Day 5 : A Fin

15.4K 1.2K 615
                                    

Wait,
sephii mau mengucapkan;
TERIMAKASIH KEMBALI!
gak sempat sephii balas semua.
Jadi, disini aja ><



🍷MY SLAVE🍷
Mature content





Menjelang subuh, Jungkook yang dibawa berputar-putar oleh Vante masih belum sampai ke tempat yang Vante katakan. Vante terlihat sibuk dengan batang rokok terselip diantara bibir tipisnya sementara Jungkook sudah muak melihat lampu dan pepohonan disekitar yang terasa sudah pernah ia lihat.

Jungkook lama menatap keluar sampai melihat anak anjing yang tertidur disana, Jungkook mengerjap. Ia ingat sudah melewati delapan anak anjing selama perjalanan, ini yang kesembilan dan baru ia sadari kalau ternyata semua anak anjing yang ia lihat adalah satu anak anjing yang sama. Singkatnya, Jungkook hanya diajak berputar-putar oleh Vante sejak semalam.

"Vante, jelaskan!" Jungkook berucap dingin, tatapannya menusuk layaknya pedang besi tajam siap menghabisi Vante.

Vante menghisap rokoknya, meniup asap keluar dari bibirnya dan tersenyum miring. "Baru tau, ya?" Pria itu terkekeh penuh kemenangan, "Hampir sepuluh kali baru sadar, hehehe."

"Apa maksudmu?" Jungkook berusaha sabar, tidak menikam Vante dengan pisau dibalik jasnya. "Apa rencanamu?"

"Well, so easy." Vante tersenyum, menepikan mobilnya dan fokus pada rokok yang dihirup. "Aku punya kesepakatan dengan Cho Yuna; kuambil keperawanannya, kuberikan satu yang dia inginkan dan kemarin dia memakai satu permintaannya itu."

"Kau sengaja menjauhkanku dari Lisa?" Jungkook menggertakkan gigi, tangannya terkepal sampai urat-uratnya menonjol. Siapa saja langsung tau betapa mendidihnya ia saat ini. "Kau sengaja, Taehyung-ah?"

Vante berdecak kesal. "Berhenti memanggil nama lamaku!"

"Jadi, namanya Lisa?" Vante kini mengusap dagu, menaikkan kakinya dan tersenyum. "Tubuhnya bagus, ujung rambutnya yang kulihat membuat selangkanganku sesak."

"Oh, aku melihatnya." Vante menambahkan, merogoh sakunya dan menampakkan ponselnya, menunjukkan video Lisa. "Simpanan pribadi."

"Kau menyadap ponselku?" Jungkook berusaha menahan, ia rebut ponsel Vante dan melemparnya ke aspal jalan sampai kaca layarnya remuk.

"Anyway, aku punya salinan 100 video yang sama. She damn cute!"

"Kim taehyung," Jungkook menekankan nama itu, nama yang dibenci oleh Vante. "Jika aku bisa menghabisi ibumu yang pelacur serta ayah kandungku yang darahnya mengalir dalam darahku juga, harusnya kau ingat posisimu tidak lebih tinggi daripadaku."

"Aku ingat." Vante menyahut santai, "Kita sudah berjanji berbagi segalanya, hidup bersama dan—"

"Dan tidak ada yang tau apa yang akan terjadi apabila salah satunya telah melewati batasan." Sela Jungkook penuh amarah.

"Ayolah, Cho Yuna tunanganmu, dia berhak marah."

"Marah?" Jungkook berdecih. "Bagiku dia tidak lebih dari alat, ayahnya sudah mati juga. Tersisa putrinya yang tidak berguna."

"Kau tidak bisa melakukan apapun." Vante melempar tawa khasnya, memainkan pisau kecil dari saku celananya. "Anak buahmu sudah kuganti dan kalaupun bersikeras pergi, Cho Yuna mungkin sudah.." Tak ia lanjutkan dengan kata-kata tetapi dengan gerakan jari memotong leher.

"Tambahan!" Vante berseru, "Jeon Jungkook, kau harus ingat kalau aku telah ahli dalam 7 ilmu beladiri yang berasal dari 7 negara berbeda."

Jungkook mendesah pelan, menatap lurus ke arah jalanan yang sepi dan mengunci seluruh pintu mobil. Seperkian detik setelahnya, Jungkook menoleh tajam. "Jadi, kau mengajak berduel?"

MY SLAVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang