8. Rania

8.6K 164 15
                                    

Ingetin ya klw ada typo :)

Royland meraba raba tempat yang seharusnya ada Nella di sana tapi malah kosong tidak ada siapa-siapa, ia mengerjapkan matanya dan melihat Nella tidak ada di dekapannya.

Roy duduk di kasur sambil mencari ke sekelilingnya tidak ada hingga atensinya melihat pintu balkon terbuka, ia membulatkan matanya dengan segera ia mengambil handuk di kamar mandi dan melilitkan handuk itu ke pinggangnya lalu berlari kecil ke balkon.

Ia melihat Nella yang sedang memunggungin dirinya, Roy bisa mendengar wanita kecil itu tengah mengirup nafas guna menetralisir rasa sesak di dadanya. Itu bukan kuntil anak kan? Tanya Roy dalam hati.

Saat Roy hendak mendekati Nella, ia mendengar sesuatu dari mulut Nella.

"Selamat tinggal semuanya"
Ucap Nella sambil terisak.

Roy melihat Nella mulai bergerak ingin menjatuhkan dirinya, saat wanita itu hendak jatuh ia memeluk tubuh Nella erat dari belakang.

Nella kaget, dan melihat tangan yang melingkar di perutnya. "Lepasin! Lepasin Nella" Isak Nella.

"Cukup! Apa kamu udah gila!?" Sentak Roy, laki-laki itu pun menarik Nella untuk turun dari pagar balkon.

"Lepas! Lepasin Nella! Nella mau mati! Nella gak mau hidup lagi! Hiks..." Ucapnya sambil memberontak di gendongan Roy.

"Diam!" Tegas Roy tapi Nella gak perduli.

Roy mengungkung tubuh Nella di ranjang, ia menatap nyalang mata Nella.

"Lepasin! Nella mau mati! Hikss.. Lepasin!" Ucap Nella sambil memukul kecil dada telanjang Roy.

"Lephassss! Hiks... Nella mau mati! Hiks... Gak ada lagi yang perduli sama Nella semuanya Jahat sama Nella! Hiks.. Nella mau mati!! Lepas hiks.. huwaaa...." Pecah sudah tangis Nella saat itu juga.

Roy tertegun mendengar ucapan Nella barusan, apa keluarganya tak pernah perduli terhadap dirinya? Pikir Roy sambil memandang Nella yang menangis histeris di bawahnya.

Ia memejamkan matanya, perlahan tangan Nella ia tarik agar wanita itu mengubah posisinya menjadi duduk, Roy membekap Nella yang sedang menangis dengan sangat erat, ia meletakkan kedua tangan Nella untuk melingkar di punggung telanjangnya.

Nella menangis kencang dalam dekapan Roy, entahlah sepertinya cara Roy salah untuk membalaskan  dendamnya... Ia merasa kasihan melihat wanita kecil ini menangis, wanita ini mengingatkannya kepada ibunya dulu yang menangis seperti ini juga ketika kehilangan suami yang ia cintai.

"Berhentilah menangis... Aku di sini... Bersama mu..... Nella" Ucap Roy lembut, mungkin Nella adalah orang kedua yang merasakan suara lembut Roy dan pelukan hangat ini juga.

***

Dua orang pelayan itu meringis ketika melihat tubuh telanjang Nella yang penuh dengan lebam dan luka,
Mereka saat ini sedang berada di kamar tuan mereka untuk mengobati tubuh Nella.

Ternyata Roy sangat mengerikan saat sedang marah, mereka jadi kasihan melihat Nella yang menerima semua siksaan ini.

"Nona Nella, sudah siap" Ujar salah satu pelayan sedangkan yang satunya lagi sibuk mengemasi obat-obat lainnya ke kotak.

Merasa tak di respon pelayan itu pun memanggil Nella sekali lagi. "Nona?"

Nella membuyarkan lamunannya. "Eh, iya?" Ucapnya sambil melihat pelayan di sebelahnya.

Jalang kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang