Bagian empat - Do it, Apologize, Repeat.

312 70 15
                                    

Jiyeon menyunggingkan senyumnya saat Jungkook membukakan pintu mobil untuknya.

"Silahkan tuan puteri" Kata Jungkook sembari mengulurkan tangannya yang sedetik kemudian lekas disambut oleh Jiyeon.

Jungkook tersenyum lebar saat mendapati kedua pipi sang gadis yang merona. Meski sudah delapan tahun lamanya, rasanya masih tetap sama—bagi Jiyeon maupun Jungkook.

"Selesai jam 2 kan?" Tanya Jungkook sembari menggenggam tangan Jiyeon agar sang gadis berjalan di sampingnya.

"Iya. Tapi sepertinya akan terlambat karena ada meeting untuk pertunjukan bulan depan. Kau bisa pulang terlebih dahulu" Jawab Jiyeon.

"Tidak, aku akan menunggumu. Kau lupa jika kita akan menonton film nanti sore?" Ujar Jungkook sambil memicingkan matanya.

Jiyeon terkekeh pelan melihat ekspresi lucu yang ditunjukkan sang kekasih, "Tidak lupa, Jung. Hanya saja aku tidak enak padamu jika harus menungguku cukup lama"

"Eyy kenapa bicara seperti itu? Aku ini kekasihmu jadi kau tak perlu merasa begitu"

"Tapi tetap saja—"

Cup. Satu kecupan dari Jungkook di bibirnya berhasil membungkam bibir Jiyeon. Sepasang maniknya membulat seketika.

Bugh!

"Aww!" Jungkook meringis pelan saat dada bidangnya dipukul Jiyeon.

"Kenapa memukulku?" Protes Jungkook.

Sedangkan Jiyeon mendecih pelan, "Bodoh! Jangan menciumku di depan umum seperti itu. Lihatlah orang-orang sedang memperhatikan kita"

Jungkook melihat sekeliling mereka, well, memang cukup banyak mata yang kini sedang melihat kearahnya dan Jiyeon yang kini berhenti di lorong yang memisahkan antara gedung seni dan gedung matematika.

Pria itu tersenyum lalu sebelah tangannya terangkat untuk membelai surai Jiyeon. "Aku tidak peduli pada mereka" Bisiknya membuat wajah Jiyeon semakin merona.

"Dasar bodoh!" Umpat Jiyeon sambil mendorong tubuh Jungkook pelan. Gadis itu berjalan meninggalkan Jungkook. Sesaat pria itu tersenyum lantas segera menyusul langkah sang pujaan.

"Jiyeon, tunggu aku!" Seru Jungkook. Jiyeon tak mengindahkan panggilan itu, terus melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang kini hanya berjarak beberapa meter di depannya.

"Jiyeon!"

Set.

Langkah Jiyeon terhenti manakala lengannya ditarik oleh orang yang tak lain adalah Jungkook.

"Kenapa mengikutiku? Ini bukan kelasmu, Jung" Kata Jiyeon.

"Kau melupakan sesuatu" Kata Jungkook.

"Melupakan sesuatu? Apa—?"

Greb.

Jiyeon tak bisa melanjutkan kata-katanya saat merasakan tubuhnya ditarik kedalam pelukan Jungkook. Wajahnya menubruk tepat di dada bidang sang pria. Sedangkan Jungkook tersenyum, pria itu mencium bahu sempit Jiyeon.

"Have a good day, Ji"

Jungkook melepaskan pelukannya pada tubuh Jiyeon lalu meninggalkan Jiyeon yang masih termangu ditempatnya.

"Apa aku tidak salah lihat?"

Jiyeon mengerjapkan sepasang matanya saat rungunya mendengar suara yang tak asing baginya. Gadis itu menoleh—mendapati Hyeri yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya.

"Kau dan Jungkook—kalian sudah baikan?" Tanya Hyeri.

"Begitulah" Jawab Jiyeon lantas masuk ke dalam kelasnya.

Film OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang