Virginity [END✓]

22

▶️ PLAY THE MULMED ▶️

🎶 I hate u, I love u-Ganash 🎶

-It's hurt me everytime I see you, realise how much I need you-
.
.
.

Kenapa mencintai sesulit ini?

Disaat aku benar-benar merasakan jatuh cinta dan berharap dapat kebahagiaan, aku lupa diri.

Aku siapa? Dan aku begitu kotor.

Sampai kapanpun aku tidak akan pantas bagi mereka, terutama dia.

Aku cewek bodoh!

Mungkin sudah cukup sampai di sini. Kebahagiaan memang tidak akan berpihak padaku.

Terimakasih sudah mengenalkan ku tentang Cinta, dan beberapa kebahagiaan yang pernah kita lalui bersama.

~ Pelangi Aulia Hartigan ~

🌈

"Gafar salah satu mantan gue." Mendengar pernyataan Laura, tubuh Pelangi menegang seketika.

Mantan?

Mantan yang berhasil buat Gafar kecewa?

"Lo?" Pelangi masih sedikit syok.

"Iya, gue mantannya Gafar. Tapi, gue pacaran sama dia gak lama kok. Karena...." Laura menggantungkan kalimatnya...

Tidak mungkin ia memberi tahu sebab putusnya hubungannya dengan Gafar dulu.

"Karena gue males sama dia. Resek."

Pelangi masih terdiam, sedikit tidak percaya dengan ucapan Laura.

Laura berdecak pelan, "lo masih gak percaya sama gue? Lo udah tau kan? Gue itu gimana?"

Laura kan memang seperti itu? Melampiaskan kekecewaan di masalalu dengan mempermainkan para cowok. Gafarnya aja yang salah pilih, bukan?

"Tapi, kalian kenapa gak akur?"

"Gafarnya aja sensian. Padahal pacaran gak nyampe sebulan. Musuhnya hampir setahun!"

Pelangi mengangguk pelan, "kok lo Gak bilang ke gue?"

"Lah? Emang gue tau kalau do'i yang selama ini lo maksud itu dia?" Balasnya, Pelangi menggeleng pelan.

"Ya enggak sih. Terus lo kok bisa di sini?"

"Gue diundang sama Tante Fany yang kebetulan sepupu jauh sama nyokap."

Pelangi manggut-manggut, " oh iya, buat waktu itu. Maaf ya, Gafar ngelarang gue ketemu sama lo. Ternyata dia masih kesel ya sama lo, gue kira kenapa," ujarnya bernafas lega.