On The Wings Of Love - Part 12

455 83 23
                                    

Zahran dan Mira kini sudah berada di lantai dua tapi lagi-lagi mereka dihadang oleh lima orang suruhan Riko.

“Mir, kamu langsung cari posisi Chika biar mereka saya yang urus.” ucap Zahran.

Mira mengangguk sebelum pergi Mira merapihkan rambut Zahran lalu tersenyum.

“Thanks. Hati-hati, mereka bukan lawan yang mudah.” Setelah mengucapkan itu Mira langsung pergi meninggalkan Zahran yang mematung.

Zahran tersenyum sambil memegangi kepalanya yang sempat dipegang oleh Mira.

“Manis. Saya bisa aja rebut kamu, Mir, tapi saya bukan laki-laki brengsek yang dengan beraninya rebut pasangan orang lain.” Batinnya lalu ia menatap tajam lima orang berseragam yang ada disana.

Tangannya mengepal kuat ditambah tatapan matanya yang tajam, “Saya nggak akan biarin mereka mengacaukan semuanya!”

Mira sendiri sedang mencari keberadaan Chika di sebuah kamar hotel yang sempat diberitahukan kepadanya namun Chika tak ada disana, sepertinya mereka sudah membawa Chika ke tempat lain pikirnya.

“Hmmmppp!!” Tiba-tiba saja ada yang membekap mulutnya dengan cekatan Mira langsung melintir tangan orang tersebut.

“A-aduh kak Mira sakit! Ini aku Marsha kak!” Rintih Marsha.

Matanya membulat, “Marsha?! Kenapa lo bisa ada disini?”

“Le-lepasin dulu sakit.” Mira yang panik pun langsung melepasnya.

“Kasar! Sakit tau!”

Mira menggaruk pipinya, “So-sorry ya, Sha. Gue pikir lo orang suruhan eyangnya Chika.”

Marsha mendengus sambil terus memijat tangannya.

“Jadi, kenapa lo ada disini?”

“Aku tadi lagi anterin tanteku ke rumah sakit terus nggak sengaja lihat kamu kayak buru-buru naik taksi, karena aku penasaran aku ngikutin kamu deh sampai sini. Aku kaget waktu kamu ke hotel yang ternyata isinya banyak orang-orang aneh megang senjata, aku sempat ketahuan dan ngumpet di salah satu kamar di hotel ini trus lihat kamu lagi yaudah aku samperin tapi kamu malah melintir tangan aku, huh.” Marsha menceritakan panjang lebar mengenai kenapa dirinya ada disini.

“Ya maaf, habisnya lo bekap-bekap gue gitu kan gue reflek jadinya.”

“Kamu pasti lagi nyari seseorang, ya kan?” Tebak Marsha yang dianggukin oleh Mira.

“Kok tau?”

“Aku nggak sengaja lihat segerombolan orang sekitar tujuh orang. Lima pake seragam hitam trus kakek tua sama satu perempuan diiket dibawa ke rooftop hotel.”

Mira mendengar itu pun sontak terkejut ia langsung berjalan menuju rooftop namun Marsha menahannya.

“Kamu mau kemana?”

“Rooftop.”

“Bahaya, kak! Jangan aneh-aneh deh, mereka rame kamu cuma sendirian. Kalo kamu kenapa-napa gimana?!”

“Gue nggak peduli! Bahkan gue rela mati demi Chika!” Tukas Mira.

Marsha mendelik malas dan mencibir Mira dalam hatinya, “Cewek nggak normal kayak dia masih aja dibela, padahal Mira tinggal sama aku aja bisa, habis itu udah deh aman.”

“Aku ikut! Kita jangan lewat lift, mending kita lewat tangga darurat aja biar nggak ketahuan.” Mira hanya mengangguk patuh mengikuti Marsha yang berada di depannya sebagai pemandu.

Udah paling bener Marsha jadi pemandu pizza hut aja, pasti dapat penghargaan besar..

°•°•°•°

Di meja kasir hotel Vivi dan Ara malah asik duduk santai sembari melihat Vito dan Zee melawan para suruhan Riko.

“Ayok taruhan sama gue, Ra. Lo pegang siapa di antara dua cowok itu atau orang-orang suruhan tuh kakek tua?” Ara menoleh mengetuk-ngetuk dagunya.

“Bodyguard-nya eyang Chika banyak, jadi gue pegang mereka. Pasti mereka bakal menang sih.” Jawab Ara.

Vivi manggut-manggut sambil tersenyum tengil, “Gue pegang nih dua cowok. Berarti yang menang dia yang boleh cium Fiony, gimana?”

Mata Ara membulat menatap tajam kearah Vivi, “NGGAK!! Fiony punya gue dan nggak ada satupun yang boleh cium dia!”

Vivi memutar bola matanya dengan malas, “Yailah cuma cium pipi juga pelit banget nggak berbagi.”

“Lo kata Fiony makanan harus berbagi!” Tukas Ara.

Vivi diam-diam kembali tersenyum tengil, “Kalo gitu, lo aja yang gue cium.” Vivi beneran mencium pipi Ara dengan cepat lalu pergi menghilang.

Ara memejamkan matanya lalu, “BADRUNNNNN!!!”
_________

Sedangkan di kamar tempat Chika di sekap hampir saja wanita itu dilecehkan lagi oleh eyangnya sendiri jika saja orang suruhan Riko tidak datang.

“Ada apa?” Tanya Riko dengan nada dingin.

“Maaf mengganggu, Tuan. Wanita bernama Amirah sedang menuju kemari.” Jawab laki-laki berseragam itu sambil menundukkan kepalanya.

“Bodoh! Bagaimana bisa dia berhasil melawan semua orang-orang suruhan saya?!”

“D-dia dibantu oleh tiga laki-laki, Tuan. Kami sempat kewalahan lawan mereka.”

Riko berdecak kesal, “Panggil yang lain buat bantu saya bawa anak ini ke rooftop di hotel ini.”

“Baik, Tuan.”

Lalu datanglah lima orang berseragam dan membawa Chika yang sudah diikat serta di bekap itu menuju rooftop yang berada di hotel Gren Nusa.

“Hmmmpp!!!” Chika terus memberontak.

“Diam!” Bentak salah satu bodyguard Riko.

Menutup mata dan mulut Chika dibuka agar wanita ini bisa bernapas serta melihat langsung kematian orang yang dia cintai.

“TOLONG!! KAK MIRAA!! TOLONG!!” Chika yang merasa punya kesempatan saat tutup mulutnya dibuka langsung berteriak memanggil Mira.

PLAK!

Chika merasakan panas di pipi kirinya akibat tamparan keras dari salah satu bodyguard Riko, itu benar-benar sakit sampai air mata Chika mengalir.

Dor!

Riko menembak anak buahnya yang tadi menampar pipi cucu kesayangannya, ia tak peduli siapapun orang tersebut kalau ada yang berani menyentuh cucunya saat itu juga dia akan mati, karena yang boleh menyentuh Chika hanya dirinya saja.

“Berani sekali tangan kotornya menampar cucu saya. Ariel, Eve, kalian singkirkan mayat itu, dia sangat mengganggu pemandangan.” ucapnya yang langsung dipatuhi oleh Ariel dan Eve selaku anak buahnya.

Riko kembalikan pistol itu kepada anak buah satunya yang sedang memegangi Chika, ia menghampiri cucunya yang sedang menangis histeris. Chika shock mendengar suara tembakan terdengar jelas ditelinga nya, ditambah matanya melihat langsung kematian seseorang yang sangat tragis.

“Ya Tuhan Yesus, tolong lindungi aku dan kak Mira dari laki-laki kurang ajar ini.” Batin Chika.

••••

Satu kata untuk Marsha dan juga eyang Riko? Bebas asal jangan berkata kasar

Dah itu aja wkwk

Terimakasih atas vote dan komentarnya juga semangatnya 🙏😊

Jaga kesehatan terus ya, di rumah saya lagi hujan deras tapi gak sederas air terjun

Kalian sudah vaksin? Kalo sudah ya bagus, jaga kesehatan dan jangan lupa minum vitamin..

Dadah👋 kami mau menyelam lagi, soalnya di daratan pada ribut mulu hehe

Salam hangat kami
Nopnop x RynAsbly

ON THE WINGS OF LOVE [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang