III - He has a way🌷

665 98 3
                                    

Malam minggu ini kamu dan Hendery tengah menikmati makan malam dirumah, tidak seperti malam biasanya suami mu itu tengah cuti dari kerja lemburnya seperti hari biasa.

Kamu amat bersyukur bisa melihat Hendery menikmati makanan buatanmu dengan lahap malam ini.

Teringat akan sesuatu kamu berdeham kecil sebelum memanggil nama suamimu itu. "Der."

"Hmm."

"Dery."

"Hmm."

"Dery liat!"

Hendery langsung menatap lurus ke hadapannya dimana ada dirimu yang tengah menatap kearahnya.

"Apa?"

"Biasanya kalo malam minggu itu ngapain?" ucapmu tersenyum sembari membuat tautan sebelah halismu.

"Makan, tidur." jawab Hendery santai.

Kamu langsung cemberut melihat laki laki yang ada dihadapanmu itu sangat tidak peka. "Bukan ituu."

"Terus?"

Kamu menghembuskan nafas panjang, memotong telur dadar menggunakan sendok dengan kasar. "Aku pikir kamu bakalan jawab jalan keluar, atau nonton film."

Hendery meletakan sendoknya diatas piring dan langsung fokus menatap istrinya yang duduk dihadapannya itu sembari menghela nafas kecil.

"Aku tau, tapi kalo kamu minta langsung kan bisa, jangan ajarin aku sandi morse perempuan, karna sampai kapanpun aku gak akan paham," ujar Hendery panjang lebar.

"Jadi?" ucapmu menatap Hendery dengan penuh harap.

Tapi sepertinya tidak ada harapan yang bisa dikabulkan malam ini. "Jadi apanya?"

"Jadi pergi keluar Tuan Hendery yang terhormat?" tekanmu membuat laki laki itu terkekeh kecil.

"Nggak." jawab Hendery berlalu setelah membereskan bekas piring makannya berjalan ke arah ruang keluarga untuk menonton TV.

Kamu mendudukan diri disamping Hendery seraya menidurkan kepalamu diatas tangan suamimu yang terjulur dibahu sofa. "Kamu gak bosen gitu Der?" tanyamu dengan mata terpejam.

Sedangkan Hendery masih sibuk memperhatikan serial kartun anak kecil yang ditontonnya itu, Boboiboy.

"Nggak, liat deh kartunnya seru tau, jarang jarang the movienya keluar diTV," celoteh Hendery namun tidak kamu hiraukan sama sekali.

"Der- eh?" kamu membuka kedua netramu tidak menemukan Hendery disampingmu.

"Dery? Hendery?" Berulang kali kamu meneriaki nama Hendery namun oknum yang dipanggil justru tidak terlihat batang hidungnya.

"Hendery?!"

"Disini," sahut Hendery yang berdiri diujung tangga dengan penampilan yang cukup rapih, menggunakan hoodie abu dan juga celana yang serasi dengan warna hoodienya.

Terlihat tampan seperti biasanya.

"Ngapain pake hoodie?" tanyamu aneh.

Hendery berjalan menghampirimu seraya mengusap puncak kepalamu lembut. "Jadi keluar gak? Gak jadi ya tinggal tidur nih," ujar Hendery lalu berniat membalikkan tubuhnya namun kamu menarik lengannya lebih dulu.

"Ayo keluar," ujarmu tersenyum lebar.

Hendery membalikkan tubuhnya melihat senyum lebar istrinya langsung mengacak rambut sang istri gemas.

"Aku tunggu didepan," ujarnya dan kamu mengangguk seraya berlari ke dalam kamar untuk berganti pakaian.

Setelah selesai kamu berjalan menuju pintu rumah utama, dan menutupnya setelah berada diluar rumah melihat Hendery yang masih berdiri didepan rumah.

Husband-able [Hendery]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang