: Surface

30 5 1
                                    

"Anjing panas"

Si manik coklat mengeluh dengan suara baritonnya. Siang itu matahari memang menggila bahkan mungkin sampai menghambat latihan anak kelas 2.

"Santai lah Bar"
Sang gitaris berinisiatif menyalakan kipas angin, daripada 5 anggota band itu terus terusan mendengar keluhan Bara.

"Makasih Jan"

"Mister Bara, language"
Gadis berambut pendek itu menegur dengan buku bacaan di tangannya.

"Nye Nye. Yang kemarin sok sok an ngumpat bahasa Inggris siapa"

"Ngabers"
Sang vokalis menyahut santai.

"SIAO GW BUNUH YA LU"

"Ya maap NGAB" Balas Siao.

"Tumben pake gw, lu"
Shira bertanya dengan nada mengejek.

"Kesel. Btw kau baca apa si Ra?"

"Belajar lah. emang kau? Bisanya nyautin anjing doang"

"Anj-"

"Nah nah kan"
Shira berkata dengan bangga.

Percakapan mereka terpotong dengan teguran Arzan.

"Shhh udah diem, berisik kalian. Nyadar ga si ruang latihan kita deket ruang guru?"

"Sadar pak arzaaan"
Ejek Shira.

"Mistress Shira, Manners"
Sindir Bara dengan meniru gaya Shira.

"BARA"

Keributan mereka mengundang tawa kecil dari 2 orang lainnya.

"Ri, ngapain si?"

Siao mengalihkan perhatiannya dari keributan dua orang itu ke sang drummer yang duduk tenang di sebelah jendela dengan tatapan serius pada handphone nya, sudah beberapa hari sejak Siap menyuruh Airi datang minta maaf pada Dale, sekarang sehabis latihan ia sering fokus ke handphone nya daripada mengobrol dengan yang lain.

"Airi baca wattpad smut pas-- BABI"
Sahutan bara teralihkan pada tamparan tangan Shira di pundaknya.

"Babi babi, ngaca lu"

"Kalian"
Teguran Arzan membuat keduanya terdiam.

"Dahlah shi, maaf. Nggak mau aku sampe Arzan bersabda lagi"

Bara melirik Arzan, di sambut dengan tawa seringai yang ia keluarkan. Shira hanya mengerlingkan matanya dan melanjutkan aktivitasnya membaca buku kimia di tangannya.

"Ri?"
Siao memastikan kembali karena tidak kunjung dapat jawaban.

"Hah? Gimana Siao?"

Yang ditanya akhirnya menyahut tanpa mengalihkan pandangannya. Siao menunjuk handphone Airi dengan manik hijaunya.

"Oh, ini... Lagi belajar bahasa isyarat"

"BAHAHAHAHAHAHA, ADA APAAN KAU SAMA DALE- aduh"

Suara keras Siao dihentikan dengan tamparan tangan arzan di pundaknya.

"Suaramu kayak Toa"

"Pft...khm"

"Diem kau Shi"
Shira di berikan tatapan mata yang mengerikan oleh Siao.

"Kenapa si? Btw Dale bener manis banget kayak kamu bilang kemarin"

"Manis? Emang apaan? Gula? Masih gantengan aku"
Bara langsung nyolot.

"Jangan iri jangan iri, jangan iri dengki"
Shira bernyanyi menyindir Bara.

"Shi, kau suka nya mancing sumpah"

: Epoch [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang