🔞PERINGATAN🔞
Ada sedikit adegan eksplisit di chapter ini. Mohon persiapkan hati dan pikiran...
_______________________________________
“…Aku mencintaimu.”Gadis itu tampak terkejut untuk beberapa saat sebelum wajahnya berubah warna jadi kemerahan. Ah, seperti itulah keunikan manusia. Mereka memiliki suhu tubuh yang hangat, wajah mereka bisa bersemu merah saat malu atau merasa marah. Tidak seperti rasku.
“Tapi kurasa kita tidak bisa bersama…”
Sekali lagi, ia tampak terkejut. Namun kali ini Anastasia langsung menjawab peryataanku dengan wajah tidak terima.
“Kenapa seperti itu?”
“Tidak bisa Anastasia…” Aku pun membuka sarung tangan yang selalu kukenakan saat bersamanya, mengulurkan tanganku dan memegang pipinya. Wajahnya tampak memucat setelah tanganku menyentuh kulit pipinya yang hangat. Pasti setelah ini dia akan lari meninggalkanku dan melapor pada warga desa.
“Seperti yang kau lihat. Kita terlalu berbeda. Jadi kita tidak---“
“Hentikan!!”
Dia baru saja… membentakku?
“Kenapa baru mengatakannya setelah seperti ini?! Apa Tuan Fyodor hanya ingin mempermainkan perasaanku? Kupikir Tuan Fyodor berbeda dengan yang lain. Ternyata sama sa---“
“Tidak.” Aku buru-buru memotong kalimatnya. Sejak awal aku memang tidak bermaksud untuk menyakitinya. Aku hanya mengikuti kata hatiku. Bahkan tubuhku kadang bergerak sendiri ke tempat pertama kami bertemu. Bagaimana mungkin hal ini bisa disebut main-main?
Aku berusaha menenangkannya, namun dia justru menangis dan membuatku semakin kacau. Untuk pertama kalinya, aku memberanikan diri memeluk makhluk hidup tanpa memikirkan hal lain. Aku bisa saja jadi gila karena suara detak jantungnya yang menggoda itu dan meminum darahnya sampai puas. Tapi anehnya, hasrat itu tidaklah muncul. Saat ini aku hanya ingin menghentikan tangisnya… itu saja.
Gadis itu terus menangis dan memukuliku hingga tenaganya habis. Saat ini yang terdengar hanya isakan pelan dari mulutnya. Tubuhnya juga bergetar tidak karuan. Aku memang sudah membuat kesalahan besar karena jatuh cinta pada gadis ini.
“Aku tidak ingin membahayakan dirimu jika hubungan ini terus dilanjutkan.” Ujarku dengan hati-hati.
“Aku mau bersamamu.” Katanya.
“Anastasia… kumohon jangan seperti ini.”
“Warga desa tetap akan menyingkirkanku setelah ibu tidak ada. Apa kau akan membiarkan hal itu terjadi?” Dia menatapku. Matanya bengkak karena menangis terlalu lama. Tapi wajahnya tetaplah cantik dan membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.
“Tidak. Aku tidak akan membiarkan mereka mencelakaimu.”
Ah, dasar mulut sialan. Lagi-lagi mengatakan sesuatu yang tidak kurencanakan sebelumnya. Berkat perkataanku barusan, ia jadi lebih percaya diri dan mulai membujukku.
“Boleh kan… kalau aku menjadi pengantin vampirmu?”
*sigh* kurasa gadis ini memang benar-benar sudah gila. Ah tidak, kami berdua sama gilanya. Dia yang gila karena ingin dijadikan pengantin vampir, dan aku yang gila karena menyetujui permintaan gadis itu tanpa pertimbangan.
Yah, apa yang bisa kulakukan? Aku hanya ingin membuatnya tersenyum… sampai melupakan bahaya yang menantinya di hari yang akan datang.
Keesokan harinya, Anastasia mengajakku pergi ke rumahnya diam-diam dan menceritakan semua hal pada ibunya. Keadaannya semakin memburuk saja. Kulitnya semakin pucat dan cahaya kehidupan nyaris tidak ada padanya. Pasti dia sangat menderita karena berusaha untuk terus bertahan demi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Queen [Fyodor X Reader]
Fanfiction[ADULT CONTENT] Harap bijak dalam memilih bacaan. _________________________________________ Kau dan aku ditakdirkan bersama. Saat mereka memisahkanmu dariku, aku akan mencari cara agar kita dapat bertemu dan bersatu kembali... dengan cara apapun. _F...