VIII - Dery's son🌷

774 85 6
                                    

"Jen? Njen dimana sih?" panggil Hendery menyebutkan nama anak laki lakinya berulang kali sembari berkeliling rumah mencari sang anak.

Tepat setelah melewati kamarnya ia mendengar suara sahutan dari sang anak bahwa dia sedang dikamar mandi.

Hendery masuk ke dalam kamar mandinya dan benar saja ternyata Zhen sedang mandi sendirian, lebih tepatnya tengah bermain air.

"Jen lama banget mandinya, jadi ikut papa gak?" ujar Hendery sembari membawakan putranya handuk ditangannya.

"Emang papa mau kemana?"

"Papa mau ketemu sama Om Kun," ujar Hendery.

Anak laki laki itu terlihat menyentuh dagu nya berulang kali layaknya orang tengah berpikir. "Kalo njen ikut dapet apa?" tanya sang anak.

"Ya gak dapet apa-apa, kan bukan lomba gimana si?" ujar Hendery membuat sang anak mendengus kecil.

"Udah ayo keluar, kelamaan main air nanti dimarahin sama Mama," ujar Hendery mengajak Zhen untuk menyudahi kegiatannya.

"Mama tuh pergi kemana sih?" tanya Zhen penasaran.

"Mama tuh ya, lagi rapat luar biasa," jawab Hendery sembari mengeringkan tubuh Zhen menggunakan handuk.

"Wah, rapat luar biasa itu emang ngapain Pa?" tanya Zhen lagi.

Hendery menghela nafas pelan. "Pokoknya cuman cewek cewek yang paham, kita mah nggak," ujar Hendery dan diangguki oleh Zhen.

"Udah nih, tinggal pake baju." Hendery memberikan pasangan kemeja dan celana milik putranya itu pada Zhen.

Anak berumur 6 tahun itu segera menggunakan pakaiannya dibantu oleh sang papa.

Setelah bersiap akhirnya Hendery dan Zhen mulai berjalan meninggalkan rumah tidak lupa dititipkan pada sang satpam agar rumahnya tidak dibawa kabur ataupun dibawa terbang makhluk goib.

"Kita mau kemana Pah?" tanya Zhen disela sela jalan mereka.

"Ke rumah om Ten," jawab Hendery.

Hari ini mereka memang akan bertemu dengan teman teman Hendery sekaligus anaknya, dengan catatan bagi yang sudah memiliki anak seperti Hendery, Kun, Xiaojun, Lucas dan Ten.

Mereka sampai didepan gerbang rumah milik Tuan Chittaphon Leechaiyapornkul yang juga bisa dipanggil bapak Ten lebih singkatnya. Rumah ini bukan sembarang rumah seperti biasanya yang ada dikomplek.

Ini rumah Ten yang ada didaerah perkotaan dekat dengan kantor laki laki itu. Ten yang sangat terkenal dengan kekayaannya sedikit memiliki kelebihan seperti memiliki banyak rumah dimana mana.

Efek kerjanya yang harus pulang pergi sekaligus keluar masuk negri ya jadi gitu deh. Juga alasan gak bisa tinggalin istrinya kalo kerja jauhㅡjadi bahas tetangga kan.

Kembali ke Hendery dan putra pertamanya. Mereka baru saja masuk ke dalam rumah setelah dibukakan pintu gerbang.

Zhen dapat melihat lapangan golf yang sangat luas berada didepan matanya. Ditambah rumah yang ada diujung jalan ini terlihat begitu besar dan sangat mewah.

Sudah seperti melihat istana saja. Pikir Zhen

Ayah dan anak itu baru saja turun dari mobil sudah disambut oleh pelayan rumah Ten untuk diantarkan menuju tempat Ten dan teman temannya berkumpul.

Padahal mah dari garasi juga udah keliatan kalo mereka lagi duduk ditempat duduk tepi lapangan golfnya.

Hendery berjalan sembari menggenggam tangan Zhen, takut kalau nanti anak itu tersesat dirumah ini, bisa berabe nanti. Belum nyarinya susah karna rumah Ten yang luas.

Husband-able [Hendery]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang