—;—Jung Chaeyeon duduk termenung di balkon kamarnya. Pandangan matanya begitu kosong dan sendu. Pikirannya kembali pada hari dimana ia mendapati suaminya berpelukan dengan wanita lain. Mereka terlihat begitu bahagia hingga membuat Chaeyeon tak berani mendekati mereka.
Bahkan hari itu sang suami tersenyum begitu lebar, senyum yang tak pernah ia perlihatkan pada dirinya selaku istri.
Wanita itu mengalihkan pandangan pada sebuah potret besar di dinding kamarnya. Disana, seorang gadis cantik berambut cokelat dalam balutan gaun pengantin serta senyum lebar yang bertengger di bibirnya, tangan kirinya memegang buket bunga berwarna sedangkan tangan kanannya menggandeng seorang pemuda tampan berjas hitam.
Chaeyeon tersenyum miris saat menyadari tak ada senyuman di bibir pria yang digandeng sang gadis bergaun pengantin tersebut.
Itu foto pernikahan dirinya dan sang suami, Jung Jaehyun.
"Pernikahan ini memang tidak artinya untukmu" lirih Chaeyeon.
Chaeyeon menghela nafas panjang.
Ia menyerah.
Ia memilih menyerah.
Akhirnya setelah 8 tahun mengejar cinta sang pria pemilik lesung pipi, kini ia memilih menyerah. Terlalu lelah terus mengejar cinta semu pria itu.
Secara fisik Jaehyun memang miliknya.
Tapi hati dan pikiran Jaehyun bukanlah miliknya.
Jaehyun, tak pernah memberikan hatinya pada Chaeyeon.
—;—
Di letakannya map kertas berwarna cokelat di atas meja ruang tamu. Tangan kanannya memegang koper pink miliknya. Chaeyeon mengalihkan pandangannya sebentar pada setiap sudut apartemen hanya untuk menyimpan setiap kenangan di tempat itu dalam ingatannya.
Setelah merasa puas, kembali ia alihkan pandangannya pada kertas cokelat di atas meja. "Selamat tinggal, Jung Jaehyun."
—;—
Tidak seperti malam-malam sebelumnya, hari ini pria Jung itu pulang dengan cepat ke apartemen. Mengerutkan kening ketika melihat lampu apartemennya tak menyala. Apa Chaeyeon tak ada dirumah?
"Chaeyeon?" panggilnya. Ia menyalakan lampu. Mungkin ia tertidur, pikirnya.
"Chaeyeon." panggilnya sekali lagi.
Kaki panjangnya melangkah menuju kamar mereka. Di bukanya pintu cokelat tersebut. Sama seperti ketika ia membuka pintu apartemen tadi, kamar mereka juga gelap. Keningnya mengkerut, ia nyalakan lampu kamar namun kamar itu juga kosong, padahal tadinya ia berharap menemukan Chaeyeon tertidur di ranjang mereka.
Jaehyun berjalan keruang tamu dan menghempaskan bokongnya di sofa, merogoh saku celananya mengambil ponsel hendak menelpon Chaeyeon, tapi ponsel wanita itu tak aktif. "Sial, kenapa ponselnya tak aktif" rutuknya kesal.
Ia tak munafik jika sekarang hatinya gusar. Istrinya tak pernah seperti ini sebelumnya, Chaeyeon selalu ada dirumah hingga ia pulang, dan juga istrinya itu pasti akan meminta izin pada Jaehyun jika hendak pergi bersama teman-temannya.
Ia menelpon Choi Yuju, salah satu sahabat dekat Chaeyeon. Ia terus bergumam tak jelas hingga panggilannya terjawab "Halo?" sapa Yuju di seberang sana.
"Ini aku Jaehyun, apakah Chaeyeon ada bersamamu?" tanya Jaehyun tanpa basa-basi.
"Dia tidak bersamaku. Terakhir kali kami bertemu seminggu yang lalu. Ada apa? Apa Chaeyeon tak ada dirumah?"
Jaehyun menggeleng walau ia tahu Yuju tak akan melihatnya "Tidak. Tidak ada apa-apa. Terima kasih Yuju." setelah itu panggilan terputus.
Pemuda Jung menghela nafas hendak menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa sebelum sebuah map cokelat di atas meja menarik perhatiannya.
Ia berdiri mendekati meja meraih kertas tersebut. Jaehyun embulatkan matanya ketika mengenali kertas tersebut, itu adalah surat cerai yang sudah ia siapkan jauh hari setelah pernikaha. Surat cerai dirinya dan Chaeyeon.
"Dia menemukannya." lirihnya. Tersenyum pedih melihat tanda tangan Chaeyeon di surat cerai itu.
'Aku terlambat, Chaeyeon. Aku terlambat.'
'Bukan begini akhir yang ku inginkan. Kenapa setelah aku menyelesaikan permasalahanku dengan Jiho kau memilih pergi?'
'Tadinya aku ingin membakar surat cerai ini, tapi ternyata kau sudah menemukannya lebih dulu.'
'Setelah ini apa yang harus kulakukan Chaeyeon?'
'Bagaimana aku menjalani hari-hariku tanpa adanya dirimu? Bagaimana bisa kau membuatku terbiasa akan kehadiranmu namun setelahnya kau meninggalkanku. Bagaimana bisa kau meninggalkanku seperti ini, Jung Chaeyeon.'
—;—
( pict nya aku nemu dari pinterest hehehe )