"Ra,lu kesel sama gue?"tanya Devano sambil menghalangi Diora berjalan tergesa gesa.
"minggir"
Devano merentangkan tangannya agar Diora tidak bisa lewat."gak!"
"gua mau ke kamar mandi elah"Diora menabrak tubuh Devano begitu saja membuat Devano terjatuh dengan bokong mendarat deluan.
Diora kini memasuki toilet di bilik paling ujung. Tak lama kemudian terdengar beberapa orang memasuki toilet sambil membicarakan tentang dirinya.
"Diora ada di bilik itu?"tanya salah satu dari mereka
"iya,gue yakin banget"jawab yang satunya.
"mana embernya?mana embernya?"
"satu...dua...tig—"
byurrrrr...
Sebuah ember berisi air ditumpahkan ke toilet yang ada Diora didalamnya. Untung saja Diora mendengar percakapan mereka jadi air yang jatuh tidak tepat mengenai kepalanya.
Diora pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang mengerjainya,namun pintu itu terhalang oleh sesuatu.
"AAAA"Carissa menjerit karena kursi yang dinaikinya terjatuh karena dorongan pintu toilet.
Diora akhirnya bisa membuka pintunya dan melihat Carissa sedang meringis kesakitan sedangkan Mila dan Lara membantu Carissa berdiri.
"AAAA"jerit Carissa karena rambutnya langsung dijenggut oleh Diora.Tidak tinggal diam Carissa dan dayang dayangnya yaitu Mila dan Lara ikut menjengguti rambut Diora.
"AAAAAAA"
Devano yang berada diluar toilet mendengar teriakan mereka."cewek cewek kalo di toilet emang suka teriak teriak kek gitu ya?"gumamnya.
🍁🍁🍁
"Ra!sini Ra!"panggil Rafael yang melihat Diora baru memasuki kantin.
Rafael terkejut melihat baju Diora yang sedikit basah dan rambutnya yang awalnya rapih seperti barbie jadi berantakan seperti singa."lu kenapa Ra?mandi?"
"berantem ama trio macan"jawab Diora sambil melirik sinis kearah Carissa,Lara,dan Mila yang juga berada di kantin dan dibalas dengan tatapan maut dari mereka.
"lo gapapa?mau pake hoodie gu—" ucapan Devano terpotong.
"Devanoo,besok lo bakal ikut kan?" tanya seorang perempuan yang tiba tiba datang dan duduk disamping Devano."di bis nya duduk sama gue ya"
"emang beda kelas bisa satu bis?" tanya Rafael.
"berisik lo!"ketus Andita."mau kan?"
Devano menggeser duduknya. "gak!"
"heh jamet!lu masih punya utang maaf ya sama gue"potong Diora tiba tiba.
Andita langsung menoleh kearah sambil tertawa melihat rambut Diora yang seperti singa"pftt...rambut lu kenapa?"
"gausah ketawa lu"Diora menatap Andita kesal.
"Carissa!"panggil Andita membuat Carissa menoleh."lo yang lakuin ini ama Diora?"
Carissa mengangguk.
"kalo lo mau ngerjain si Diora lagi kasih tau gue!"teriak Andita dan dibalas hanya dengan acungan jempol oleh mereka.
"kok lo tau Carissa yang ngerjain Diora?"Rafael penasaran.
"waktu gue awal deket sama Devano kan dia ngebanjur gue juga di toilet" jelas Andita."Van lu inget gak?"
"gak"
"oh iya Van,gimana?mau duduk di bis bareng gue?"tanya Andita sambil mengeluarkan puppy eyes nya.
pftrrr...
Diora menyemburkan minuman yang ada di mulutnya ke wajah Andita. "uekkk" Diora menirukan gaya muntah."maaf Ta,lo gak cocok masang muka kek gitu"
Andita yang terkena sembur tercengang karena selain muka,baju dan rambutnya pun kena imbasnya. "DIORAAA!!!"Andita baru saja ingin menjambak rambut Diora tapi Devano menghentikannya.
"dah dah"Devano melepaskan hoodie yang ia pakai."nih pake"ujar Devano melemparkan hoodie nya mengenai muka Diora dan langsung meninggalkan kantin.
"Van gue juga basah loh"teriak Andita namun Devano sudah pergi meninggalkan kantin.
"pake aja tuh yang punya Rafael"ucap Devano dari kejauhan.
"mau pake punya gue?ada di—"balas Rafael terpotong.
"gak!"Andita pergi meninggalkan kantin begitu saja.
"Van!Van!Vano!"Andita berusaha untuk menghentikan langkah Devano.
Devano yang sudah malas meladeni menghentikan jalannya dengan muka malas."apasi"
"lo bakal duduk di bis ama gue kan?"
"soal tempat duduk aja ribut lu"
🍁🍁🍁
"anak anak sebelum kita berangkat simpan tas kalian di depan dan angkat tangan kalian keatas!"teriak guru pembimbing."kita akan memeriksa tas kalian barangkali ada barang haram seperti rokok, alkohol, atau kond... ya semacam itulah"
Para guru kelas 2 yang ikut dalam kegiatan ikut membantu guru pembimbing memeriksa tas murid murid,dan benar saja banyak yang membawa rokok dan hanya beberapa yang membawa alkohol untung saja tidak ada yang membawa kond... ya semacam itulah.
"gue duduk disini ya" ucap seorang laki laki yang berdiri ditempat Diora duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Within a five meter radius
Fiksi IlmiahEntah sejak kapan Diora bisa mendengar isi fikiran orang lain dalam radius 5 meter. Tapi anehnya saat ia didekat Devano suara itu tiba tiba hilang dan membuat Diora hanya bisa mendengar isi fikiran Devano. Seiring berjalannya waktu Diora sadar kalau...