ㅤㅤㅤㅤ
"BUNDA! DIMANA SARUNG KAKI PUTIHKU?" teriak si bungsu dari lantai atas"Aduh si adek, kan kemarin malam bunda udah bilang buat nyiapin perlengkapan sekolah"
"Kakak, jagain masakan bunda ya. Kalo udah matang langsung sajikan saja di piring itu" sambung Mina sembari melepas baju masaknya
"Iya bun, tenang aja. Urusin aja si adek dulu" tanggap Yoshi tidak lupa dengan mengangkat kedua ibu jarinya
"BUNDA, DIMANA? AKU YAKIN KEMARIN MELETAK-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Mina memotong kalimat Asahi
"IYA ADEK, BERISIK. JANGAN TERIAK-TERIAK. BUNDA KEATAS" Yoshi hanya menggeleng melihat tingkah laku adek dan bundanya
Selang beberapa menit, Mina dan Asahi menuruni anak tangga dan menuju ke tempat Yoshi berada. Ruang Makan
"Sudah ketemu?" tanya Yoshi melirik kearah Asahi dan bundanya bergantian
"Sudah, ada di laci lemari" ucap Asahi
"Padahal aku sudah mencari di laci itu tadi, tapi hasilnya nihil. Kau harus percaya denganku Yoshi-san" sambung Asahi meyakinkan
"Adek saja yang kurang teliti mencarinya"
"Hahaha, iya iya. Kakak percaya apa yang kau katakan" kekeh Yoshi sembari menyuapkan nasi ke dalam mulutnya
"Jelas saja kakakmu percaya, dulu juga dia sama sepertimu, bahkan sampai sekarang juga masih sama. Lain kali ingat-ingat jika menyimpan barang-barangmu Asahi, kau juga sama Yoshi. Kau tau Asahi? kau hampir menghabiskan waktu lima belas menit hanya untuk mencari sepasang sarung kaki. Ini hari pertamamu menduduki bangku sekolah menengah, jangan berikan kesan yang buruk. Lain kali jangan diulangi ya?"
Cara Mina marah itu bisa dibilang unik, ia tidak seperti para ibu pada umumnya yang jika marah selalu membentak dan kadang bermain fisik dengan anaknya. Mina terkesan lebih halus, lembut, namun kata-katanya bisa membuat kedua anaknya bungkam. Namun, justru cara marah seperti inilah yang membuat Yoshi dan Asahi takut untuk mengulangi kesalahannya.
"Mengerti bun, maafkan adek ya" Asahi memeluk bundanya dari samping, dia ingin menangis rasanya mendengar bundanya marah. Ia padahal tau jika Mina memiliki banyak urusan di butik, tapi ia menambah beban hari ini untuk Mina
"Kalian tau kan bunda marah karena bunda sayang dengan kalian? sekarang adek janji dulu sama bunda bahwa adek tidak akan mengulangi kesalahan yang sama" Mina melepaskan pelukan keduanya lalu menautkan kelingkingnya dengan Asahi
"Janji" jawab Asahi masih dengan muka sedihnya
"Sudah, jangan sedih. Senyum sayang, ini hari pertamamu menjadi siswa di bangku sekolah menengah, jangan sedih" ucap Mina sembari mengangkat halus dagu Asahi
Asahi yang sedari tadi menunduk kini mengangkat wajahnya dan memberikan senyuman indah untuk bundanya
"Nah kan ganteng anak bunda, sekarang cepat habiskan sarapannya agar tidak telat ke sekolah. Yoshi-san akan mengantarmu ke sekolah" kata Mina sembari menyiapkan makanan untuk Asahi
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Anti Romantic ⋆ Jaesahi
FanfictionAsahi dulu sangat percaya dengan kekuatan cinta. Namun, hal itu tidak berlaku untuk sekarang. Manisnya cinta, akan terkalahkan karena pahitnya rasa luka. Masa lalu yang kelam membuat Asahi menjadi takut untuk jatuh kedalam lingkaran cinta. Hingga tu...