"Pelangi takut, takut kalau Gafar tidak bisa menerima masalalunya."🌈
Tolong.....
BUGH!
BRAK!
"ANJING LO, BANGSAT!" Gafar memukul kelima preman itu dengan penuh amarah, tenaganya sudah lepas kontrol, bahkan Gafar terlihat semakin kesetanan.
"Ampun! Ampun!" Kelima preman itu tumbang karena serangan Gafar yang membabi-buta dengan amarah yang semakin membara.
"Cepet pergi, sebelum gue bunuh lo pada!"
"PERGI ANJING!!" Setelah ia berteriak, kelima preman itu bergegas menghilang dari pandangan tajam Gafar.
Detik kemudian, Gafar beralih pada Pelangi dengan keadaan yang....
Argh sial! Besok ia akan segera menghabisi preman sialan itu!
"Pelangi...." Gafar jongkok, mendekati Pelangi, tapi gadis itu menepis tangannya, tak lupa keringat yang menjalar di tubuh gadisnya itu.
Pelangi begitu ketakutan dan syok akan kejadian barusan.
"Pergi... Gue mohon.... Pergi.....," Lirih Pelangi, tubuhnya juga bergetar hebat.
"Hey. Ini aku. Gafar." Pelangi masih memeluk lututnya, tidak berani menatap sosok di hadapannya. Kejadian tadi kembali menjatuhkan mentalnya.
Tak kuasa dengan keadaan Pelangi, Gafar langsung mendekap erat tubuh Pelangi, menyalurkan ketenangan pada gadisnya. "Hey, udah. Ini aku, Gafar. Kamu udah aman dari preman-preman itu."
Pelangi memejamkan matanya, tapi perlahan dekapan Gafar memberi rasa aman dan nyaman padanya. Entahlah, dengan Gafar ia tak hanya merasakan kebahagiaan, tapi keamanan juga. "Gaf.... Gue...."
"Kita pulang ya? Aku tau, kamu pasti syok banget sama kejadian barusan."
Pelangi semakin mengeratkan pelukannya pada Gafar, berharap Gafar selalu ada untuknya. Apapun yang terjadi, dan tentang masalalunya juga.
"Jangan pergi. Gue takut, Gaf. Takut...."
Sebenarnya Gafar bahagia dengan Pelangi yang perlahan menerima kehadirannya, tapi entah kenapa, saat ini Pelangi membuatnya semakin bertanya-tanya.
Ada apa?
Oh tidak, memang kejadian tadi benar-benar membuat Pelangi syok seperti ini. Bayangkan saja jika dirinya terlambat menolong Pelangi?
Argh! Dia akan merasakan penyesalan terbesar dalam hidupnya nanti.
Untung saja.... Preman tadi tidak menyentuh Pelanginya.
"Maafin aku, Maaf. Karena aku gak becus jaga kamu, kamu jadi kayak gini. Maafin aku Pelangi," ujar Gafar menangkup kedua wajah pucat Pelangi, lalu tangannya bergerak menghapus jejak preman tadi yang sempat mengotori leher Pelangi.
Pelangi menggeleng. Tentu ini bukan salah Gafar, tapi dirinya yang memilih untuk meninggalkan Gafar tadi.
"Gue- gue—
Ucapan Pelangi terputus karena Gafar kembali memeluknya. "Jangan jauh-jauh dari aku, Pelangi. Aku gak mau terjadi apa-apa sama kamu. Karena kalau itu terjadi,akuk gak bisa maafin diri aku sendiri."
Hati Pelangi seketika menghangat. Gafar......
Gafar terlalu baik buat dirinya yang.... Kotor. "Tapi gue-
"Iya aku tau, kamu masih belum cinta sama aku. Tapi aku bakalan terus buat kamu jatuh cinta ke aku," potong Gafar, menatap lekat netra Pelangi.
Bukan itu yang Pelangi maksud....
KAMU SEDANG MEMBACA
Virginity [END✓]
Teen Fiction⛔ NOTICED BY ALLESANDRO KARAMOY! Dia Pelangi, Gadis yang mengalami PTSD total (post traumatic Stress Disorders) merupakan gangguan yang ditandai dengan kegagalan Pulis setelah mengalami suatu peristiwa yang buruk dan mengerikan. Pelangi yang menja...