4. Apa salah ku!?

12K 127 0
                                    

Roy meletakkan kedua tangannya di samping kanan dan kiri tubuh Nella, mulutnya mulai tergerak mencium bibir ranum itu.
Roy melumat bibir itu dan Nella hanya terdiam saat ini.

Roy menggigit bibir bawah Nella, Nella yang kaget lantas membuka bibirnya dan di situlah kesempatan untuk lidah Roy masuk dan bergelut dengan lidah pink Nella.

"Engh..." Desah Nella berhasil keluar dari ciuman yang mulai memanas itu.

Air mata Nella kembali mengalir dengan derasnya, berulang kali ia memanggil mamanya di dalam hati, Nella sangat takut sekali ia bahkan tak mengenali siapa pria ini dan apa salahnya hingga membuat pria ini menjadikan dirinya perempuan murahan!?

Setelah puas dengan bibir ranum itu, Roy perlahan menurunkan bibirnya hingga berhenti di leher jejang Nella, lidahnya terjulur menjilati leher itu.

"Akh! Sak-sakkhit!" Rintihnya ketika mendapati Roy mengigit lehernya dan membuat tanda basah di sana.
Kedua tangan Roy kini berpindah ke atas payudara besar dan kenyal itu, ia meremas gundukan itu kuat.

"Anghhh..." Desah Nella dengan mudahnya, gadis itu tidak tau jika suara itu bisa membuat lelaki bejat di atasnya ini semakin liar, dan adik kecilnya akan berdiri tegak seperti tiang.

Roy menggigit seluruh leher putih itu, dan tak lupa kedua gundukan besar itu ia remas-remas dengan ganasnya, satu payudara itu ia pelintir putingnya dan ia tarik cukup keras membuat sang empunya merasa sakit dan juga geli secara bersamaan.

Perlahan bibir Roy turun menjilati dada besar itu, ia mengigit serta menghisap daging kembar itu dan timbullah tanda merah di sana.

Nella tak henti-hetinnya mendesah, akibat ulah Roy dan hal itu membuat celana Roy semakin sesak dan sempit karena 'adiknya' sudah sangat ingin masuk ke lembah sempit itu.

Roy mengemut puting kecil itu dengan gemas, ia juga menjilati di dalam mulutnya dan membasahi beda kecil itu dengan air liurnya.

"Angh... Jangan! Lephas! Akhhh!" Desah Nella seraya menggerakkan kedua tangannya agar terlepas tapi nihil, yang ada tangannya menjadi merah akibat ikatan itu.

Roy menggigit kencang puting Nella, sontak hal itu membuat puting kecil itu terasa ngilu.
Tangan Roy yang menganggur pun mulai turun ke bawah mengusap Vagina yang sudah basah itu secara horizontal .

"Ahhh.... Ja-jangan! Ahhh... Lepasinhh Nehllahhh omhhh.. Amphuuun!" Mohon Nella di selingi desahannya.

Jari tengah dan jempol Roy  membuka daging Vagina itu dan jari telunjuk masuk untuk bermain-main dengan buah kecil di dalam sana.
Nella bergetar hebat kala jari itu mengusap pelan klitorisnya.

"Ommhhh Nella mau pipis.. Lepshhh" Ujarnya tapi Roy tidak menggubris dan mempercepat permainannya

"Anghhhh,.." Kepalanya mendongak ke atas dan mendesah tanpa henti.

Hingga cairan bening dan kental itu keluar dari sana, sehingga membuat Nella bernafas dengan terengah-engah.

Roy melepaskan mulutnya dari puting kecil itu. "Sudah keluar ternyata?" Ucapnya sambil meraba cairan itu di sana.

Nella menutup matanya untuk menetralkan kembali nafasnya, tapi tiba-tiba sebuah benda asing masuk ke dalam Vaginanya.
"Akhh.... Ap-a itu!!? Angh... Lepasin! Ah!"

"Sssshhhh... Rileks ini cuma jari... Lubang Vaginamu ini sangat sempit ternyata, apa tidak pernah jarimu itu masuk kesinii?" Tanya Roy sambil memaju mundurkan kedua jarinya di dalam sana.

Nella bukannya menjawab ia malah meminta Roy untuk melepaskan jarinya, dan meminta ampun jika ia punya salah.

Roy tak perduli sama sekali, ia menambahkan jarinya hingga tiga jari di sana dan mempercepat temponya keluar masuk, satu tangannya masih asik meremas kuat payudara itu dan memelintir putingnya, bibir lelaki dewasa ini mencium penuh nafsu bibir ranum itu.

Jalang kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang