Bagian satu - Jeon Jungkook

371 74 25
                                    

Suara decapan memenuhi sebuah ruangan dengan penerangan minim itu. Gerakan kedua bibir yang saling beradu membuat suara yang diciptakan oleh dua manusia itu semakin terdengar jelas.

"Eummh... Jungkook" Suara erangan yang berasal dari gadis bersurai pendek itu membuat pria yang dipanggil Jungkook itu semakin mempercepat ciumannya.

Mata tajam itu terbuka, melirik kearah gadis yang berada di pangkuannya dengan tatapan membara. Lantas kembali melanjutkan aktivitasnya dengan menciumi leher putih sang gadis. Ciuman basah Jungkook semakin turun hingga belahan dada sang gadis. Sebelah tangannya dengan lihat melepas kancing demi kancing kemeja sang gadis, seolah sudah sering melakukannya.

BRAK.

Suara pintu yang dibuka dengan keras dan tiba-tiba membuat Jungkook dan sang gadis menghentikan kegiatan panas mereka.

"Hhh..."

Seorang gadis bersurai panjang yang tengah berdiri di tengah pintu itu hanya bisa menghela nafas panjang saat melihat sosok Jungkook dengan gadis yang masih berada di pangkuannya.

"Ibu mencarimu"

Singkat. Padat. Dan jelas. Tanpa mengatakan apapun gadis itu langsung membalikkan tubuhnya. Segera Jungkook mengangkat tubuh gadis yang tadi berada di pangkuannya.

"Hari ini sampai sini dulu, Yerin"

Tanpa menunggu jawaban Yerin, Jungkook segera menyusul gadis yang sudah mendahuluinya itu. Mengabaikan Yerin yang terlihat kesal dengan keadaan kacaunya akibat perbuatan dari Jungkook.

"Jeon Jungkook brengsek" Umpatnya.

Jeon Jungkook, namanya. Pria dengan paras tampan dan tubuh kekar yang semakin membuat penampilannya sempurna. Mahasiswa jurusan matematika di Seoul Nasional University, tampan, pintar dan kaya, membuat Jungkook menjadi idaman semua gadis-gadis disana. Tapi tunggu dulu, pria tampan ini sudah memiliki pujaan hatinya yang bernama Park Jiyeon. Satu-satunya gadis yang berhasil membuat Jungkook untuk berkomitmen -ya, meskipun ia masih lirik sana-sini. Oiya, Jungkook ini terkenal dengan sifat playboynya. Ia akan merespon segala bentuk godaan yang para gadis itu berikan, tidak semuanya, sih. Yang pasti tidak kalah jauh dari Jiyeon saja. Sedangkan Jiyeon? Tentu saja pada awalnya tidak bisa menerima sifat dan sikap Jungkook, namun entah kenapa ia sangat sulit untuk lepas dari Jungkook. Maka karena sudah terbiasa, pada akhirnya Jiyeon mencoba pasrah. Pasti akan lelah dengan sendirinya. Pikirnya.

"Jiyeon, tunggu!" Seru Jungkook sembari berlari kecil mengejar gadis yang dipanggilnya. Namun gadis bernama Jiyeon itu tak mengindahkan panggilan Jungkook. Masih setia melangkahkan kakinya menyusuri lorong universitas tempat ia belajar.

Tap.

Langkah Jiyeon terhenti saat merasakan lengannya digenggam oleh orang yang tak lain adalah Jungkook.

"Aku bilang tunggu aku, Ji"

Jiyeon masih bergeming, hanya melirik singkat kearah Jungkook lantas lepaskan genggaman tangan pria itu dari tangannya.

"Hey, kau marah padaku?"

Jeon Jungkook gila! Kenapa masih bertanya hal itu saat jelas-jelas kekasihmu melihatmu bercumbu dengan gadis lain?

"Kenapa diam saja, hm? Marah ya?" Tanya Jungkook sembari menyamakan langkahnya disamping Jiyeon.

Karena tak kunjung mendapat jawaban dari sang kekasih, akhirnya Jungkook kembali menarik lengan Jiyeon. Kali ini menyudutkan tubuh mungil kekasihnya pada tembok.

Film OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang