On The Wings Of Love - Part 9

471 83 9
                                    

Baca pelan-pelan aja ya..
_________

"Satu-satu aku sayang ayah, dua-dua juga sayang kakak, tiga-tiga sayang ayah sama kakak, satu dua tiga semua sayang biyel." Gurau Biyel yang bernyanyi dengan posisi dipangku oleh Cindy.

"Kok mama nggak ada?" Tanya Cindy.

Biyel mendongakkan kepalanya, "Karena mama ninggalin biyel."

Zahran mengerutkan keningnya, "Loh kok gitu?"

"Kalo mama sayang sama biyel, mama nggak mungkin ninggalin biyel sendiri." Jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya.

Zahran dan putri sulungnya saling bertatapan hingga Cindy mulai berbicara.

"Kan ada kak Cindy sama papah yang selalu sama biyel terus, yang nggak pernah ninggalin biyel juga." ucap Cindy.

"Janji? Jangan tinggalin biyel lagi ya? Biyel takut." Zahran tersenyum mengelus rambut putri kecilnya itu.

"Papah sama kak Cindy bakal janji, nggak akan ninggalin kamu sendirian." Brielle yang mendengar itu langsung memeluk Cindy.

CIITT!

Tiba-tiba mobil miliknya harus mengerem dadakan karena ada seseorang yang menyeberang jalan begitu saja.

"Kalian nggak papa kan? Maafin papah ya."

Cindy menggeleng sambil memeluk biyel yang kaget, "Kita aman kok, pah. Cuma shock aja pas papah ngerem mendadak."

Zahran bernapas lega ia melirik ke depan.

"Kalian disini aja, papah mau periksa orang yang papah tabrak." Cindy mengangguk nurut.

"Pak, dengar suara? Kalau dengar suara jawab ucapan saya." Ujar Zahran.

"To-tolong ba-bawa sa-saya pergi da-ri sini. Saya mohon." Lirih laki-laki paruh baya itu yang langsung tak sadarkan diri.

Zahran menepuk-nepuk pipi laki-laki paruh baya itu namun hasilnya nihil, akhirnya ia harus mengangkatnya dan membawanya kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Pah—"

"Dia pingsan, kayaknya dia lagi di kejar sama seseorang, soalnya dia bilang untuk bawa dia pergi dari sini. Kalian jangan khawatir ya." ucap Zahran yang mengerti dengan raut wajah takut dari kedua putrinya.

.........


“APA-APAAN INI?!!”

Naomi berkacak pinggang menatap tajam Zee dan Ashel yang kepergok sedang berciuman dirumah sakit, Naomi benar-benar tidak habis pikir dengan anak zaman now tuh. Apa tidak ada tempat lain untuk berciuman? Mengapa harus disini, ditempat umum dan semua orang akan melihatnya nanti.

“Kalian ini ya keterlaluan banget! Kalau orang lain lihat bagaimana, hah? Ingin mempermalukan keluarga karna kepergok melakukan hal seperti tadi, iya?!!” Bentak Naomi membuat dua remaja itu saling menunduk takut.

“Ma-maaf, Tante. I-ini salah saya bu—”

“Kamu emang salah! Jangan ngajarin cucu saya nggak benar ya, Zee, atau saya laporkan kamu ke papahmu!” Potong Naomi.

“Ma-maaf sekali lagi, Tante. Ja-jangan kasih tau papah soal ini, sa-saya minta maaf.” Balas Zee dengan terbata-bata.

Naomi menghembuskan nafasnya dengan panjang beberapa kali memijat pangkal hidungnya, “Saya maafin, lain kali kepergok begitu lagi jangan harap bisa selamat kamu!”

ON THE WINGS OF LOVE [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang