Day 1 : Are you leave me?

13.7K 1.1K 552
                                    


🍷MY SLAVE🍷
Mature content



Enam jam kemudian Jungkook baru selesai. Setelah memastikan Lisa benar-benar tidak bisa diajak bercinta lagi berbeda dengan Jungkook yang sepertinya sama sekali tidak kehabisan energi. Hari sudah siang, Lisa belum sarapan dan tak berdaya telentang diranjang juga masih telanjang.

Jungkook menciumi kening Lisa, mengusap-usap poni gadis itu hingga terkumpul lagi menutupi kening. "Ingin membersihkan diri?" Jungkook menawarkan, tumben ia baik setelah membuat kewanitaan Lisa nyeri bukan main dan sepertinya lecet.

Lisa memalingkan wajah, bibirnya kelihatan membengkak dan terluka dibeberapa bagian sementara kedua matanya sebab karena menangis saat memohon pada Jungkook agar berhenti dulu tapi tidak didengar.  Seluruh tubuhnya terasa remuk, kakinya tidak bisa ia gerakkan karena satu sentuhan seujung jari—getarannya akan sangat menyakitkan.

Menyadari gadisnya marah, Jungkook meraih jemarinya, meremasnya lembut. "Maaf.." Sesalnya dengan raut wajah bersalah seperkian detik. "Maafkan aku, aku hanya tidak bisa berhenti."

Lisa tidak peduli, ia tetap memalingkan wajah tidak mau menatap Jungkook. "Tinggalkan aku sendiri."

"Tidak akan." Tolak Jungkook.

Lisa meringis. "Kenapa?" Akhirnya menatap pria itu jengah. "Kenapa kau sangat jahat?" Suara Lisa memarau. "Aku tidak membutuhkan uangmu lagi.. kenapa kau sangat jahat?"

Lisa menangis, Jungkook melepaskan tangan Lisa dari genggamannya dan menjauh. "Itu pelajaran setimpal bagimu. Lain kali jangan berusaha menipu siapapun." Jelasnya bernada mengancam.

"AKU AKAN BUNUH DIRI!" Pekik Lisa tidak sungguh-sungguh, hanya mengancam, ia ingin dibebaskan dari sini dan untuk menyakinkan—Lisa meraba gelas dinakas, membantingnya keras lalu mengambil pecahannya. "Aku akan bunuh diri, kau bisa apa, hah?"

"Letakkan itu, Lisa." Jungkook mendekat dengan waspada, melilitkan handuknya dipinggang. "Aku bilang; letakkan."

"Aku tidak mau!"

"Buang itu atau—"

"Atau apa!?" Lisa balas menantang, menggenggam pecahan gelas lebih erat sehingga tanpa sengaja melukai jari tangannya dan refleks menjatuhkan benda itu sembari mengaduh kesakitan.

Jungkook menghela nafas, ia merangkak menuju Lisa, meraih jemari gadis itu yang terluka lalu meniupnya. "Aku sudah bilang, kan.. letakkan itu, tapi kau marah-marah. Sekarang kau terluka, siapa kau yang repotkan? Aku."

"Tunggu disini." Titah Jungkook diikuti desahan berat.

Jungkook turun dari sana, mengambil sesuatu dari laci dan menarik selimut hingga menutupi dada Lisa, bahaya jika gadis itu masih bertelanjang seperti ini. Jungkook kembali dengan kotak obat, ia duduk ditepi ranjang dekat Lisa sambil menghindari pecahan gelas yang berantakkan dilantai.

"Aw! Sakit!" Lisa mengadu lagi. Menarik tangannya dari Jungkook. "Tidak perlu sok peduli, jika kau memang peduli maka lepaskan aku dari sini!" Desisnya.

"Tidak akan." Masih jawaban yang sama, Jungkook menarik tangan Lisa lagi dan memaksa untuk mengobatinya, mengabaikan rintihan kesakitan Lisa. "Mau kau meminta seratus kali sambil bersujud atau berjalan jongkok mengelilingi taman belakang mansionku, tetap tidak akan kulepaskan."

"Akan kucoba itu!" Lisa mendengus, melindungi tangannya yang terluka tetapi sudah diperban rapih oleh Jungkook.

"Jangan mencoba apapun, Lalisa!" Jungkook membentak marah, ia tidak bisa menoleransi jika sampai gadis itu melakukan kebodohan yang membuatnya terluka lagi.

MY SLAVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang