5. Nella enters the hospital

9.2K 129 1
                                    

Roy menjawab panggilan dari anak buahnya, dan meletakkan telepon genggam itu di telinganya sambil kembali memeriksa beberapa dokumen.

"Tuan! Gawat! Nyoya besar datang tuan!" Ucap anak buahnya itu panik di sebrang sana.

"APA!?" Sentak Roy panik.
Ia lekas mematikan teleponnya dan berlari meninggalkan ruangannya menuju parkiran.

Setibanya di mobil ia mengerang frustasi, kenapa waktu tidak tepat seperti ini!?

Sedangkan di sisi lain, wanita bernama Riana itu langsung menekan kebawah gagang pintu dan mendorong pintu itu kedalam.

Ketiga manusia itu kaget, dan
Riana langsung menjatuhkan tasnya kelantai sedangkan dua orang pelayannya tercengang, melihat...

Seorang wanita tanpa busana tergeletak lemah di atas ranjang, di seprei itu terdapat 2 noda darah. Satu di tengah-tengah kasur, dan satunya lagi di sekitar pergelangan tangan yang terikat oleh dasi putranya!

Riana lantas panik, ia menyuruh pelayannya untuk menyiapkan mobil dan membawa Nella ke rumah sakit, sedangkan ia sendiri menghampiri wanita malang itu, bisa Riana lihat tubuh wanita itu penuh dengan tanda kemerahan seperti sehabis di gigit, lalu ada darah di sekitar selangkangannya.

Riana membuka ikatan itu dia menangis melihat nasib wanita itu, pergelangan tangan terluka akibat gunting, sepertinya Nella mencoba mengakhiri hidupnya saat itu juga.

Riana lekas menggulung tubuh telanjang Nella dengan selimut tebal, pergelangan tangannya yang terluka di tutup Riana dengan dasi tadi sebagai pengganti perban, melihat sudah banyak darah keluar dari sana dan wajah Nella sudah tampak pucat.

Tubuh Nella pun di gendong dan di bawa ke dalam mobil, di perjalanan ke rumah sakit bisa Riana simpulkan di dalam otaknya ini, jika putranya merengut secara paksa keperawanan wanita yang di dalam rengkuhannya ini dan wanita ini merasa pasrah dengan hidupnya dan mencoba mengakhiri hidupnya sendiri.

"Maafkan anak saya" Ujarnya sambil mengelus surai rambut Nella yang sedikit basah.

Sesampainya di rumah sakit Nella langsung di tangani oleh dokter sedangkan Rania terduduk di kursi tunggu, tak berselang lama Roy datang dan melihat Rania.

"Mom!? " Panggilnya.

"Pergi kamu! Jahat sekali kamu! Mom gak pernah ngajarin kamu menjadi laki-laki bejat seperti itu! Gara-gara kamu wanita itu berusaha mengakhiri hidupnya! Kenapa kamu tega Royland! Kenapa?! Mom juga perempuan Roy! Bagaimana jika mom berada di posisi itu!"  Amarah Rania kini tak bisa di bendung lagi seperti apa. Ia mencurahkan semua emosinya kepada anak semata wayangnya ini, kedua tangan yang sedikit keriput itu memukuli tubuh anaknya.

" Maafin Roy mom! "
Ucap Roy menyesal.

Tak berselang lama akhirnya dokter pun keluar dari ruangan itu.
Langsung saja Rania menghampiri dokter itu dengan Roy yang sudah berdiri di belakangnya.

"Maaf nyonya, kami sudah berusaha semaksimal mungkin... Pasien saat ini kekurangan banyak darah dan urat nadinya sudah terputus... Jadi kami tidak bisa menyelamatkan pasien" Ucap sang dokter.


































Titititit...

Titititit...

Titititit...

Titititit...

Titititit...

Titititit...

Roy membuka matanya kaget! Akh.... Ternyata hanya mimpi..
Ia lantas mematikan jam digitalnya itu dan terduduk di ranjang. Sekarang sudah pagi dan ia harus ke kantor.

Jalang kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang