan seragam ini. Ingat! Jangan sampai kotor. Mereka akan mengeluarkan kamu jika pakaian kotor. Mengerti!" ucap Zidan tegas dan jelas.

"Ya, aku faham!" balas Bara penuh semangat.

Selesai merapihkan diri, dan membawa kebutuhan yang harus dibawa. Bara menyetop taxi yang kebetulan lewat. Jarang-jarang loh, pemuda sederhana itu naik taxi. Agar cepat sampai pada tujuan, Bara harus mengeluarkan uang banyak. Hingga dirinya lebih cepat dari yang lain.

Semangat Bara. Semangat prajurit mencari jodoh. Sebelum yang lain tiba, Bara telah tiba lebih awal. Itu bagus menurutnya karena dia bisa santai dan sedikit melihat-lihat keadaan.

~~

Dan di samping itu tamu undangan mulai berdatangan. Direktur Simon, istrinya--Clarista dan putri bungsunya Deby ikut memadati pesta tersebut. Sebelum Laura muncul Direktur Simon menyambut kedatangan tamu undangan.

"Di mana dia? Seharusnya tuan rumah sudah datang. Apa susahnya datang sebelum tamu undangan. Memalukan," gumam Clarista, terus saja protes karena dia tidak terlalu menyukai Laura.

"Mungkin dia masih bersolek. Maklum saja di pesta ulang tahunnya ini, banyak pria-pria kaya. Ayah sengaja mengundang teman-temannya," sambung Deby. Sesuai kenyataan.

Clarista hanya membuang wajah cemberut, betapapun tidak suka dengan Laura, namun tidak bisa membenci secara langsung, karena masih memandang suaminya.

Wrong LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang