LNS | Chapter 02 - Lee sun hye
…🌷…
Jennie - Solo
…🌷…
Empyreal's Apartement. Gangnam—South Korea / 07:45 AM
Hidangan dua pasta bolognise dengan matcha tea tersedia di atas meja makan pagi ini, setelah setengah jam yang lalu gadis itu terus berkutat di dapur demi menyediakan sarapan.
Kaos putih lengan panjang dipadukan celana kain pendek sepaha membuat penampilannya tampak begitu sederhana tanpa mengurangi kadar kecantikan yang ia miliki. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, karena ia memang tidak terlalu suka mengikat rambutnya terlalu lama. Itu membuat kepalanya pusing.
"Sun hye~ahh, pasangkan dasiku," teriak seorang pria bersetelan jas keluar dari kamar membuat Sun hye menoleh malas. Memasangkan dasi adalah hal paling rumit di dunia ini.
"Sarapan dulu, setelah itu akan kupasangkan," timpal Sun hye bergerak mengambil garpu di sisi piring.
"Tidak bisa, aku sudah terlambat. Ayahku terus menelpon menyuruhku untuk segera ke kantor."
"Lima menit saja, makan dulu," pinta Sun hye beranjak dari kursi dan mendekati kekasihnya itu.
"Tidak bisa. Sekretaris. Kim sudah menunggu di lobby."
"Suruh dia menunggu! Kau harus sarapan," Sun hye keras kepala. Dia tahu Park Tae ho— kekasihnya memiliki daya tahan tubuh yang mudah drop. Setiap kali melewati sarapan, lelaki ini akan lupa makan sepanjang hari sampai Sun hye yang harus mengingatkannya kembali.
"Tidak bisa, Sayang. Sekarang ada pertemuan penting dengan pengusaha dari Eropa, aku harus menemuinya," ujar Tae ho lembut.
Sun hye menghela napas malas, Tae ho benar-benar pekerja keras dan anak yang begitu penurut pada ayahnya. Tidak pernah sekalipun Sun hye melihat Tae ho menentang apa yang ayahnya perintahkan. Mungkin karena sekarang satu-satunya keluarga yang Tae ho miliki hanyalah Ayahnya.
"Baiklah aku mengalah, lewatkan saja sarapanmu dan jangan makan seharian," ketus Sun hye seraya menyimpulkan dasi di kerah kemeja Tae ho.Lelaki itu tersenyum tulus seraya mencuri kecupan di dahi Sun hye. Dia tidak pernah merasa bosan untuk melihat wajah Sun hye yang selalu menampilkan berbagai macam ekspresi berbeda setiap harinya.
Mungkin satu-satunya keberuntungan yang Tae ho dapatkan adalah memiliki Lee Sun hye sebagai pasangan hidupnya. Bahkan ia merasa tidak masalah jika di dunia ini hanya ada dirinya dan Sun hye, yang terpenting adalah wanita ini akan selalu ada di sisinya.
"Maafkan aku," lirih Tae ho pelan, "Saranghae."
Sun hye tidak menjawab, terlanjur bad mood karena makanan yang ia sediakan tidak tersentuh sama sekali, seperti biasanya. Sun hye tahu dia tidak bisa menyalahkan urusan perusahaan yang selalu membuat Park Tae ho sibuk, tapi dia juga tidak bisa membiarkan hal ini terus menerus.
"Saat aku pulang nanti, aku akan memberimu gantungan kunci bentuk bintang, bagaimana?" Tawar Tae ho mencoba peruntungan.
"Tidak perlu, gantungan kunci yang sebelumnya juga masih ada."
Kening Tae ho mengerut, "itukan bentuk bulan purnama, bukan bintang."
Sun hye mengangguk samar, gantungan kunci yang ia pasang di resleting dompetnya sejak 2 tahun yang lalu memang masih bagus. Tampak seperti baru dengan warna emas yang mengkilap.
"Kau bilang dulu itu salah beli, tapi ternyata kau sangat menyukainya sampai tidak pernah menggantinya lagi," ujar Tae ho.
Biasanya Sun hye memang selalu mengganti gantungan kunci selama satu bulan sekali karena bosan atau rusak. Tapi ini untuk pertama kalinya Sun hye tidak pernah menggantinya lagi.
"Sebenarnya itu bukan salah beli," cicit Sun hye, "itu tertukar dengan seseorang yang tidak sengaja bertabrakan denganku."
Dua tahun yang lalu dia memang membeli aksesoris saat pergi ke Amerika menemani Tae ho. Karena Sun hye sangat suka gantungan kunci, alhasil dia membelinya dengan bentuk dua bintang, satu kecil dan satu besar. Ketika Sun hye sudah membelinya, seseorang menabraknya dari samping membuat plastik yang Sun hye bawa terjatuh ke lantai dan tertukar dengan orang itu.
"Seharusnya kau mengatakannya sejak awal, jadi aku bisa mengejar orang itu," kata Tae ho.
Sun hye terkekeh pelan, "tidak perlu, lagi pula bentuk bulan juga bagus. Aku suka," ujar Sun hye tersenyum manis.
"Baiklah, melihat kau menyukainya aku juga akan menyukainya. Asal aku bisa melihat senyuman bahagiamu, apapun akan ku lakukan."
Jika orang lain yang mengatakan hal itu, Sun hye akan menganggap bahwa itu semua hanyalah gombalan belaka dari seorang pria hidung belang. Tapi untung saja yang mengatakannya adalah Park Tae ho. Lelaki ini tulus padanya sampai Sun hye merasa bahwa tidak ada lelaki setulus Tae ho di dunia ini.
Mereka saling mencintai. Perasaan Sun hye pada Tae ho nyata adanya. Tae ho adalah yang pertama bagi Sun hye. Kekasihnya.
-liesandsecret-
Date publish; 20 Juni 2021
Mulmed; Lee sun hye
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies and Secret
FanfictionLogan Kim memiliki sifat yang keras kepala, sulit diatur dan seenaknya sendiri. Terlebih selama hampir 15 tahun Logan menghabiskan waktunya di Amerika sendirian membuat pribadi Logan cenderung tertutup, misterius dan sulit ditebak. Tatapannya yang m...