DERAL -5

25 10 6
                                    


Haw haw,  Welcome back to my story teman teman😊.

Apakabar hari ini?

Semoga tetap sehat dan tetap patuhi protokol kesehatan ya. Author update lagi nih, semoga bisa menghibur kalian yang lagi santuy di rumah atau berkegiatan apapun itu.

Dukung Author dengan vote dan komen. Supaya Author makin cemungut nulisnya, muehehe.

OKE LETSGO!

5.📍Dipertemukan oleh semesta







"Maaf Bu Winda. Maaf Dena telat Bu," kata Dena baru saja sampai di M'Cafe jam 10:20 pagi. Seharusnya ia berkerja masuk jam 7 pagi.

"Ini baru hari ke dua Dena, tapi kamu sudah terlambat. Maaf Dena aturan di sini minimal 3 hari kamu bisa bekerja dengan baik, tapi baru hari kedua kamu sudah telat, jadi saya tidak bisa berbuat apa apa, terpaksa saya harus menggantikan posisi kamu dengan orang lain," jelas Bu Winda.

Dena tersenyum getir. Ini semua salahnya, seharusnya ia tahu waktu.

"Ada apa ini?" Datanglah seorang laki laki tinggi dan tampan yang menghampiri keduanya.

"Ge...ral?" gumam Dena terkejut.

Geral sangat berbeda dari tadi pagi. Sekarang pakaian laki laki itu nampak lebih rapih dan sopan, rambut yang tidak berantakan seperti tadi pagi dan di tambah kemeja biru muda yang di pakainya. Menambah kesan cool yang mempesona.

"Hai. Denara," sapa Geral tersenyum kecil.

"Hai juga. Geral," sapa Dena balik.

"Ini Pak Geral, dia karyawan baru di cafe ini, tapi dia terlambat berkerja dan baru kemarin pertama kali bekerja di sini," kata Bu Winda.

"Baik, silahkan tinggalkan kami. Dan Dena, ikut ke ruangan saya," sahut Geral menyadarkan lamunan Dena.

"Aa...iya, Pak." Dena kikuk, mengikuti jejak kaki Geral sampai ke ruangan Geral.

"Silahkan duduk," sambut Geral sopan.

Dena mengangguk. "Iya Pak makasih,"

"Jadi lo kemarin ngelamar kerja di sini?" tanya Geral mengubah kata formalnya menjadi biasa.

Dena mengangguk.

"Lo tahu peraturan Cafe ini?" lanjut Geral.

"Tahu Pak," jawab Dena khawatir.

"Jangan panggil Pak. Kita seumuran, panggil Geral aja," pesan Geral

Dena menggeleng.

"Dena gak enak donk Pak. Semua karyawan manggil Bapak ke Bapak, masa Dena panggil Geral," tutur Dena.

"Panggil gue. Geral," tekan Geral di bagian namanya.

Dena menunduk lalu mengangguk patuh.

"Karena gue pemilik cafe ini, gue gak akan pecat lo,"

Dena menunggu ucapan Geral selanjutnya.

"Tapi dengan satu syarat," lanjut Geral tersenyum tipis.

Dena menatap polos Geral.

"Syaratnya?"

"Hari ini lo harus mau ikut sama gue kemana pun yang gue mau," ucap Geral

Dena menggaruk lehernya yang tak gatal.

DERAL (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang