menu andalan

62 47 71
                                    

Diora belum pernah menginjakan kakinya ke tempat seramai ini. Untung saja ada Devano di sampingnya jadi ia tidak perlu khawatir harus mendengar pikiran orang lain. Terlalu banyak mendengar pikiran orang lain terkadang membuat Diora pusing atau lebih parahnya mimisan,jadi sebisa mungkin ia harus menghindari tempat tempat ramai seperti ini jika tidak ada Devano.

"Ra,sini!"panggil Rafael mengajaknya untuk ikut mengantri wahana roller coaster(halilintar).

ngggg!!!

Baru saja mau menghampiri Rafael dan Gilang,Telinga Diora kembali bergeming. Lagi lagi ia memegangi telinganya.

Devano menepuk bahu Diora. "Ra?"belum ada jawaban ia kembali menepuk nepuk bahu Diora."Ra?"

"h-hah?"

"lo dipanggil Rafael"kata Devano,ia kembali memainkan ponselnya.

"lo ngga ikut?"

"ngga"

Kalau Devano tidak ikut bersamanya ia terpaksa harus mendengar pikiran orang lain lagi. Gak bisa!Devano harus ikut bersamanya.

"lo harus ikut!"titah Diora. Ia memegang ujung kaos hitam Devano dan menariknya untuk ikut mengantri wahana roller coaster.

"apaan sih Ra,guee gamauu"Devano memeluk tiang didepannya agar ia tidak ditarik oleh Diora. Diora kehabisan tenaga jika harus terus terusan menarik Devano,ia pun memikirkan cara lain agar Devano mau ikut.

"lo takut kan?bilang aja lo gamau naik karena takut"ledek Diora dan sepertinya Devano tergubris oleh perkataan Diora.

"takut?HAHAHA"Devano tertawa renyah."Roller coaster doang mah kecil"

🍁🍁🍁

"BUNDAAAA"

"AAAAAA"

Devano terus berteriak sambil menutup matanya sedangkan Diora melihat Devano dengan ekspresi datarnya.

Devano segera menuruni Roller Coaster sambil menutup mulutnya dan...

uekkkk!!!

"lo maksain banget sih Van"Rafael memijit mijit belakang leher Devano.

Devano menjulurkan tangannya, Gilang lalu memberinya minum."gue gini karena baru pertama kali ya!"

"kalo gitu naik itu juga!" Diora menunjukan telunjuknya pada wahana hysteria.

Devano menelan salivanya berat.

"o-oke siapa takut?!"

Diora terus saja menahan tawanya karena mendengar isi pikiran Devano yang takut main hysteria. Namun Devano termasuk pemberani untuk seukuran orang yang takut pada ketinggian.

Mereka sedang duduk bersebelahan di wahana sekarang. Belum apa apa Devano sudah memejamkan matanya sambil membacakan beberapa doa entah doa apa,kadang doa nya mirip doa mau masuk kamar mandi.

"ini kapan mulainya siAAAAAAAA" Wahana tiba tiba bergerak dan mengangkat mereka keatas dengan cepat.

uekkkkk!!!

Rafael kembali memijit leher belakang Devano sambil meminta air lagi pada Gilang."hebat juga nyali lo Van"

Devano mengelap mulutnya."Gue emang rentan muntah,gue muntah bukan gara gara wahana beginian doang"

Within a five meter radiusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang