Kini Junkyu sudah kembali bersekolah. Untungnya pemuda Kim itu bisa sembuh dengan cepat, sehingga ia tak harus mengejar ketertinggalan pelajarannya lebih jauh lagi. Hari ini ia datang bersama Yoonbin dengan senyum yang terus bertengger di wajah rupawannya, merekah.
"Ada apa denganmu hari ini, Junkyu-ya?"
Junkyu menolehkan kepala menghadap sepupunya yang ada di sampingnya itu. Mengabaikan penuturan guru matematika yang sedang menjelaskan rumus di depan kelas sejenak. "Apa? Aku baik-baik saja, Yoonbin-ssi," jawab Junkyu enteng.
Yoonbin semakin dibuat bingung akan tingkah aneh Kim Junkyu. "Apa ada yang membuatmu bahagia hari ini sampai kau tak menurunkan senyummu itu sedari tadi, hm?" tanyanya kembali sembari mengerutkan alisnya.
"Lihat saja nanti." Junkyu kembali menyunggingkan senyumnya, mencurigakan.
Jam pulang sekolah sudah tiba. Dengan tergesa Junkyu berlari keluar kelasnya, ia hendak menemui seseorang, ah lebih tepatnya beberapa orang. Sebelum itu, ia menangkap kehadiran Jaehyuk di ujung lorong depan toilet. Junkyu tersenyum sembari menganggukkan kepalanya, tak lupa ia mengacungkan jempolnya, seolah memberi isyarat yang hanya mereka berdua ketahui.
Sedangkan Yoonbin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya heran akan kelakuan sepupnya itu. Entahlah, mungkin koma sedikit mengubah sikap Junkyu, terutama belakangan ini.
"Hei kalian!" teriak Junkyu di depan gerbang sekolahnya.
Keempat siswa yang berperan sebagai preman sekolahnya itu merasa terpanggil. Mereka kompak membalikkan badan menghadap ke arah pemuda yang terkenal pendiam, Kim Junkyu.
"Kau memanggil kami, bocah?" tanya salah satu dari keempatnya yang berbadan paling bongsor.
"Ada urusan apa kau, pecundang?" tambahnya.
Junkyu menyeringai penuh maksud. "Coba tangkap aku kalau kalian berani!" serunya sembari melemparkan batu kerikil yang hebatnya berhasil mengenai dahi salah satu dari mereka.
"YAA! SIALAN!"
Junkyu berlari, kembali masuk ke arah sekolahnya. Disusul dengan keempat siswa nakal itu di belakangnya. Yoonbin tentu saja terkejut mendapati Junkyu sedang berlari dikejar Lee Joyoon cs. Yoonbin menampakkan raut yang seolah berkata, 'apa yang Junkyu lakukan?'.
Tak lama berlari, Junkyu sudah berhasil sampai di toilet, tempat di mana Jaehyuk berada sekarang, sedang mempersiapkan pertunjukkan luar biasa yang dipersembahkan khusus untuk Lee Joyoon dan teman-teman sepermainannya.
"Mereka datang," kata Junkyu memberi kode kepada Jaehyuk.
BLAK!
Pintu toilet yang semula Junkyu tutup dibuka dengan paksa oleh Joyoon. "Apa maksudmu, Kim?!" tanyanya tampak sangat marah. Lantas, keempat siswa itu memojokkan Junkyu di salah satu sisi dinding, tubuh Junkyu terhimpit, lehernya sakit karena Joyoon tiba-tiba mencekiknya dengan kuat. Ayolah, ia tak mau diperlakukan seperti ini lagi. Lebih tepatnya ia sudah muak.
Junkyu meronta berusaha memberontak, tapi usahanya sia-sia. Sebelum....
BLAM!
Pintu toilet kembali tertutup secara sendirinya. Keempat siswa bedagulan itu terkejut, sontak menoleh ke belakang. Pada saat itu netra keempatnya membola, seolah akan mengeluarkan bola matanya kala mendapati sosok Jaehyuk yang sedang melayang di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, I'm A Ghost ✔
Fanfiction"Mati dan jadilah bagian dari kami." Kisah seorang pemuda rapuh dalam sebuah perjalanan penuh misteri yang membantunya memamahi makna hidup dan mati. 🏅 Highest Rank: #1 on #Junkyu - Jun, 29 #1 on #touchtheskywithtwp - Jun, 29 _____ A Treasure's...