Day 4 :

11.5K 1K 316
                                    

🍷MY SLAVE🍷
Mature content



Jungkook mendengus, ia menambahkan. "Hanya ada aku di depanmu dan kau malah bertanya soal Yuna? Kenapa Lalisa? Kau menyukai Yuna?"

"Tidak!" Buru-buru Lisa menggeleng, ia sangat lurus sampai tak mungkin menyukai yang sejenis dengannya, sebab yang Lisa sukai sudah ada didepan mata. "Aku hanya bertanya.."

"Lupakan itu." Jungkook menepis, ia rangkul bahu Lisa dan membawanya keluar bersama. "Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu, kau pasti bosan melihat kamarku terus jadi aku melakukan sesuatu."

"Kau tidak harus melakukannya, aku suka melihat kamarmu." Lisa menunduk menahan rasa malu, pipinya kepanasan padahal suhu udara dari AC yang menyala diseluruh penjuru lorong menyejukkan.

"Besok kau akan pergi, jadi anggap saja ini hadiah." Ujar Jungkook terlihat tulus, bersamaan dengan ponselnya yang berbunyi dan pesan dari Jimin yang mengatakan semua sudah siap lebih awal dari yang diperkirakan.

"Well, kemarikan tanganmu.." Jungkook meraih tangan Lisa tiba-tiba, meletakkannya dilengan. Gadis itu hampir menarik tangannya lagi tetapi Jungkook lebih dulu menahannya. "Biarkan tetap disana."

"Ah, iya." Lisa semakin menunduk, melihat kaki Jungkook berjalan sejajar dengan kakinya saja sudah mendebarkan.

"Angkat dagumu, Lalisa."

Deg!

Lisa menoleh ke arah Jungkook dengan pandangan ragu, pria itu mendesah berat. Jemarinya menaikkan dagu Lisa, membuat gadis itu tidak lagi berjalan sambil melihat kakinya sendiri.

"Kau bukan pelayan yang harus menunduk saat berada didekatku."

Lisa merasa tidak punya pilihan atau alasan untuk menolak, ia membawa kepalanya mengangguk-angguk lucu persis seekor anak kelinci berbulu putih yang penurut dan menggemaskan. Lisa seperti itu dimata Jungkook.

Lalu tidak mengatakan apapun lagi, Jungkook membawa Lisa berkeliling di aula hall mansionnya. Banyak kedai dadakan dari tenda kokoh berdiri disana, berbagai makanan, tempat bermain, dan banyak hal yang tidak Lisa ketahui. Yang Lisa tau, Jungkook membawanya ke semua kedai, menjadikan aula mansionnya sebagai mall dadakan.

Lisa ditarik membeli boneka, ditawari beberapa boneka tetapi pada akhir Lisa belum menjawab dan Jungkook malah membeli semua boneka tanpa sisa, hal yang sama terjadi berulang diseluruh kedai sampai Lisa merinding ngeri sendiri.

Tidak ada yang spesial, tidak ada Jungkook yang bersusah payah mengambilkan Lisa hadiah dari permainan prize claw. Jungkook hanya menaburkan uang dan mendapat seluruh hadiah didalamnya tanpa repot-repot berpikir keras, mengendalikan tuas dengan serius dan harap-harap cemas saat membawa hadiah, seperti; apakah akan jatuh? Semoga jangan jatuh, semoga jangan.

Tidak, tidak seperti itu. Lisa hanya berdiam diri memperhatikan Jungkook yang sedang membeli es krim, Oh ayolah, Pria itu meminta diambilkan mangkuk besar dari dapur lalu meminta tukang es krim membuat inovasi spesial lalu dipersembahkan pada Lisa yang justru terlihat linglung menerimanya.

"Kau suka es krim? Kau seorang gadis, para gadis suka es krim, jadi makanlah es krimnya." Itu yang Jungkook ucapkan sambil menyodorkan mangkuk besar berisi es krim kemudian membawa Lisa duduk dikursi yang tersedia.

"Anu.." Lisa meneguk ludah, memandang satu mangkuk es krim rasa cokelat itu dengan pandangan ngeri. "Ini.. apa tidak terlalu banyak untukku?"

"Oh, apakah itu kode kau mau tambah satu mangkuk lagi?" Tebak Jungkook menduga.

"Tidak!" Lisa menggeleng dengan senyum kaku khas saat tertekan. "Sudah cukup, kok."

Dan sialnya disaat Lisa merasa sudah kepenuhan tidak kuat untuk makan lagi, Jungkook malah melihatinya sehingga mau tak mau Lisa menyendok es krim dan memakannya ke dalam mulut meski sudah kenyang.

MY SLAVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang