Perkenalkan, namaku Lee Jieun, usia 28 tahun dan sudah menikah. Dua tahun lalu, aku menikahi seorang pria yang sangaaaaaat sempurna. Saking sempurnanya ia, tak sedikit wanita yang menyukainya sekalipun cincin pernikahan kami melekat di jari manisnya.
Bagaimana tidak, dari penampilan saja ia sudah bisa membuat anak gadis tetangga menjerit-jerit. Tinggi 187cm, rupa yang sekelas aktor muda kenamaan Korea Selatan, juga kekayaan yang seakan tidak putus.
Tidak hanya itu, ia ahli dalam banyak hal. Memasak? Dia adalah koki terbaik. Olahraga? Dia bisa mengimbangi para atlet. Bekerja? Ah, jangan tanya, dia ahlinya. Ia juga terkenal dengan kepribadian yang baik. Ia sopan kepada semua orang, sering tersenyum dan senang membantu siapa saja.
Tapi sayang semua itu hanya peran yang ia dapat di drama terbarunya. Pada kenyataannya, suamiku itu sangat...
"Ck."
Pria itu berdecak kesal, sembari menatap selembar kertas yang berisikan tulisan tangan sang istri. Niat awal ingin mencari naskah drama, ia justru menemukan lembaran diari milik Jieun yang terpisah dari bukunya.
Klek..
Pintu utama apartemen mereka dibuka dari luar, membuatnya buru-buru meletakan kertas itu ke atas meja. Menyambut seseorang yang datang dengan senyum kikuk, terlihat jelas seperti ia habis ketahuan melakukan sesuatu yang buruk.
"Kiyong-ssi, apa yang kau lakukan di meja kerjaku?" tanya orang itu, Jieun.
"Ah, aku sedang mencari naskah dramaku. Apa kau melihatnya?" Pria itu, Jang Kiyong, mulai berlagak menggeledah rak kecil yang berisikan buku-buku, membuat Jieun justru memicingkan mata menatapnya curiga.
"Aku selalu menyimpannya di rak khusus naskah." Jieun berlalu memasuki kamar setelah berucap demikian.
Kini, ruang tengah yang menyatu dengan ruang tamu itu hanya diisi oleh Kiyong seorang. Pria itu menghela napas lega, lalu mengacak rambutnya gusar. Ia mengutuk dirinya, yang sangat tidak pandai dalam berbohong.
Padahal ia pandai berakting.
Pria itu berkacak pinggang sembari memikirkan sesuatu. Ia baru kali ini membaca diari milik Jieun dan tidak menyangka kalau selama ini wanita itu memandangnya seperti itu.
Suamiku itu sangat sibuk sehingga ia tak memiliki banyak waktu denganku. Jika kalian tak percaya, bukti nyatanya adalah perjalanan pernikahan kami. Bagaimana bisa sudah dua tahun menikah tapi kami belum memiliki anak? Rekan kerjaku saja belum genap sebulan menikah sudah dihadiahi testpack garis dua oleh istrinya.
Dia juga tidak seramah yang kalian lihat. Sorot matanya sangat dingin, jika aku melihatnya saat mati lampu, ia seperti siap membunuhku...
"Ck." Lagi-lagi Kiyong berdecak kesal. Bagaimana bisa ia menghapal semua kata yang tertulis di kertas itu padahal hanya sekali membaca.
Apa mungkin karena itu kalimat kebencian yang selama ini istrinya sembunyikan di balik wajah malaikat itu?
Bagaimanapun dia tidak sopan sudah mengataiku di belakang.
***
Perkenalkan namaku Jang Kiyong. Usia 29 tahun dan sudah menikah. Aku adalah seorang aktor yang merangkap menjadi model. Tapi, jika drama yang kubintangi sukses, tak jarang aku diundang ke acara-acara hiburan, bahkan diminta menyumbangkan suara.
Orang bilang aku sempurna, tapi tidak di mata istriku. Sosok yang sangat aku harapkan untuk memujiku seperti yang penggemarku lakukan.
"Hah? Bagaimana bisa?"