7

111 13 4
                                    

Adam saat ini masih kelimpungan mencari anaknya yang kabur dari rumah. Orang suruhannya saja tidak tau dimana Asta.

Asta memanglah pintar dia tidak meninggalkan jejak apapun. Tapi mau kabur sampai manapun Adam akan tetap menemukannya. Anaknya yang nakal itu memang  selalu membuat dirinya kesal sekaligus khawatir. Iya yakin pasti saat ini anaknya sedang berpetualang layaknya orang utan di pedalaman.

Ia tak tau hobi anaknya turun dari siapa yang pasti dulu dia juga menemukan Julia saat Julia sedang mendaki gunung.

"Pah. Coba cari Asta ke teman-temannya pah" ucap Julia pada suaminya.

"Teman Asta yang mana mah?" Tanya Adam. Pasalnya teman Asta banyak Asta suka bergaul dengan siapapun.

"Daniel, Gibran, Rino sama Geira pah. Dia teman dekat Asta" ucap Julia memohon agar suaminya mau mencari putri semata wayangnya itu.

"Oke akan papah cari". Jawab Adam

__________________

Di dalam rumah seorang anak laku-laki seperti kos-kos an sebagai tempat nongkrong untuk teman-temannya. Itulah Rumah Gibran.

Rino dan Daniel sedang bermain ps di kamar Gibran. Sedangkan Gibran? Dia lebih memilih untuk membaca buku ketimbang ikut bermain dengan dua smteman curutnya itu.

Hal tersebut bukanlah menjadi masalah untuk Gibran. Dia menjadi terhibur jika ada temannya dengan kondisi orang tuanya yang kerja di Luar Negeri membuat hari-hari Gibran kian meredup. Namun setelah bertemu dengan sahabat-sahabatnya itu ia merasa memiliki sebuah keluarga yang tidak pernah yang dapatkan sejak dulu.

"Bran bagi makanan"ucap Rino tanpa menghentikan jarinya yang sibuk menekan tombol pada remot di tangannya.

"Sono dapur" kata Gibran

"Elah ambilin napa" jawab Rino.

"Berasa babu di rumah sendiri" gumam Gibran.

Saat ingin mengambil makanan di dapur Gibran mendengar ada yang menekan bel rumahnya. Itu artinya ada tamu.

"Biar bibi saja den" ucap wanita paruh baya yang sudah ia anggao seperti ibu sendiri karena ia yang telah merawatnya dari kecil bukan malah orang tuanya.

"Udah Gibran aja bi" ucap Gibran dan diangguki oleh wanita paruh baya tersebut.

Gibran melangkahkan kakinya menuju pintu rumah bercat putih itu.
Ia memegang knop dan.

Ceklek

"Om adam" panggil Gibran
Yah orang di depannya adalah Ayah dari Asta. Ada apa gerangan beliau datang kemari?.

"Masuk om" ucap Gibran mempersilahkan pria berkemeja navy itu untuk masuk.

Setelah duduk suasana tegang tercipta dirumah ini. Rino dan Daniel pun keluar setelah Gibrn memanggilnya. Sepertinya Om Adam ingin berbicara serius pada mereka.

"Kaian tau dimana Asta?" Ucap Om Adam to the point.

Daniel, Rino ,dan Gibran saling bertatapan.
Mereka saja tidak tau dimana Asta beberapa hari ini Asta tidak kumpul bersam mereka.

"Kita tidak tau om. Biasanya Asta kumpul sama kita tapi beberapa hari ini tidak" jawab Daniel dengan lugas. Yang berhasil membuat Adam mengumpat.

"Sial Anak itu!" Serunya.

"Memang apa yang terjadi om?" Tanya Rino.

"Asta kabur dari rumah. Saya tidak tau kemana dan saya sudah menyuruh orang untuk menemukan Asta tapi mereka tidak menemukannya. Asta memang pintar dalam persembunyian" ucap Adam. Ia akui anaknya itu cerdik dan lihai dalam melakukan suatu permainan dan itu nurun darinya. Ia tidak kaget akan hal itu.

ASTA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang