DERAL -4

30 13 11
                                    

Haw haw,  Welcome back to my story teman teman😊.

Apakabar hari ini?

Semoga tetap sehat dan tetap patuhi protokol kesehatan ya. Author update lagi nih, semoga bisa menghibur kalian yang lagi santuy di rumah😅.

Dukung Author dengan vote dan komen. Supaya Author makin cemungut nulisnya, muehehe.

OKE LETSGO!

4.📍Tawuran

Jam menujukan pukul 6:30 pagi. Dena sibuk bersiap untuk belanja pakaian setelah selesai sarapan pagi dengan roti buatannya. Ia mengambil hoddie hitam dan berjalan keluar.

Di temukannya seorang penjual kaos dan celana biasa. Ia menghampiri sang penjual dan bertanya.

"Misi Mas. Dena mau beli kaos sama celananya, satunya berapa ya Mas?" tanya Dena kepada sang penjual.

"Harga kaosnya cuman 20 ribu satunya, kalau baju yang di sebelah sini semuanya 35 ribu Mbak. Nah celananya yang biasa sama, 20 ribu juga. Tapi celana yang sebelah sana 50 ribu," jelas Mas penjual pakaian. Memberi tahu harga pakaian yang ada di sekitar Denaa.

Dena mangut mangut paham.

"Kalau gitu Dena beli kaosnya satu, baju yang ini satu, sama Celana yang itu satu," kata Dena menunjuk pakaian yang ia inginkan.

Mas penjual mengambil plastik dan melipatnya menjadi satu lalu di berikan kepada Dena. "Ini Mbak, totalnya 75 ribu ya Mbak,"

Dena mengangguk memberi uang sisa kemarin kepada penjual baju. Lalu pamit undur diri.

Sarapan sudah. Membeli pakaian sudah. Waktunya Dena pulang dan bersiap untuk berkerja agar ia tidak terlambat.

🌺🌺🌺🌺🌺

Bugh

Srekkk--

Bugh

Bugh

Langkah Dena terhenti. Matanya berfokus pada satu arah.

Ia mematung. Jantungnya berpacu lebih cepat. Saat ini ia berdiri di depan orang orang yang sedang tawuran. Bahkan rata rata semua laki laki membawa senjata tajam. Seperti Pisau, golok, pistol dan kayu besar.

Dena tidak bisa berbuat apa apa. Mau lewat pun ia takut. Dena bersaha untuk berfikir jernih.

Aha!

Dena mengambil ponselnya yang masih utuh sewaktu kebakaran kemarin. Menghidupkan nada polisi dan mengencangkan volumenya.

Niu niu niu

"POLISIIII!! POLISII!" teriak Dena heboh.

Laki laki yang tengah beradu tonjos langsung berlari tanpa arah. Membawa motor mereka dengan gerakan cepat.

"POLISI WOI KABUR!!" teriak salah satu ketua laki laki yang memegang pisau.

Tersisa satu laki laki yang tertinggal karena kakinya tidak bisa jalan. Alhasil laki laki itu hanya bisa menahan sakit di kakinya.

Dena membantu laki kaki tersebut. Mengambil pisau yang berada di tangan laki laki itu.

"Kamu kenapa? Kakinya sakit?"

"Pake nanya lagi! Ya sakit lahh!!!" bentaknya.

Dena meneguk ludahnya kasar. Sudah di bantu. Malah marah.

"Ayo pelan pelan. Dena bantuin diri," kata Dena membantu laki laki itu berdiri.

"Sthhh Arghhh," erangnya.

Dena pun membawa laki laki itu ke taman terdekat dan membantu laki laki itu untuk duduk di bangku taman.

"Sebentar ya, Dena bantuin obatin...tunggu di sini dulu," pesan Dena.

"Hmm,"

Dena berlari ke toko terdekat. Membawa peralatan P3K dan membantu laki laki itu mengobati kakinya yang berdarah.

"Shhtt! Pelan pelan," kata laki laki itu.

"Sabar. Ini Dena udah pelan pelan ko." Laki laki itu terus mengerang kesakitan.

Selesai mengobati kaki laki laki itu Dena berlari mengembalikan peralatan P3K yang ia pinjam di toko tak jauh dari taman itu.

"Thanks,"

"Sama-sama, kalau gitu Dena mau pu--," ujar Dena terpotong.

"Gue Geral," sela Geral sambil mengulurkan tangannya untuk Dena.

Dena kikuk. Menerima uluran tangan Geral. "Denara Aquarine,"

Uluran tangan terlepas. Geral berdiri dan mengambil ponsel Dena yang tergeletak di sampingnya. Memencet sesuatu dan terdengarlah bunyi dering polisi.

Dena menyengir menatap Geral yang menatapnya dalam.

"Buat apa lo lakuin ini?" tanya Geral

"Supaya Dena bisa lewat. Karena Dena mau pulang tapi kehalang sama anak tawuran," jawab Dena polos dan jujur.

Geral tersenyum tipis. Kemudian berjalan ke arah motornya dan menaikinya.

Dena diam menatap Geral.

"Ngapain diam?!"

Mengedipkan mata. Dena menatap Geral dengan mata polosnya.

"Naik! Katanya lo mau pulang."

"Geral mau anterin Dena pulang?" tanya Dena antusias.

"Hmm. Cepat, lama gue tinggal," ancam Geral.

Dena naik ke atas jok motor Geral. Tangannya memegang jaket Geral erat.

Geral melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Dari kaca spion Geral tersenyum kecil melihat gerak gerik Dena dari kaca spionnya. Sangat imut

🐈🐈🐈🐈🐈

"Makasih udah antar Dena. Mau mampir dulu gak ke rumah Dena?"

"Gak deh, gue mau kerja. Duluan." Geral pergi bersama motornya setelah berpamitan.

Dena masuk ke kontrakannya matanya memicing ketika jam dindingnya menunjukan pukul 10 pagi.

Dena menyerengit.

"Memangnya ada ya kantor yang masuk jam 10 pagi?" gumam Dena berfikir sambil mengingat ucapan Geral barusan.

Tak lama matanya membulat lebar. Dan mulutnya menganga sempurna.

"DENAAA TELAT KERJAAA!!!!"

Dena berlari ke kamar mandi. Membersihkan badan dan mempersiapkan segala peralatan yang harus ia bawa. Ponsel dan satu kotak nasi goreng lalu meluncur ke M'Cafe



TBC




Ig :@Carol_lista

Sampai jumpa di part berikutnya👋😊

DERAL (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang